Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Pangea : Wahana Informasi Pengembangan Profesi dan Ilmu Geografi

KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT PULAU OBI DALAM PENGELOLAAN LAHAN PERKEBUNAN UNTUK PENYUSUNAN POSTER BERBASIS RISET PEMBELAJARAN GEOGRAFI (STUDI KASUS DESA PASIR PUTIH, KECAMATAN OBI UTARA) Alwi Hasan; Nasir Tamalene; Kusrini Kusrini
Pangea : Wahana Informasi Pengembangan Profesi dan Ilmu Geografi Vol 3, No 2 (2021): Pangea : Wahana Informasi Pengembangan Profesi dan Ilmu Geografi
Publisher : Pangea : Wahana Informasi Pengembangan Profesi dan Ilmu Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/pangea.v1i2.4614

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan bentuk-bentuk kearifan lokal masyarakat Desa Pasir Putih Kecamatan Obi Utara dalam Pengelolaan Lahan Perkebunan yang meliputi Pembukaan Lahan, Penebangan, Pembakaran, Penanaman, Jenis Tanaman yang di usahakan, Pola Tanam dan Upaya Konservasi serta mendeskripsikan hasil validasi poster berbasis riset pemebelajaran geografi. Jenis penelitian mengunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenalogi dengan studi kasus bersifat ekploratif deskriptif melalui penggalian informan kunci (key informan), sedangkan untuk penyusunan poster menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dengan menguji keevektifan produk. Penentuan informan dilakukan dengan metode sampling proporsive untuk mendapatkan data dari hasil wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi untuk mendapatkan data yang akurat. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan mengecu pada pengetahuan lokal responden dalam pemanfaatan sumber daya, dan untuk menganalis validasi poster menggunakan angket dan skala likert. Hasil penelitian menunjukan bahwa kearifan diperoleh secara turun temurun yang meliputi: Lencu Alo adalah penentuan hari dan bulan yang baik sebelum dimulainya pengelolaan Lahan, Pihamba-hamba adalah nilai gotong-royong dalam proses penebangan, bauru adalah proses penebangan dengan memotong kayu berukuran kecil, pidudaha adalah proses penebangan kayu berukuran besar, dan pirangkai adalah proses pembersihan lahandengan cara memotong ranting ranting kayu yang belum terbakar untuk di bakar kembali. Adapun Jenis tanaman yang di usakakan adalah Kelapa dan singkong. Terdapat pola tanam yang digunakan masyarakat yaitu pola tanam polikultur yang memiliki. Pola tanam polikultur sendiri terdapat dua jenis pola yang digunakan yaitu pola bergiliran dan pola tanam bersisipan. Uapaya konservasi yang dilakukan oleh masyarakat yaitu menanam tanaman tahunan seperti kelapa. Validasi Poster menunjukan rata-rata penilaian yang dihasikan dari validasi produk yaitu, validasi ahli materi mendapatkan persentase 7,5% dengan kategori “Layak”, validasi ahli media mendapatkan persentase 102% dengan kategori “Sangat Layak”.
PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING UNTUK PERBAIKAN DAN PENINGKATAN AKTIVITAS SERTA HASIL BELA Sarti Nurlete; Muhammad Nasir Tamalene; Kusrini Kusrini
Pangea : Wahana Informasi Pengembangan Profesi dan Ilmu Geografi Vol 2, No 1 (2020): Pangea : Wahana Informasi Pengembangan Profesi dan Ilmu Geografi
Publisher : Pangea : Wahana Informasi Pengembangan Profesi dan Ilmu Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/pangea.v2i1.2019

Abstract

Fakta menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang rendah disebabkan oleh sikap siswa yangtidak memperhatikan penjelasan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. Penelitianini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah dengan menerapkan modelpembelajaran problem solving dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII-2 SmpNegeri 5 Kota Ternate pada materi mobilitas sosial dan pluralitas masyarakat indonesia. Jenispenelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adapun subjekpenelitian adalah siswa kelas VIII-2 dengan jumlah siswa 30 dengan instrumen yangdigunakan adalah soal tes, lembar observasi guru dan siswa. Berdasarkan analisis data, dapatdisimpulkan bahwa menerapkan model pembelajaran problem solving dapat meningkatkanhasil belajar siswaa pada materi mobilitas sosial dan pluralitas masyarakat indonesia. Hal inidapat ditunjukkan dengan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 18% pada siklus I danmeningkat menjadi 92% pada siklus II. Selain itu aktivitas siswa dapat dilihat pada saatproses belajar mengajar berlangsung yang diamati oleh observer dimana, hasil diperoleh dariskor total yang didapat. Sama seperti halnya pada aktivitas guru juga dapat dilihat pada saatproses belajar mengajar berlangsung yang diamati oleh observer dimana, hasil diperoleh dariskor total yang didapat. Penerapan model pembelajaran problem solving juga dapatmeningkatkan ketuntasan belajar siswa, yaitu dimana dari 30 siswa 5 siswa yang tuntas padasiklus I (18%) dan meningkat menjadi 22 siswa (92%) pada sisklus II dari jumlah siswa 30orang. Kata Kunci : Problem Solving , Aktivitas dan Hasil Belajar, SMPN 5 Kota Ternate