Kabupaten Majalengka pada tahun 2023 mengalami kasus kebakaran sebanyak 360 kejadian yang menjadikannya salah satu bencana tertinggi di tahun tersebut. Tingginya kasus kebakaran tidak sebanding dengan sumber daya yang tersedia, jumlah armada, alokasi anggaran, serta ditemukannya faktor penghambat eksternal yang kian mempersulit proses penanggulangan kebakaran. Penelitian ini berupaya menganalisis pemberdayaan masyarakat yang diselenggarakan oleh satuan pemadam kebakaran di Kabupaten Majalengka berdasarkan teori pemberdayaan yang dikemukakan oleh Jim Ife menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui pengumpulan data dari proses observasi dan wawancara, serta analisis data menggunakan teknik dari Miles dan Huberman. Hasilnya, pemberdayaan masyarakat menggunakan perencanaan dan kebijakan serta pemberdayaan masyarakat menggunakan aksi-aksi sosial dan politik tidak berjalan optimal diakibatkan sedikitnya akses masyarakat untuk terlibat dan ditemukannya hambatan dalam proses penyelenggaraannya. Sedangkan penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat menggunakan pendidikan dan penumbuhan kesadaran berjalan optimal dengan ditemukannya hasil dari masyarakat yang mendapat pengetahuan informasi kebakaran serta peningkatan kesadaran diri tentang pencegahannya. In 2023, Majalengka Regency experienced 360 fire incidents, making it one of the highest disasters in that year. The high number of fire cases is not comparable to the available resources, number of fleets, budget allocations, and the discovery of external inhibiting factors that further complicate the firefighting process. This study attempts to analyze community empowerment carried out by the fire department in Majalengka Regency based on the empowerment theory put forward by Jim Ife using a qualitative research method with a descriptive approach through data collection from the observation and interview, and data analysis using techniques from Miles and Huberman. As a result, community empowerment using planning and policies and community empowerment using social and political actions did not run optimally due to the limited access for the community to get involved and the obstacles found in the implementation process. Meanwhile, the implementation of community empowerment using education and awareness building ran optimally with the discovery of results from the community who received knowledge of fire information and increased self-awareness about its prevention.