Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan (JURRIKES)

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Singkong (Manihot Esculenta Crantz) Terhadap Daya Hambat Bakteri Escherichia Coli Lisa Potti; Amelia Niwele; Misdar Al Umar
JURNAL RISET RUMPUN ILMU KESEHATAN Vol. 1 No. 1 (2022): April : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrikes.v1i1.896

Abstract

Secara farmakologi daun singkong mempunyai aktivitas sebagai antiinflamasi, antibakteri, antioksidan. Kandungan yang terdapat dalam daun singkong yaitu air, fosfor, karbohidrat, kalsium, vitamin c, protein, lemak, vitamin B1, zat besi, flavanoid, saponin, tanin dan triterpenoid. Daun singkong dipercaya memiliki berbagai manfaat untuk pengobatan penyakit seperti dapat mengobati rematik, asam urat, anemia, konstipasi, serta untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan dapat pula mengatasi masalah diare. Berdasarkan penelitian sebelumya oleh (Mutia dkk,.2017) mengemukakan bahwa daun singkong (Manihot esculenta Cranz) memiliki kandungan flavonoid,saponin dan tanin yang digunakan sebagai antibakteri. Salah satunya bakteri penyebab diare yaitu Escherisia Coli.Adanya efek anti bakteri pada daun ubi kayu dikarenakan mengandung mengandung senyawa antibakteri yaitu saponin, tannin dan flavonoid. Bakteri Escherisia Coli merupakan mikroorganisme patogen yang sering menginfeksi manusia. Bakteri ini merupakan salah satu yang menyebabkan terjadinya infeksi saluran kemih, meningitis, pneumonia,diare dan infeksi lainnya. Penyebaran bakteri Escherchia Colli dapat melalui kegiatan tangan ke mulut atau dengan cara pemindahan pasif melalui perantara makanan maupun minuman. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak daun ubi kayu dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan gram negatif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek antibakteri ekstrak daun ubi kayu terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Ekstrak ubi kayu dibuat dalam tiga konsentrasi (20%, 40%, 60%) yang diuji daya hambatnya. Penelitian ini menggunakan bakteri Escherichia coli yang dibiakkan dengan media EMBA (Eosin Meythelen Blue Agar) dengan metode paper disk. Didapatkan adanya zona bening disekitar paperdisk yang mengandung ektrak daun ubi kayu. Simpulan penelitian ini adalah ekstrak ubi kayu (Manihot esculenta Crans) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Eschericia coli. Konsentrasi paling efektif dalam menghambat bakteri adalah 60%.
UJI FARMAKOLOGI EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KERSEN (Muntigua calabula L) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT (Mus musculus) Jayanti Djrami; Amelia Niwele; Novita Polpoke
JURNAL RISET RUMPUN ILMU KESEHATAN Vol. 1 No. 1 (2022): April : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrikes.v1i1.897

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah yang diakibatkan oleh kurangnya insulin atau terjadinya resistensi insulis. Daun kersen (Muntigua calabula L) merupakan salah satu tanaman herbal yang berfungsi sebagai antidiabetes. Untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder yang ada pada daun kersen dan mengetahui apakah daun kersen efektif terhadap penurunan kadar glukosa darah serta konsentrasi berapakah yang paling efektif terhadap penurunana kadar glukosa darah pada mencit (Mus muscullus) yang diinduksi aloksan. Maka metode yang digunakan ialah metode eksperimental dengan rancangan penelitian adalah rancangan acak lengkap. Dilakukan pengujian fitokimia untuk melihat kandungan metabolit sekunder daun kersen mengandung senyawa tanin, flavanoid, saponi dan trepenoid. Setelah itu dilakukan pengukuran pada mencit yang dibagi menjadi 5 kelompok dengan akuadest sebagai control negatif, metformin sebgai control positif dan ekstrak daun kersen dengan konsentrasi yg berbeda-beda 65%, 70% dan 75% kemudian didapatkan hasil dari penelitian, setelah data diuji mengunakan uji-T (test uji) dan diuji mengunakan paired sampel test, dari hasil uji diketahui bahwa nilai p=0,003 yang berarti nilai tersebut lebih kecil dari nilai probalitas yakni ,0,05 jadi disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian ekstrak daun kersen terhadap pengaruh penurunankadar gula darah dilihat dari nilai signifikanya 0,003. Sehingga didapatkan bahwa ekstrak metabolit sekunder daun kersen dapat menurunkan kadar gula darah dan konsentrasi yang paling efektif dalam menurunkan kadar gula darah adalah konsentrasi 70%.