Kesenjangan digital antara masyarakat perkotaan dan perkampungan merupakan salah satu masalah yang dihadapi Negara berkembang. Kesenjangan tersebut dapat diakibatkan oleh berbagai faktor diantaranya kesenjangan infrastruktur antara kota dan kampung, maupun tingkat kebutuhan masyarakat akan fasilitas dan perangkat TIK seperti telepon seluler, komputer, maupun internet, serta ketersediaan SDM TIK, yang berpengaruh terhadap pemanfaatan TIK di tingkat kampung. Kebijakan dan program-program pemerintah pusat sering menempatkan kampung sebagai objek bukan sebagai subjek, program pemanfaatan TIK hanya sampai pada tingkat kabupaten atau kecamatan. Oleh karena itu, dengan munculnya gerakan dari kampung yang dapat menyelenggarakan pemerintahan secara baik dan mandiri, yang didukung dengan pemanfaatan TIK, menjadi pelajaran bahwa inisiatif tersebut dapat dilakukan dari bawah. Dengan demikian kampung tersebut mampu melaksanakan pembangunan sesuai kebutuhan kampung itu sendiri. Penelitian ini dilakukan di Kampung Kendahe I, Kabupaten Sangihe. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada berbagai pihak diantaranya, Kepala Kampung Kendahe I untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan TIK dalam hal ini adalah pemanfaatan Aplikasi perkantoran tingkat dasar. Aplikasi Perkantoran tingkat dasar yang dimaksud adalah Aplikasi yang berhubungan dengan pengentrian data masyarakat, Microsoft Office merupakan salah satu jenis Aplikasi perkantoran tingkat dasar yang nantinya akan dipakai sebagai tolak ukur data yang akan dipakai dalam penelitian Efektivitas Pelatihan Aplikasi Perkantoran Tingkat Dasar Menggunakan Teory Rough SET di Kampung Kendahe I.Penelitian berfokus pada penggunaan/pemanfaatan TIK oleh kampung untuk mendukung kegiatan pemerintah kampung terkait pelayanan kepada masyarakat. The digital divide between urban communities and villages is one of the problems facing developing countries. These gaps caused by various factors including infrastructure gaps between cities and village, as well as the level of community needs for ICT facilities and devices such as cell phones, computers, and the internet, and the availability of ICT human resources, which affects the use of ICT at the village level. Central government policies and programs often place villages as object rather than subjects, ICT used programs only reach the district or sub-district level. Therefore, with the emergence of a movement from the village can organize governance well and independently, which is supported by the used of ICTs, it was become a lesson that the initiative can be carried out from below. Thus the village was carry out development according to the needs of the village itself. This research was conducted in Kampung Kendahe I, Sangihe Regency. The results of this study were expected to provide input to various parties including, the Head of Kampung Kendahe I to find out how the use of ICT in this case it was the utilization of basic office applications. The basic office application in question it was an application that relates to data entry in the community. Microsoft Office is one of the basic office applications that used as a benchmark for data used in research Kendahe I. The research focus on the use or use of ICTs by villages to support village government activities related to service to the society.