Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Persepsi Followers Instagram Akun @marioteguh Mengenai Personal Branding Mario Teguh Pasca Kasus Pengakuan Anak Kandung oleh Kiswinar Deandra Shivana; Soraya Nurida; Joe Harrianto Setiawan
COMMENTATE: Journal of Communication Management Vol. 2 No. 1 (2021): COMMENTATE: Journal of Communication Management
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research study is conducted with the objective to learn about the analysis of public’s perception from Mario Teguh’s personal branding that was taken from the Instagram followers of @marioteguh after the case of Kiswinar who claimed to be his biological son came to the public’s attention on 2016. The main theory used is Personal Branding Concept and the method that’s used is qualitative method. Data collective is through whatsapp interview. Based on this research study, Mario Teguh has two from three elements of personal branding which are clarity and specialization but failed to obtain the consistency element because of the difference between his personal branding and the reality after the case of Kiswinar.
Analisis Produksi Pesan Sosial Dengan Pendekatan Komedi Kearifan Lokal Pada Progam Televisi Publik ‘Angkringan’ Joe Harrianto Setiawan; Daniari Setiawati; Heidy Isabel
Avant Garde Vol 11, No 1 (2023): Avant Garde
Publisher : Fakultas Komunikasi & Desain Kreatif - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/ag.v11i1.2330

Abstract

TVRI, a public broadcasting service has the task of providing an information, education and entertainment services, control and streghthen community, and preserving the local wisdom. However, the existence of television in the internet era was disrupted by social media, thus TVRI had to change in presenting quality and educative information. TVRI Yogyakarta Youtube channel one of its flagship programs ‘Angkringan’ that able to reap millions of viewers. This research intends to find the social messages production process with local wisdom comedy of ‘Angkringan'. The television production process is divided into; pre-production consists of finding ideas, planning and preparation, then production and lastly post-production. Using descriptive qualitative research to produce systematic, factual, and accurate records about the facts and characteristic of certain activities. The results showed a pattern using local wisdom comedy namely Dagelan Mataram to produce social messages in ‘Angkringan’ program. The story’s idea is related to actual problems context. The script is made for open improvement with dialogue left entirely to player's improvisation. The players selection is carried out professionally but relationship between players maintained in like-family manner. The performance involves the audience on the stage to make it easier for improvisation as well as to measure the success.
Sebuah Menata Diskusi Ruang Publik Online sebagai Sarana Penyebaran Konten Inspiratif Edukatif Eni Kusti Rahayu; Joe Harrianto Setiawan; Muhammad Wanadli Rivan; Ni Putu Limarandani
Jurnal Pewarta Indonesia Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Pewarta Indonesia
Publisher : Persatuan Wartawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/jpi.v5i2.136

Abstract

The Youtube channel Bincang Online Inspiratif (BIONS) Series presents educational content as an online public discussion space for enthusiasts. This study discusses the strategy of the BIONS Youtube account in disseminating these inspirational contents. The theory used is Peter Pringle's program strategy management to create and improve program quality and broadcast strategies to produce optimal impact. The research approach is qualitative with a case study method. The research findings are that online talk shows are planned through creative strategies starting from pre-production, production, and post-production to achieve broadcast success. The pre-production stage is an area to determine the theme, sources, and shooting layout before stepping into the production stage using zoom and YouTube live streaming. The next step is post-production, which is the core of dissemination, including editing, evaluation and marketing publications. To get viewers and account subscribers, it is done by distributing flyers on Instagram, WA groups, and various other supporting communication facilities, as well as making luckydraw as an effort to attract new viewers and maintain audience loyalty.
PERSPEKTIF INTERAKSIONISME SIMBOLIK DALAM PEMBERDAYAAN PENYANDANG DISABILITAS DI KOPI DIFABIS Aliya Ramdhani Hafiz; Joe Harrianto Setiawan
Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jm.v7i1.14411

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk memahami komunikasi interpersonal melalui interaksi penyandang disabilitas di Kopi Difabis. Perspektif Interaksionisme Simbolik (IS) menjadi landasan analisis dalam menguraikan gambaran pemberdayaan penyandang disabilitas di dunia kerja. Penyandang disabilitas sering mendapatkan perlakuan diskriminasi serta kesulitan dalam bidang pekerjaan. Baznas DKI Jakarta bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta dalam membangun Kopi Difabis yang melibatkan penyandang disabilitas agar setara dengan non disabilitas. Membangun Kopi Difabis dilakukan untuk memberdayakan penyandang disabilitas agar memiliki kesempatan di dunia kerja. Pemberdayaan penyandang disabilitas di Kopi Difabis menciptakan interaksi antara tenaga kerja dan konsumen melalui komunikasi interpersonal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan data awal melalui wawancara dan data pendukung dari berbagai sumber yang mendukung. Hasil dalam penelitian ini adalah kesesuaian makna yang tercipta dari interaksi komunikasi antara penyandang disabilitas dan konsumen Kopi Difabis. Perilaku yang tergambar melalui interaksi menghasilkan makna yang sesuai dengan tujuan komunikasi dalam perspektif IS. Keterbatasan komunikasi lisan penyandang disabilitas diperkuat dengan media komunikasi seperti gawai elektronik dan papan petunjuk bahasa isyarat yang membantu proses komunikasi. Adanya kesesuaian makna dalam interaksi mewujudkan pemberdayaan penyandang disabilitas dalam memenuhi profesionalitasnya. Kopi Difabis menjadi wadah inklusif dimana mereka merasa setara, mandiri, diterima dan dihargai tanpa diskriminasi.Kata Kunci: Disabilitas; Kopi Difabis; Interaksionisme Simbolik; Komunikasi Interpersonal
Involvement of State Officials As Cast of Characters in Folk Theater Ketoprak RRI Yogyakarta Joe Harrianto Setiawan; Santi Indra Astuti; Rawi Diwangkara; Daniari Setiawati
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 8, No 1 (2024): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v8i1.57504

Abstract

Ketoprak is a traditional Javanese performing art that incorporates elements of karawitan, dance, comedy, song, acting, and artistic arrangements. Traditional art is divided into two types, such as folk art and classical art, or palace art. Ketoprak is a folk art that has its origins among the people who live outside the palace. As a folk art, ketoprak is also used to communicate to the authorities issues that the people are concerned about. Criticizing through the performing arts is a powerful way to express criticism without taking offense. Ketoprak is usually performed by a group of artists on stage. However, in recent years, ketoprak performances have been performed not only by community performer groups but also by state officials taking the cast of characters on stage. The involvement of state officials at all levels, from regional to ministerial, as well as guest stars and main characters. Including those carried out under the RRI Yogyakarta ketoprak program. The descriptive qualitative research method was used to figure out how the implementation of the ketoprak program at RRI can preserve ketoprak's dignity as a folk theater, despite the fact that it is represented by state officials, by conducting interviews with program producers and respected ketoprak performers from Yogyakarta. The study's findings show that in its development, ketoprak was divided into two forms, conventional ketoprak which was standard with rules or pakem that were still preserved by RRI Yogyakarta and ketoprak garapan which is open to be interpreted in various ways and is free to be casted by anyone, including officials who are performed in the live version of the RRI Ketoprak Program.
PERSPEKTIF INTERAKSIONISME SIMBOLIK DALAM PEMBERDAYAAN PENYANDANG DISABILITAS DI KOPI DIFABIS Aliya Ramdhani Hafiz; Joe Harrianto Setiawan
Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jm.v7i1.14411

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk memahami komunikasi interpersonal melalui interaksi penyandang disabilitas di Kopi Difabis. Perspektif Interaksionisme Simbolik (IS) menjadi landasan analisis dalam menguraikan gambaran pemberdayaan penyandang disabilitas di dunia kerja. Penyandang disabilitas sering mendapatkan perlakuan diskriminasi serta kesulitan dalam bidang pekerjaan. Baznas DKI Jakarta bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta dalam membangun Kopi Difabis yang melibatkan penyandang disabilitas agar setara dengan non disabilitas. Membangun Kopi Difabis dilakukan untuk memberdayakan penyandang disabilitas agar memiliki kesempatan di dunia kerja. Pemberdayaan penyandang disabilitas di Kopi Difabis menciptakan interaksi antara tenaga kerja dan konsumen melalui komunikasi interpersonal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan data awal melalui wawancara dan data pendukung dari berbagai sumber yang mendukung. Hasil dalam penelitian ini adalah kesesuaian makna yang tercipta dari interaksi komunikasi antara penyandang disabilitas dan konsumen Kopi Difabis. Perilaku yang tergambar melalui interaksi menghasilkan makna yang sesuai dengan tujuan komunikasi dalam perspektif IS. Keterbatasan komunikasi lisan penyandang disabilitas diperkuat dengan media komunikasi seperti gawai elektronik dan papan petunjuk bahasa isyarat yang membantu proses komunikasi. Adanya kesesuaian makna dalam interaksi mewujudkan pemberdayaan penyandang disabilitas dalam memenuhi profesionalitasnya. Kopi Difabis menjadi wadah inklusif dimana mereka merasa setara, mandiri, diterima dan dihargai tanpa diskriminasi.Kata Kunci: Disabilitas; Kopi Difabis; Interaksionisme Simbolik; Komunikasi Interpersonal