Penelitian ini bertujuan menganalisis persepsi konsumen terhadap ulasan makanan oleh food vlogger pasca kasus CB vs Clairmont Bakery, yang memunculkan isu etika dan konflik kepentingan dalam konten digital. Menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui survey online terhadap 85 responden dengan dua pertanyaan terbuka, lalu dianalisis secara tematik. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah perempuan usia 25–34 tahun, berpendidikan tinggi, aktif bekerja, dan intensif menggunakan media sosial visual seperti TikTok dan Instagram. Temuan utama menunjukkan penurunan kepercayaan terhadap ulasan influencer akibat kurangnya transparansi dan adanya motif komersial. Namun, kepercayaan tetap diberikan kepada influencer yang dianggap jujur, konsisten, dan interaktif. Faktor seperti transparansi sponsor, visual autentik, dan validasi sosial dari pengguna lain menjadi penentu kredibilitas. Penelitian ini menegaskan pentingnya etika dan keterbukaan dalam membangun kepercayaan terhadap konten ulasan makanan di media sosial.