Wilayah Indonesia terletak di antara tiga lempeng tektonik utama, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Situasi tersebut menjadikan wilayah Indonesia rentan terhadap gempa bumi. Pada tahun 2022, terdapat 24 kejadian gempa bumi merusak di Indonesia, dengan salah satu kejadian signifikan di Cianjur yang menyebabkan 635 korban jiwa. Kejadian tersebut menunjukkan bahwa Indonesia merupakan daerah yang rawan terhadap gempa bumi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengelompokkan daerah-daerah yang rentan terhadap gempa bumi di Indonesia menggunakan metode K-Medoids dan mengevaluasi kelompok-kelompok tersebut dengan menggunakan Silhouette Coefficient. Data kejadian gempa bumi diperoleh dari situs web United States Geological Survey (USGS) dengan total 582 kejadian. Metode ini membentuk hasil jumlah klaster terbaik adalah dua klaster dengan memperoleh nilai Silhouette Coefficient sebesar 0,68016. Adapun hasil klaster tersebut dikategorikan sebagai kelompok tingkat kerentanan sangat tinggi, mencakup daerah sekitar pulau Bali, Sulawesi, hingga Irian Jaya, dan kelompok tingkat kerentanan tinggi, melibatkan daerah barat pulau Sumatra hingga selatan pulau Jawa.