Pengelolaan obat merupakan siklus kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, penghapusan, dan evaluasi. Penerimaan obat yang tidak tepat dapat menyebabkan kondisi stagnant dan stockout. Penyimpanan obat yang tidak sesuai akan menyebabkan menurun nya kadar dan potensi obat sehingga dapat merugikan pasien dan rumah sakit. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penerimaan dan penyimpanan obat dan sediaan farmasi di rumah sakit Patut Patuh Patju berdasarkan Petunjuk Standar Rumah Sakit Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode observasional yang bersifat deskriptif menggunakan checklist dan wawancara kepada kepala instalasi farmasi dan apoteker. Hasilnya dianalisa secara deskriptif dengan menggunakan analisa persentase yang dihitung kesesuaian sistem penerimaan dan penyimpanan berdasarkan Petunjuk Standar Rumah Sakit Tahun 2019. Hasil penelitian yang diperoleh pada aspek penerimaan obat di RSUD Patut Patuh Patju memperoleh rata-rata persentase 100% kesesuaian terhadap standar Kemenkes 2019 dan pada aspek penyimpanan rata -rata persentase 91% kesesuaian sehingga tergolong baik. Kesimpulan yang diperoleh menunjukkan bahwa persentase kesesuaian penerimaan dan penyimpanan obat di Instalasi Farmasi RSUD Patut Patuh Patju secara umum sudah sesuai dengan Petunjuk Standar Rumah Sakit Tahun 2019. Namun masih ada yang perlu diperbaiki yaitu pada aspek tempat penyimpanan obat, alat simpan, pemantauan dan High alert dan LASA.