Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan Indonesia

Peningkatan Kualitas Hidup Lanjut Usia (Lansia) di Kota Depok dengan Latihan Keseimbangan Stefanus Mendes Kiik; Junaiti Sahar; Henny Permatasari
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 21, No 2 (2018): July
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v21i2.584

Abstract

Kualitas hidup lansia dipengaruhi berbagai faktor seperti kesehatan fisik, kesehatan psikologis, hubungan sosial dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh latihan keseimbangan terhadap kualitas hidup lansia di Kota Depok. Penelitian quasi experiment ini dilakukan pada dua kelompok; 30 lansia sebagai kelompok kontrol dan 30 lansia sebagai kelompok perlakuan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan keseimbangan berpengaruh signifikan, meningkatkan kualitas hidup  lansia (p<0,001). Hal ini disebabkan karena latihan keseimbangan dapat meningkatkan kesehatan fisik, kesehatan psikologis, hubungan sosial dan lingkungan. Latihan keseimbangan lansia dapat digunakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup pada lansia di komunitas. Penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian pada kelompok usia yang berbeda untuk mengetahui keefektifan latihan keseimbangan lansia. Kata Kunci: lansia, latihan keseimbangan, kualitas hidup Abstract  Quality Improvement of Elderly Life in Depok City with Balance Exercise. The quality of life (QOL) of the older adult is affected by various factors such as physical health, psychological health, social relationships and environment. This study aimed to investigate the effect of balance exercise on quality of life among older adults. This quasi-experimental design included two groups; 30 subjects as intervention groups and 30 subjects as control groups.  The sample was taken by multistage random sampling. There were significant improvements in quality of life among older adults (p<0,001). Balance exercise can improve physical health, psychological health, social relationships, and environment. Balance exercise can be utilized as one of the preventive efforts to increase the quality of life among older adults in the community. Further research may consider a variety of age to know the effectiveness of balance exercise. Keywords: balance exercise, older adult, quality of life
Pengalaman Lanjut Usia Mendapatkan Dukungan Keluarga Nuurhidayat Jafar; Wiwin Wiarsih; Henny Permatasari
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 14 No 3 (2011): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v14i3.62

Abstract

Lanjut usia mengalami proses penuaan yang mempengaruhi fungsi fisik dan psikososial. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran pengalaman lanjut usia terhadap dukungan keluarga di panti wredha AB. Penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif fenomenologi deskriptif menggunakan wawancara mendalam dan catatan lapangan. Alasan lansia di panti digambarkan dengan tema keinginan personal dan kelemahan struktur kekuatan keluarga. Masalah yang dialami lansia digambarkan dengan tema masalah fisik dan masalah psikososial. Dukungan yang diterima digambarkan dengan tema sumber dukungan dan jenis dukungan. Makna dukungan digambarkan dengan tema kesenangan batin. Harapan lansia digambarkan dengan tema mempertahankan hubungan. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar program promosi dan preventif bagi lanjut usia.
Pengalaman Perempuan Bekerja Dalam Melaksanakan Tugas Kesehatan Keluarga di Wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi Henny Permatasari; Achir Yani S. Hamid; Setyowati Setyowati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 12 No 1 (2008): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v12i1.195

Abstract

AbstrakPenelitian fenomenologi yang berperspektif perempuan ini bertujuan mendapatkan gambaran pengalaman perempuan bekerja berkeluarga dalam melaksanakan perawatan keluarga. Partisipan ditetapkan dengan metode purposif berjumlah enam orang. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dianalisis dengan metode Collaizz’s. Hasil penelitian mengidentifikasi delapan tema utama dan satu tema tambahan yaitu alasan perempuan bekerja, kekhususan perempuan bekerja, kemampuan manajerial perempuan bekerja, dukungan sosial, kemampuan melaksanakan tugas kesehatan keluarga, kesenjangan antara harapan pekerja dan dukungan institusi kerja, diskriminasi gender, kebutuhan pekerja terhadap pelayanan kesehatan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perempuan bekerja mampu melaksanakan tugas kesehatan keluarga dengan dipengaruhi pengetahuan tentang masalah kesehatan, dukungan dari keluarga dan tenaga kesehatan profesional serta hak pekerja untuk mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan. Perempuan bekerja juga memiliki kebutuhan khusus terhadap pelayanan kesehatan. Perawat kesehatan kerja diharapkan dapat meningkatkan pelayanan keperawatan yang bersifat promotif untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perempuan bekerja. AbstractThere is evident that the working women experience numerous problems. The purpose of this feminine perspective phenomenological research was to describe the experience of married working women in carrying out family’s health tasks. There were six women purposively selected to participate in this study. Data was collected using in-depth-interview, exploring the experience of working women in carrying out family’s health tasks and issues related to the experience. Collaizz’s method was utilized to analyse the corrected qualitative data. The result of this study revealed nine themes were the reason for women to work, specification of social support, ability to carry out family health tasks, gap between expectation and insitution’s supporting, working women perception of gender discrimination, women’s need to health care. The research concluded that the working women were capable to carry family health taks which is influenced by their knowledge on health problems, the support of family and professional health providers and the right of providers to have health insurance. The working women also have the special needs of health care services. It is recommended that occupational health nurses should provide nursing care including health promotion and maintenance of health status of working women.
Pengalaman Keluarga dalam Merawat Penderita Sakit Kronis Annisa Wuri Kartika; Wiwin Wiarsih; Henny Permatasari
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 18, No 1 (2015): March
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v18i1.398

Abstract

Merawat anggota keluarga yang mengalami sakit kronis memengaruhi kehidupan anggota keluarga secara fisik, psikologis, dan sosial. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengalaman keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan penyakit kronis. Metode penelitian yang digunakan, yaitu kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Partisipan merupakan delapan keluarga yang merawat anggota keluarga dengan sakit kronis. Tema yang ditemukan mencakup perubahan status kesehatan penderita, respons psikologis keluarga, upaya untuk mempertahankan kesehatan, dan harapan keluarga. Simpulan penelitian menggambarkan respons yang dialami oleh keluarga berbeda bergantung pada onset, lama, dan prognosis penyakit serta tahapan stres yang dialami keluarga. Perawat dapat memberikan manajemen asuhan keperawatan kepada keluarga berupa intervensi pendidikan kesehatan mengenai penyakit kronis, psikoedukasi, dan konseling keluarga dalam merawat penderita sakit kronis. AbstractThe Experience of Family Caregivers of Persons with Chronic Illness. Caring for family member with chronic illness affects the lives of family physically, psychologically, and socially. The aim of this study was to describe the experience of family member in caring for family members with chronic illness. A qualitative design with descriptive phenomenological approach was chosen for this study. Qualitative interviews with eight families were performed. The results included a changed health status for the person with chronic illness, family psychological response, efforts of maintain health and family expectations about type and quality of health services. Conclusion of research illustrated that response experienced by families were different depending on the onset, duration, and prognosis of the diseases and the stage of stress experienced by the family. Thus nurses could provide nursing care to family with chronic illness which are consist of health education and counseling in order to caring for family members with chronic illness.  Keywords: caregiver, chronic disease, family experience
Pengalaman Keluarga dalam Merawat Lanjut Usia dengan Diabetes Mellitus Siti Badriah; Wiwin Wiarsih; Henny Permatasari
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 17 No 2 (2014): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v17i2.401

Abstract

Merawat lansia DM menimbulkan dampak terhadap fisik, emosi, sosial dan ekonomi. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang arti dan makna pengalaman keluarga dalam merawat lansia DM di kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Penelitian fenomenologi deskriptif ini melibatkan delapan partisipan yaitu caregiver  utama lansia DM yang didapatkan dengan teknik criterion sampling. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dan catatan lapangan yang dianalisis dengan menerapkan metoda Collaizi. Hasil penelitian ini menemukan tema kemampuan keluarga  dalam  melaksanakan tugas kesehatan keluarga, respon  psikologis, respon  fisik, respon terhadap  ekonomi dan  respon terhadap peran keluarga. Respon keluarga selama merawat kesehatan lansia dengan DM diantaranya ditunjukan dengan kemampuan melaksanakan tugas kesehatan keluarga, adanya masalah psikologis, masalah fisik dan masalah ekonomi. Penelitian lebih lanjut tentang faktor yang memengaruhi respon keluarga dalam merawat lansia dengan DM perlu dilakukan.AbstractFamily Experiences in Caring for Elderly with Diabetes Melitus. Experience in caring for elderly with DM adversely affect our physical, emotional, social and economic. The aim of this study was to explore the experience of family in caring elderly with DM in Tasikmalaya City, West Java. This qualitative descriptive phenomenology study involved eight family caregivers who care for elderly with DM as participants which selected by criterion sampling. Data was collected by in-depth interview and field notes which was analyzed by applying Collaizi’s method. The result of study identified themes, the ability to carry out the health task of family,  psychological response,  physical response, economic response and  response of role in family. This study recommended the need Further research on the factors that affect the response of the family in caring for the elderly with diabetes.Keywords: caregiver, DM, elderly, family nursing.
Menurunkan Indeks Massa Tubuh Perempuan Dewasa dengan Kelebihan Berat Badan dan Kegemukan melalui Latihan Fisik Interval Training Irma Darmawati; Agus Setiawan; Henny Permatasari
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 18, No 2 (2015): July
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v18i2.409

Abstract

Sebagian besar kematian di dunia berhubungan dengan penyakit akibat kelebihan berat badan dan kegemukan. Latihan fisik interval training menjadi alternatif untuk mengatasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan fisik interval training terhadap Indeks Massa Tubuh dengan menggunakan metode eksperimental semu dengan kelompok kontrol yang melibatkan 44 sampel perempuan dewasa dengan masalah kelebihan berat badan dan kegemukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa latihan fisik interval training dapat memberikan manfaat penurunan Indeks Massa Tubuh setelah 12 kali latihan (p= 0,000). Perawat komunitas diharapkan dapat mengimplementasikan latihan fisik interval training sebagai bagian dari program pencegahan penyakit tidak menular di masyarakat. Abstract Reducing Body Mass Index of Adult Female who has Excessive Weight and Obesity through Physical Exercise of Interval Training. Most of the deaths in the world are predominantly caused by diseases associated with overweight and obesity. Interval training exercise could be an alternative to overcome that problem. The aim of the study was to explain the effect of the interval training exercise on Body Mass Index. This research used a quasi-experimental design, pre-post with control group that involved 44 samples of female adult suffered from overweight and obesity. The results showed that Interval training could give the significant reduction of the body mass index after 12 times exercises (p= 0,000). Community nurses may consider to implement interval training exercise as a promising strategy for non-communicable disease prevention program. Keywords: adult female, BMI, interval training exercis, obesity, overweight
Persepsi Lansia Terhadap Asuhan Keperawatan Gerontik yang Dilakukan oleh Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia di Kelurahan Rawa Bunga Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur Henny Permatasari
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 6 No 1 (2002): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v6i1.114

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana persepsi lansia terhadap asuhan keperawatan gerontik yang diberikan oleh mahasiswa FIK-UI di Kelurahan Rawa Bunga Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur. Metoda yang digunakn adalah deskriptif eksploratif. Sampel yang diambil sebagai responden adalah lansia yang telah dibina mahasiswa pada saat melakukan praktek keperawatan gerontik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa lansia dapat merasakan manfaat dilakukannya asuhan keperawatan gerontik dengan skor rata-rata 4,04. Untuk menindaklanjuti penelitian ini direkomendasikan untuk melakukan penelitian tentang lansia terhadap asuhan keperawatan gerontik dengan menggunakan metode kualitatif, karena persepsi merupakan penjelasan tentang pengalaman yang perlu dipelajari secra lebih mendalam sehingga tidak cukup hanya menggunakan metode kuantitatif. The purpose of this research was to identify how to elderly perception of the nursing care of elderly that was given by the students of Faculty of Nursing University of Indonesia. The area of this research was in 3 sub districts of Rawa Bunga district, East Jakarta. The research utilized explorative of descriptive design. Sample that was taken as the respondent were elderlies who have been cared by the student while they do their gerontological clinical practice. The result of this research showed that elderlies got the benefit from gerontic from gerontic nursing care by score 4,04. This research recommend to conduct the same research using qualitative method to gain more information related to perception and experience of elderlies.
Tinjauan Teori Keperawatan Kesehatan Kerja Henny Permatasari
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 13 No 2 (2010): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v13i2.240

Abstract

AbstrakPopulasi pekerja adalah salah satu kelompok dalam masyarakat yang sangat rentan mengalami penurunan derajat kesehatan akibat sakit atau mengalami kecelakaan kerja. Tempat kerja memiliki faktor heatlth hazards yang berdampak terhadap tingginya angka kesakitan dan kematian bagi pekerja. Upaya meningkatkan derajat kesehatan dan perlindungan terhadap pekerja dilakukan oleh perawat kesehatan kerja melalui upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier yang dilakukan dengan menggunakan strategi intervensi keperawatan komunitas dengan berbagai pendekatan. Tulisan ini bertujuan memberikan pemahaman terhadap konsep Keperawatan Komunitas pada Agregate Pekerja, meliputi antara lain; Pengertian dan Tujuan Keperawatan Kesehatan Kerja, Pekerja Sebagai Aggregates, Peran dan Fungsi Perawat Kesehatan Kerja, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Pekerja, Strategi Intervensi Keperawatan Kesehatan Kerja, Level dan Bentuk Intervensi Keperawatan Kesehatan Kerja, serta, Teori dan Model yang dapat diaplikasikan dalam Pelayanan Keperawatan Kesehatan Kerja. AbstractWorkers was a population aggregate who were being exposed to work related health hazards. Maintaining the health of the workers was an important role of occupational health nursing. The nurse work cooperatively with the worker, the worker’s family, the workplaces and the community as well. The practice of occupational health nursing is focused on the promotion of health in the workplaces by used variety strategies of primary, secondary and tertiary level of preventions. The purpose of this scientific paper work were to give a deep understanding in conceptual, theoretical on Occcupational Health Nursing and the worker aggregates as well. This paper also contain the whole topics such as: worker as population aggregate, nursing role in occupational health, types of occupational hazards and associated health effects, level of prevention, use the Occupational Health Nursing Model to explain work- health interactions.
Voices of Indonesian Manufacturing Workers in Rotating Shift Systems Henny Permatasari; Junaiti Sahar; Muchtarrudin Mansyur; Astrid Widayati Hardjono
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 25, No 1 (2022): March
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v25i1.1210

Abstract

The factors associated with changes in work patterns and working hours due to rotating shifts have an effect on the increased risk of health problems in workers. Manufacturing industry workers, specifically those on rotating shift schedules, are at a high risk of various health problems, such as cardiovascular diseases, circadian rhythm problems, social life problems, and stress. These health problems may be worsened by poor lifestyle habits, such as smoking, unhealthy diet, and infrequent physical activity. This research aimed to explore the experience of 12 manufacturing workers on rotating shift schedules in Greater Jakarta, Indonesia. Through a phenomenological approach, this qualitative study employed 12 participants selected from manufacturing industry shift workers. The participants were selected through purposive sampling whom met the inclusion criteria, namely working in three rotating shift patterns (morning, afternoon, and night shift), aged 20–50 years old, having at least three years of experience in shift work, and able to communicate well. Selection was done with the assistance of the supervisors of the participants working in the manufacturing industry. Thematic analysis yielded three themes: the reasons for working shifts, the effects of shift work, and efforts made to maintain health during working shifts. The findings of this study imply the need for occupational health nursing services as the main intervention at the primary and secondary prevention levels. Occupational health nurses provide occupational health nursing services in the workplace in accordance with the nursing intervention model of fatigue management.AbstrakSuara Pekerja Manufaktur Indonesia dalam Sistem Shift Berputar. Dalam sistem kerja shift, faktor-faktor seperti per-ubahan pola kerja dan jam kerja dapat berdampak pada masalah kesehatan para pekerjanya. Pekerja shift manufak-tur berisiko memiliki berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit kardiovaskuler, gangguan irama sirkadian, gangguan pola kehidupan sosial, stres, didukung oleh perilaku pekerja seperti merokok, diet yang buruk serta aktivitas olah raga yang jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman para 12 pekerja di sector manufaktur di Indonesia, khususnya di daerah Jakarta dan sekitarnya. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan berjumlah 12 didapatkan melalui teknik purposive sampling yang memenuhi krite-ria inklusi: menggunakan sistem kerja rotasi tiga shift (pagi, sore, dan malam), berusia 20–50 tahun, memiliki pengalam-an bekerja sistem rotasi shift minimal tiga tahun, dan mampu berkomunikasi dengan baik. Proses pemilihan partisipan dilakukan peneliti bersama key person, yaitu supervisor/leader dari beberapa pabrik manufaktur. Analisis tematik yang dilakukan menghasilkan tiga tema: alasan bekerja shift, dampak dari kerja shift, dan upaya para pekerja dalam menjaga status kesehatan. Temuan dari penelitian ini dapat menjadi implikasi bagi kesadaran terhadap perlunya tenaga kesehatan atau perawat di area kerja atau sektor industri sebagai upaya intervensi utama dan sekunder dalam pencegahan ke-celakaan kerja untuk para pekerja dan keluarga pekerja melalui model keperawatan manajemen kelelahan kerja (MARI-KERJA).Kata Kunci: kerja shift, pekerja manufaktur, perawat kesehatan kerja, sistem berputar