Transformasi teknologi di program pemberdayaan masyarakat berupa bagan jaring apung di masyarakat Desa Air Bini menjadi tonggak kontribusi perekonomian pesisir. Melalui penelitian kualitatif dengan metode etnografi serta pengumpulan data primer yang didapatkan dari observasi partisipatif, in-depth interview, dan catatan lapangan maupun dokumen sekunder relevan yang mendukung riset. Artikel bertujuan untuk menganalisis penerapan teknologi bagan jaring apung mulai dari sisi historis, bahan konstruksi, sistem operasional, dan dampaknya. Hasil penelitian menunjukkan teknologi yang telah berkembang selama satu dekade terakhir bukan hanya sebatas alat tangkap, melainkan pemantik kesadaran kemandirian usaha, menciptakan lapangan kerja, dan peningkatan keterampilan. Meskipun masih mempertahankan kayu dalam konstruksinya dan pengolahan cumi yang tradisional, masyarakat telah menggeser dengan mengadopsi lampu LED dan mesin Go untuk penarik tali jaring. Temuan lain juga mengungkap keluhan masyarakat terhadap berkurangnya hasil tangkapan cumi dan terbatasnya diversifikasi olahan produk laut. Riset ini mengharapkan adanya evaluasi antar pemangku kepentingan dan menyusun roadmap pengembangan teknologi tangkap beserta olahannya untuk menjaga keberlanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Air Bini