Salah satu faktor penting dalam menunjang keberhasilan peningkatan produksi pertanian adalah penggunaan alat dan mesin pertanian. Berkurangnya tenaga kerja, sempitnya lahan sawah, sawah dalam tanpa lapisan tanah keras (hardpan) akan menyulitkan alat dan mesin pertanian untuk bekerja. Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah dalam menahan beban alat dan mesin yang bekerja diatasnya. Tekanan tanah yang diakibatkan oleh aktivitas kerja alat dan mesin pertanian menyebabkan tidak semua alat dan mesin pertanian dapat bekerja di sawah sama baiknya dengan di darat. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penelitian ini dirancang untuk mengetahui pengaruh nilai daya dukung tanah terhadap jenis mesin pertanian yang dapat diaplikasikan diatasnya. Pengukuran nilai daya dukung tanah diukur pada 3 kategori lahan. Analisis dilakukan dengan membandingkan nilai tahanan penetrasi tanah dengan indeks trafficability traktor. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juli 2024. Dari penelitian diketahui bahwa mesin pertanian bertipe traktor roda 4 dan combine harvester tidak dapat diaplikasikan pada lahan sawah yang menjadi sampel pengukuran di Kabupaten Kulon Progo. Apabila diaplikasikan maka combine harvester dan traktor roda 4 akan mengalami ketenggelaman (sinkage) lebih dari 15 cm untuk lahan kategori 1 dan 2, serta akan mengalami ketenggelaman (sinkage) lebih dari 20 cm untuk lahan kategori 3.