Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Juminten : Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi

Analisis Penjadwalan Produksi Batu Tahan Api dengan Menggunakan Metode Campbell Dudek Smith (CDS), Nawaz Enscore Ham (NEH), dan Palmer Untuk Mengurangi Makespan di PT. X Shita Dwi Annisya; Joumil Aidil Saifudin
JUMINTEN Vol 1 No 3 (2020): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.032 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v1i3.119

Abstract

PT. X merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak pada industri pembuatan batu tahan api. Dalam operasionalnya peusahaan harus melakukan penjadwalan produksi yang baik. Perusahaan memiliki kapasitas mesin produksi di perusahaan yang masih mencukupi tetapi hasil produksi belum dapat memenuhi permintaan konsumen tepat waktu sehingga terjadi keterlambatan. Hal ini dikarenakan total waktu penyelesaian (makespan) yang tinggi. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan suatu metode penjadwalan yang ditetapkan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode penjadwalan produksi batu tahan api yang efisien sehingga dapat mengurangi total waktu pengerjaan (makespan) dalam pemenuhan permintaan batu tahan api. Ada beberapa metode yang dapat digunakan sebagai usulan yaitu Campbell Dudek Smith, Nawaz Enscore Ham (NEH), dan Palmer untuk penentuan urutan job yang dikerjakan. Hasil dari penelitian ini yaitu dengan metode Campbell Dudek Smith (CDS) dengan makespan sebesar 1449805 detik dipilih karena mempunyai makespan yang lebih kecil dari metode perusahaan. Sehingga terjadi penghematan makespan sebesar 140290 detik (8,82%) dari kondisi semula.
Analisis Faktor Lingkungan Kerja Fisik dan Penentuan Waktu Istirahat Kerja di PT. XYZ Azhar Muhammad Nurdin; Rusindiyanto Rusindiyanto; Joumil Aidil Saifudin
JUMINTEN Vol 1 No 6 (2020): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.949 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v1i6.179

Abstract

Lingkungan kerja fisik dan kelelahan kerja merupakan aspek yang mempengaruhi performa tubuh dalam produktivitas kerja. Kedua aspek tersebut harus memiliki kondisi yang ergonomis dan sesuai dengan standar atau nilai ambang batas. Lingkungan kerja fisik meliputi pencahayaan, kelembaban, kebisingan, dan temperatur. Presentase cardiovascular load (CVL) diukur untuk mengetahui tingkat kelelahan pada pekerja. Kelelahan pada pekerja akan diperbaiki dengan penentuan waktu istirahat kerja. Kondisi lingkungan kerja fisik yang ergonomis pada area By Product Packing akan didapatkan apabila pencahayaan di area tersebut disesuaikan dengan standar minimal yang telah ditetapkan dan penambahan alat bantu seperti kipas angin dan exhaust udara diperbanyak agar sirkulasi udara di lokasi pekerja dapat berjalan dengan baik. Lalu, waktu istirahat kerja sebaiknya diterapkan pada pekerja By Product Packing sesuai dengan konsumsi energi rata-rata pekerja. Sehingga, perhitungan waktu istirahat kerja (Rest Period) dengan waktu kerja 8 jam/hari istirahat kerja dilakukan setiap 1 (satu) jam selesai melaksanakan pekerjaan dengan waktu istirahat kerja selama 20,7 menit setiap istirahat.
Analisis Performance Mesin Hammer Mill Menggunakan Metode Reliability Availability Maintainability (RAM) di PT. XYZ Raditya Chavvah Hesa Putra; Joumil Aidil
JUMINTEN Vol 2 No 4 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.813 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i4.240

Abstract

XYZ adalah salah satu perusahaan unggas terintegrasi terbesar di negara ini dan merupakan perusahaan nasional yang memproduksi pakan ternak. Perusahaan ini membagi proses produksinya menjadi empat bagian yaitu intake section, batching section, pellet section dan packing section. Diantara ke empat bagian tersebut, batching section adalah yang memiliki resiko downtime mesin terbesar. Setiap mesin di batching section memiliki jumlah yang bervariasi kecuali mesin mixer dan hammer mill yang hanya berjumlah 1. Mesin hammer mill memiliki jumlah downtime yang sangat besar jika dibandingkan dengan mesin yang lain. Hammer mill adalah mesin yang digunakan untuk menggiling berbagai padatan. Mesin ini merupakan salah satu key equipment yaitu kelangsungan proses produksi sangat bergantung pada kelancaran mesin tersebut. Mesin hammer mill dalam kegiatannya tidak dapat bekerja secara optimal atau belum memiliki performansi yang baik dikarenakan tidak adanya jadwal pemeliharaan yang tepat yang dilakukan perusahaan. Metode yang digunakan adalah Reliability Availability Maintainability (RAM) yang bertujuan mengetahui nilai keandalan, ketersediaan dan kemampuan perawatan mesin hammer mill yang memenuhi standar sehingga dapat menghasilkan jadwal pemeliharaan yang tepat. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai reliability system sebesar 81,37% pada R(t) = 336 jam, nilai maintaibility system sebesar 82% dengan waktu perbaikan M(t) = 11 jam, nilai inherent availability sebesar 99,23% dan nilai operational availability sebesar 98,75%.
Analisa Penilaian Kinerja dalam Pemilihan Karyawan Terbaik Departemen Pemeliharaan di PT. XYZ dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Aldha Asmaradanta; Joumil Aidil Saifuddin
JUMINTEN Vol 2 No 5 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.607 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i5.284

Abstract

PT. XYZ merupakan suatu perusahaan yang berjalan dalam bidang bisnis pelayanan jasa penyediaan tenaga listrik. PT. XYZ mempunyai unit bisnis lain yaitu Unit Bisnis Jasa Operation & Maintenance (UBJOM) yang melayani jasa operasi dan pemeliharaan unit pembangkit tenaga listrik dengan salah satunya PT. XYZ. PT. XYZ mendapatkan kepercayaan dari PT. PLN ditugaskan untuk menangani kinerja aset Operation & Maintenance pembangkit listrik Program Percepatan Diversifikasi Energi (PPDE) dengan kapasitas 2 x 350 Mega Watt (MW). PT. XYZ memiliki 5 Departemen antara lain Departemen Operasi, Departemen Pemeliharaan, Departemen Teknik, Departemen Logistik dan terakhir Departemen Keuangan dan Administrasi. Supaya kualitas para karyawanxterjaga dan meningkat, perusahaan perlu melakukan suatu penilaian kinerja pegawai berupa pemilihan karyawan terbaik dimana kinerja karyawan dapat diapresiasi oleh perusahaan demi mencapai kemajuan bersama. Dengan menggunakan metode_Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai usulan dalam penilaian kinerja objektif maka didapatkan ranking kriteria untuk penilaian staff dari yang tertinggi ke terendah antara lain Kedisiplinan dengan bobot nilai sebesar 0,424, kemudian dilanjutkan dengan Kepribadian dengan bobot nilai 0,290, Hasil Kerja dengan bobot nilai 0,175, dan Hubungan Kerja dengan bobot nilai 0,111
Analisis Pengendalian Waste Produk Pipa HDPE dengan Metode Lean Manufacturing dan Rekomendasi Perbaikan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di PT ABC Fitrotul Bahri Affandi; Joumil Aidil Saifudin
JUMINTEN Vol 3 No 1 (2022): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (842.418 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v3i1.372

Abstract

PT ABC ialah perusahaan di bidang usaha pembuatan Pipa PVC serta HDPE. Permasalahan yang terjadi di perusahaan yakni produk defect pipa HDPE sangat besar sehingg menyebabkan menyebabkan kerugian pada perusahaan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Lean Manufacturing Dan rekomendasi dengan menggunakan metodeFailure Mode and Effect Analysis (FMEA). Metode Lean Manufacturing Adalah metode yang sangat cocok digunakan dikarenakan untuk mencari tahu akar permasalahan dari defect yang terjadi. Dan supaya defect itu berkurang. Berdasarkan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Terdapat reduksi waktu produksi sebesar 65 menit dari lead time pada big picture mapping awal sebesar 324 menit menjadi 259 menit pada big picture mapping usulan. Terdapat 3 waste yang memiliki nilai Risk Priority Number tertinggi yaitu Waste defect disebabkan oleh Suhu Hoper dan Extruder yang kurang stabil pada proses pemanasan mesin dan peleburan biji plastik, waste Overproduction disebabkan Planning produksi yang kurang tepat, Serta Defect yang terjadi membuat produk harus di kerjakan ulang. Waste waiting disebabkan Terjadi delay dikarenakan Menunggu pemanasan suhu dalam Hoper. Rekomendasi perbaikan yang dapat diusulkan yaitu Pembuatan jadwal perawatan atau maintenance pada mesin Hoper dan Extruder, dan jika memungkinkan mengganti ke mesin yang lebih baru dan dengan sistem yang terotomasi. Dan Menambah kapasitas mesin Crusher (pengolah defect) dengan kapasitas yang lebih besar agar defect tidak menumpuk di gudang defect, karena kapasitas mesin Crusher (pengolah defect) lebih kecil daripada defect yang di hasilkan.
Analisis Line Balancing Menggunakan Metode Region Approach di PT. XYZ Ivan Jeremias Tjioewinata; Joumil Aidil Saifuddin
JUMINTEN Vol 3 No 3 (2022): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.922 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v3i3.412

Abstract

PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi garden furniture. Salah satu garden furniture dengan permintaan yang tertinggi yaitu jenis adirondack chair. Permasalahan yang dihadapi PT. XYZ yaitu tidak terpenuhinya target produksi dan sering terjadi bottleneck sehingga menyebabkan banyaknya waktu menganggur dan rendahnya efisiensi lintasan. Tujuan dari penelitian ini yaitu memperbaiki lintasan produksi agar waktu menganggur berkurang dan memperoleh tingkat efisiensi lintasan yang tinggi dengan analisis line balancing menggunakan metode Region Approach. Metode Region Approach adalah salah satu metode line balancing yang menggunakan teknik pengurutan waktu operasi kerja berdasarkan pendekatan wilayah. Hasil penelitian dengan metode Region Approach menunjukkan efisiensi lintasan mengalami peningkatan dari 76,03 % menjadi 95,14 %, balance delay mengalami penurunan dari 23,97 % menjadi 4,86 %, smoothness index mengalami penurunan dari 19,54 % menjadi 3,59 %, total waktu menganggur mengalami penurunan dari 38,03 menit menjadi 5,34 menit, jumlah stasiun kerja berkurang dari 7 stasiun kerja menjadi 5 stasiun kerja, dan kapasitas produksi perhari mengalami peningkatan dari 22 unit perhari menjadi 25 unit perhari.
Analisa Pengendalian Risiko Kegagalan Pada Mesin Coal Pulverizer di PT.PJB UBJ O&M Tanjung Awar-Awar Dengan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Bima Adhi Prasetya Wahyudi; Joumil Aidil Saifuddin
JUMINTEN Vol 3 No 3 (2022): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/juminten.v3i3.523

Abstract

Risiko merupakan hal yang tidak dapat dihindari. maka dari itu dilakukan manajemen risiko dengan tujuan untuk mengurangi risiko yang terjadi. Permasalahan yang terjadi pada PT. PJB UBJ O&M Tanjung Awar-Awar adalah produksi listrik yang mengalami gangguan. Coal pulverizer adalah salah satu mesin yang sering mengalami kerusakan yang menyebabkan proses produksi listrik terganggu. Dalam operasinya setiap unit terdapat 6 mesin coal pulverizer sebagai mesin penghalus batu bara sebelum masuk ke boiler. Metode Failure mode effect analysis (FMEA) adalah salah satu alat manajemen risiko yang dinilai bedasarkan RPN (risk priorty number) yang didapat dari hasil severity, occurrence, dan detection. Tujuan dari penelitian ini adalah mengurangi risiko kegagalan dari coal pulverizer yang menyebabkan proses produksi listrik terganggu. Bedasarkan tabel failure mode effect analysis terdapat 10 komponen coal pulverizer yang memiliki kerusakan terbesar yang dapat menghambat produksi listrik dengan nilai RPN sebesar 384 yang merupakan nilai tertinggi dari komponen pulverizer yang mengalami kegagalan. Hasil penelitiaan tersebut berupa Failure defense task (FDT) yang merupakan rekomendasi untuk mengurangi risiko mesin coal pulverizer di masa yang akan datang.
Analisis Penjadwalan Produksi Batu Tahan Api dengan Menggunakan Metode Campbell Dudek Smith (CDS), Nawaz Enscore Ham (NEH), dan Palmer Untuk Mengurangi Makespan di PT. X Shita Dwi Annisya; Joumil Aidil Saifudin
JUMINTEN Vol. 1 No. 3 (2020): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : Teknik Industri - UPN "Veteran" Jatim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/juminten.v1i3.119

Abstract

PT. X merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak pada industri pembuatan batu tahan api. Dalam operasionalnya peusahaan harus melakukan penjadwalan produksi yang baik. Perusahaan memiliki kapasitas mesin produksi di perusahaan yang masih mencukupi tetapi hasil produksi belum dapat memenuhi permintaan konsumen tepat waktu sehingga terjadi keterlambatan. Hal ini dikarenakan total waktu penyelesaian (makespan) yang tinggi. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan suatu metode penjadwalan yang ditetapkan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode penjadwalan produksi batu tahan api yang efisien sehingga dapat mengurangi total waktu pengerjaan (makespan) dalam pemenuhan permintaan batu tahan api. Ada beberapa metode yang dapat digunakan sebagai usulan yaitu Campbell Dudek Smith, Nawaz Enscore Ham (NEH), dan Palmer untuk penentuan urutan job yang dikerjakan. Hasil dari penelitian ini yaitu dengan metode Campbell Dudek Smith (CDS) dengan makespan sebesar 1449805 detik dipilih karena mempunyai makespan yang lebih kecil dari metode perusahaan. Sehingga terjadi penghematan makespan sebesar 140290 detik (8,82%) dari kondisi semula.
Analisis Faktor Lingkungan Kerja Fisik dan Penentuan Waktu Istirahat Kerja di PT. XYZ Azhar Muhammad Nurdin; Rusindiyanto; Joumil Aidil Saifudin
JUMINTEN Vol. 1 No. 6 (2020): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : Teknik Industri - UPN "Veteran" Jatim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/juminten.v1i6.179

Abstract

Lingkungan kerja fisik dan kelelahan kerja merupakan aspek yang mempengaruhi performa tubuh dalam produktivitas kerja. Kedua aspek tersebut harus memiliki kondisi yang ergonomis dan sesuai dengan standar atau nilai ambang batas. Lingkungan kerja fisik meliputi pencahayaan, kelembaban, kebisingan, dan temperatur. Presentase cardiovascular load (CVL) diukur untuk mengetahui tingkat kelelahan pada pekerja. Kelelahan pada pekerja akan diperbaiki dengan penentuan waktu istirahat kerja. Kondisi lingkungan kerja fisik yang ergonomis pada area By Product Packing akan didapatkan apabila pencahayaan di area tersebut disesuaikan dengan standar minimal yang telah ditetapkan dan penambahan alat bantu seperti kipas angin dan exhaust udara diperbanyak agar sirkulasi udara di lokasi pekerja dapat berjalan dengan baik. Lalu, waktu istirahat kerja sebaiknya diterapkan pada pekerja By Product Packing sesuai dengan konsumsi energi rata-rata pekerja. Sehingga, perhitungan waktu istirahat kerja (Rest Period) dengan waktu kerja 8 jam/hari istirahat kerja dilakukan setiap 1 (satu) jam selesai melaksanakan pekerjaan dengan waktu istirahat kerja selama 20,7 menit setiap istirahat
Perancangan dan Pengembangan Meja Rias yang Ergonomis dan Multifungsi dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) di Surabaya Nike Illiyine Pangestuti; Rusindiyanto; Joumil Aidil Saifudin
JUMINTEN Vol. 1 No. 6 (2020): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : Teknik Industri - UPN "Veteran" Jatim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/juminten.v1i6.202

Abstract

Di era kemajuan teknologi, perkembangan produk semakin berkembang dan inovatif. Saat ini para produsen furniture hanya fokus kepada desain perkembangan zaman yang saat ini sedang tren di masyarakat tanpa melihat aspek ergonomi pada produk furniture tersebut. Dengan ruangan yang tidak luas maka produk ini memiliki fungsi yang serbaguna dan kelebihan dalam hal kapasitas sangat tepat digunakan untuk ruangan yang sempit dan terbatas.Quality Function Deployment (QFD) merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui keinginan konsumen dengan mengumpulkan customer voices dan customer needs. Dari rancangan meja rias usulan yang ergonomis dan multifungsi ini mempunyai beberapa kelebihan dibanding meja rias awal, selain lebih sesuai ukurannya yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, meja rias ini memiliki beberapa fungsi yang tidak dimiliki oleh meja rias awal yaitu sebuah meja rias yang dapat dilipat dan kursi yang dapat dijadikan satu, jadi meja rias ini tidak membutuhkan ukuran yang luas saat tidak digunakan. Meja rias ini juga dilengkapi tempat penyimpanan yang cukup sehingga dapat digunakan lebih maksimal. Nilai mean Importance To Customer meja rias awal 3,46 dan nilai mean Customer Satisfaction Performance 4,5, maka meja rias usulan lebih ergonomis dibandingkan dengan meja rias awal.
Co-Authors A.N. Afandi Abdullah Iskandar Syah Abdullah Iskandar Syah Abyan Thariq Fadhilah Ahmad Bayu Laksono Al Afrin Uwais, Tito Aldha Asmaradanta Alfan Afiyudin Andini Fajarwati Andita Rizki Ramadani Angelia Hayuning Ariffa Anik Nur Handayani Aripriharta - Aryudho Widyatno Ashshiddiqi, Dimas Jundan Aulia Zulfa Indi Putri Aya Sofia Mufti Ayyub Ihza Gutawa Azhar Ahmad Smaragdina Azhar Muhammad Nurdin Azhar Muhammad Nurdin Bima Adhi Prasetya Wahyudi Bima Adhi Prasetya Wahyudi Budi Wibowotomo Denny Yatmadi Dira Ernawati Dita Rochmawati Divya Aisha Diyah Ayu Wulandari Dwi Sukma Donoriyanto Dyah Lestari DYAH NURWIDYANINGRUM Erlina Fitri Aji Evie Dwi Jayanti Fahreza, M. Dimas Aviv Fakhruddin, Dhiyaurrahman Falah, Moh. Zainul Farah Wardatul Afifah Fatma, Nurul Firman Syarif, Rangga Fitriyyatul Muslihah Fitrotul Bahri Affandi Fuad Indra Kusuma Ghaly Atha Maulana Hakkun Elmunsyah Haqiqi, Ahmad Faiz Risvan Hari Putranto Hari, Nirwana Haidar Harits Ar Rosyid Hasan Ismail Heru Wahyu Herwanto Imam Ghozali Irfan Fikri Akmalia Irgi Aditya Irham Fadlika Irma Rizky Aprillia Isna Nugraha Ivan Jeremias Tjioewinata Ivanda, Shabrina Tsalsabela Januari Adi Prasetya Jonathan Saputra Krisnawan, Shandy Langlang Gumilar M. Cahyo Bagaskoro M. Rodhi Faiz, M. Rodhi Mahfud Jiono Marcelani, Rigel Saesaria Marijatul Maghfiroh Maulida Dewi Amanda Michael Aria Irawan Moh. Amri Pradaka Moh. Zainul Falah Mohammad Shodiq Wahyu Riamto Mokh Sholihul Hadi Muhammad Abd. Hadi Bin Bunyamin Muhammad Aqshal Muhammad Cahyo Bagaskoro Muhammad Khoirul Hudha Muhammad Sandi Kurniawan Muhammad Tahfidlul Azmi Muis Muhtadi Muladi Naizatul Zainul Rofiqi Nanang Winarno Nanda Firlana Nike Illiyine Pangestuti Nur Hidayat, Wahyu Parno Pradaka, Moh. Amri Pranata, Krisnayana Prastyo Utomo Puji Hariati Winingsih Raditya Chavvah Hesa Putra Raditya Chavvah Hesa Putra Raffi Taufik Gushardana Rahmah, Nuzulul Ramadhan, Moch. Rizal Ridho Riski Hadi Rindi Santika Agustin Rusindiyanto Ryan Setyo Putro Robawa Sakti Gunawan Irianto, Wahyu Saputri, Avida Pramayshela Satriani, Cahya Tifandi Selviana Rohmatus Dania Shita Dwi Annisya Shita Dwi Annisya Siagian, Wiranty Tiara Wijaya Siti Sendari Sucipto Sunarti Syaad Patmanthara Syaifuddin Zuhri Tran Huy Duy Tranggono Tranggono Tri Wulan Sari Usman, Nurlatifah Utomo Pujianto Utomo, Imam Tree Vivi Indah Lestari Wahyu Sakti Gunawan Irianto Wahyu Tri Handoko Yekti Condro Winursito Yekti Condro Winursito Yekti Condro Winursito Yuda Cahyoargo Hariadi Yuni Rahmawati Zainul Falah, Moh Zidan, Rahmat