Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2020 Yorry Yorry Decjuwiyan; Syukrianti Syahda; Fitri Apriyanti; Lira Mufti Azzahri Isnaeni
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 1 No. 3 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v1i3.1103

Abstract

Masalah perdarahan dapat mengancam nyawa ibu bahkan juga bisa mengakibatkan kematian seperti salah satunya kejadian retensio plasenta. Dampak terjadinya retensio plasenta adalah dapat menimbulkan infeksi atau kehilangan darah dalam jumlah yang banyak sehingga akan berdampak pada kematian ibu. Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kejadian retensio plasenta diantaranya adalah usia, paritas dan jarak kehamilan. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian retensio plasenta pada ibu bersalin di RSUD Rokan Hulu tahun 2020. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain case control. Sampel dalam penelitian ini adalah kelompok kasus ibu bersalin yang mengalami retensio plasenta sebanyak 85 reponden dengan menggunakan teknik total sampling dan kelompok kontrol yaitu ibu tidak mengalami retensio plasenta berjumlah 85 orang dengan teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah data rekam medik yaitu dengan lembar check list. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan analisa bivariat. Hasil penelitian diperoleh Kelompok kasus sebagian besar berusia tidak berisiko 50 (58,8%), memiliki jumlah paritas yang tidak berisiko 14 (16,5%), memiliki jarak kehamilan tidak berisiko 50 (58,8%), Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor umur, paritas dan jarak kehamilan dengan kejadian retensio plasenta di RSUD Rokah Hulu tahun 2020. Hasil dari uji Chi – Square menunjukkan ada hubungan antara kejadian retensio plasenta dengan faktor umur (Pvalue = 0,040), faktor paritas (Pvalue 0,014) dan jarak kehamilan (Pvalue = 0,004). Diharapkan bagi RSUD Rokan Hulu supaya memberikan penyuluhan bersama pihak pukesmas mengenai retensio plasenta pada ibu bersalin yang memiliki paritas, umur dan jarak kehamilan yang berisiko. Kata Kunci : Retensio Plasenta, Umur, Paritas, Jarak Kehamilan
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI DESA GEMA DAN TANJUNG BELIT WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPAR KIRI HULU I KABUPATEN KAMPAR TAHUN 2019 Aulia Tul Husna; Syukrianti Syahda; Yusnira Yusnira
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 1 No. 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v1i2.1105

Abstract

Upaya penurunan AKI yaitu dengan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan seperti bidan. Penyebab kematian ibu akibat eklampsia (58.1%), perdarahan (28%), dan infeksi (12%) yang dapat terjadi saat persalinan maupun pasca persalinan dan dapat dihindari apabila persalinan ditolong tenaga profesi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan pemilihan penolong persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kampar Kiri Hulu I tahun 2019. Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan penelitian Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu bersalin yang ada di Desa Gema dan Tanjung Belit Wilayah Kerja Puskesmas Kampar Kiri Hulu I. Sampel dalam penelitian ini ibu bersalin yang ada di Desa Gema dan Tanjung Belit Wilayah Kerja Puskesmas Kampar Kiri Hulu I dengan teknik total sampling yaitu pengambilan sampel secara keseluruhan yang berjumlah 41 orang. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner. Pengolahan data menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh responden berpengetahuan baik sebanyak 23 orang (56,1%), bersikap positif 21 orang (51,2%), pendapatan keluarga tinggi 25 orang (61%), jarak rumah ke fasilitas kesehatan dekat 21 orang (51,2%) dan memilih nakes dalam menolong persalinan 26 orang (63,4%). Hasil uji Chi-square didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap, pendapatan keluarga dan jarak ke fasilitas kesehatan dengan pemilihan penolong persalinan di wilayah kerja Puskesamas Kampar Kiri Hulu I tahun 2019.
HUBUNGAN MEROKOK DAN KONSUMSI KOPI DENGAN HIPERTENSI DI DESA TARAI BANGUN UPT PUSKESMAS TAMBANG TAHUN 2023 Aunillah, Bafy Isza; Hidayat, Ridha; Syahda, Syukrianti
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.17064

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular dan merupakan salah satu penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Beberapa faktor pencetus timbulnya hipertensi diantaranya adalah merokok dan konsumsi kopi (Elvira & Anggraini, 2019). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan merokok dan konsumsi kopi dengan hipertensi di Desa Tarai Bangun UPT Puskesmas Tambang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Waktu penelitian di lakukan pada tanggal 12-19 Juni 2023. Populasi penelitian ini adalah masyarakat usia produktif 40-44 tahun berjumlah 1316 orang dengan jumlah sampel 94 responden. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan pengukuran tekanan darah secara langsung menggunakan spygnomanometer. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Berdasarkan hasil uji statistic Chi-square menunjukkan bahwa P-value = 0,000 ? 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan merokok dan konsumsi kopi dengan hipertensi di Desa Tarai Bangun UPT Puskesmas Tambang. Nilai Odd Ratio (OR) merokok= 634,6 artinya responden yang merokok berisiko untuk menderita hipertensi 634,6 kali lebih tinggi dari responden yang tidak merokok. Diharapkan kepada masyarakat untuk mengurangi dan menghentikan merokok serta mengkonsumsi kopi sesuai dengan standar SNI 1-2 cangkir dalam sehari sekitar 75-150mg/hari.