Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Saintika Meditory

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA DENGAN TINDAKAN PEMILIHAN MAKANAN JAJANAN PADA SISWA KELAS IV DAN V DI KOMPLEKS SD N TELADAN BALAI-BALAI PADANG PANJANG Weni Lidya Hendayani
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 4, No 2 (2021): November 2021
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v4i2.1252

Abstract

Menurut badan kesehatandunia WHO, jajanan di Indonesia tidak menerapkan standar yangdirekomendasikan WHO itu sehingga dinilai bertkualitas buruk dan tak memenuhi standar gizi.Makanan jajanan sekolah merupakan masalah yang perlu menjadi perhatian masyarakat, khususnyaorang tua, pendidik, dan pengelola sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuihubungan penegtahuan dan sikap siswa tentang makanan jajanan dengan tindakan pemilihanmakanan jajanan pada siswa kelas IV dan V di Kompleks SD N Teladan Balai-Balai PadangPanjang.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatancross sectional study. Penelitian dilakukan di kompleks sd n teladan padang panjang pada bulanfebruari 2014. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 333 orang siswa. Teknik pengambilansampel secara random sample, dengan jumlah 66 orang siswa. Pengolahan data dilakukan secarakomputerisai menggunakan program SPSS dengan analisa Univariat dan Bivariat, uji statistic yangdipakai adalah chi-square pada derajat kemaknaan 95% dan dikatakan bermakna apabila p value 0,05.Hasil analisa univariat menunjukkan bahwa 68,2% responden memiliki tingkat pengetahuanyang tinggi tentang makanan jajanan. 72,7% responden memiliki sikap positif tentang makananjajanan, dan 74,2% responden memiliki tindakan pemilihan makanan jajanan yang baik. Padaanalisa bivariate p value = 0,000 berarti terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan siswa dengantindakan pemilihan makanan jajanan, dan p value = 0,000 berarti terdapat hubungan antara sikapsiswa dengan tindakan pemilihan makanan jajanan.Maka dari itu pihak sekolah hendaknya dapatmenyediakan makanan jajanan yang sehat yang dipantau secara berkala dan memberlakukanperaturan kepada penjual makanan keliling yang mangkal di lingkungan sekolah sesuai dengansyarat-syarat kesehatan.Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan
HUBUNGAN KEAKTIFAN KELUARGA DALAM KEGIATAN POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN KEBUN SIKOLOS Weni Lidya Hendayani; Rosa Fitri Amalia
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 3, No 1 (2020): November 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v3i1.1180

Abstract

Data Depkes tercatat jumlah anak balita yang terkena gizi buruk melonjak dari 1,8 juta (2005) menjadi 2,3 juta anak (2006). Dalam kurun waktu itu, lebih dari lima juta balita terkena gizi kurang, bahkan (10%) berakhir dengan kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keaktifan keluarga dalam kegiatan posyandu dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Kebun Sikolos tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kebun Sikolos Padang Panjang tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 1.319 orang. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling, dengan sampel sebanyak 111 orang. Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions)dengan analisa univariat dan bivariat, uji statistik yang dipakai adalah chi-square. Hasil analisa univariat menunjukkan bahwa lebih dari separuh keluarga aktif dalam kegiatan posyandu (53,2%), lebih dari separuh status gizi anak baik (66,7%). Pada analisa bivariat p = value  0,893 berarti tidak terdapat hubungan yang signitif antara keaktifan keluarga dengan status gizi balita. Maka dari itu hendaknya keluarga tetap menjaga gizi anaknya supaya anaknya tidak terkena gizi buruk yaitu dengan cara selalu aktif dalam kegiatan posyandu yang telah tersedia sehingga angka kematian gizi buruk bisa menurun.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI JORONG TANAH BIRIANG KECAMATAN CINGKARIANG KABUPATEN AGAM Weni Lidya Hendayani
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 4, No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v4i1.1267

Abstract

Dari 33 provinsi di Indonesia, Sumatra Barat berada pada urutan tiga paling rendah yang memilikiPerilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yaitu hanya 21,0 %. Berdasarkan hasil data tahun 2017 diPuskesmas Padang Luar yang tidak menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dimana JorongTanah Biriang 22,5% dengan 70 KK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubunganpengetahuan ibu rumah tangga tentang perilaku hidup bersih dan sehat dengan tindakan perilaku hidupbersih dan sehat di Jorong Tanah Biriang Kenagarian Cingkariang Kabupaten Agam Tahun2018.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan crosssectional study. Penelitian dilakukan di Jorong Tanah Biriang Kenagarian Cingkariang Kabupaten Agampada tanggal 07-09 Februari 2018. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 62 orang responden. Teknikpengambilan sampel secara total sampling. Pengolahan data dilakukan secara komputerisasimenggunakan program SPSS dengan analisa univariat dan bivariat, uji statistic yang dipakai adalah chi-squere. Hasil analisa univariat menunjukkan bahwa 58,1% responden memiliki pengetahuan yang rendahtentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan 51,6% responden tindakan perilaku hidup bersih dansehat (PHBS) dilakukan. Pada analisa bivariat p value = 0,000 berarti terdapat hubungan antarapengetahuan dengan tindakan perilaku hidup bersih dan sehat. Maka dari itu Ibu rumah tangga hendaknyameningkatkan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga mampu berbagipengetahuan dengan anggota keluarga lainnya agar mampu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat(PHBS) dan berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.Kata Kunci: Pengetahuan, Tindakan, PHBS