p-Index From 2020 - 2025
13.178
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Keperawatan PROSIDING SEMINAR NASIONAL Jurnal Keperawatan Indonesia Jurnal Manajemen Keperawatan Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing) Jurnal Bidan Prada Juiperdo Jurnal NERS JKG (Jurnal Keperawatan Global) IJNP (Indonesian Journal of Nursing Practices) Jurnal Kesehatan Vokasional Belitung Nursing Journal Jurnal Keperawatan Silampari Jurnal Keperawatan Muhammadiyah The Indonesian Journal of Infectious Diseases Holistik Jurnal Kesehatan Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Faletehan Health Journal NERS Jurnal Keperawatan Jurnal Perawat Indonesia Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH Jurnal JKFT Health Information : Jurnal Penelitian Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI Pangkalpinang Jurnal Ilmiah Kesehatan Journal of Telenursing (JOTING) Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Indonesian Journal of Global Health research Journal of Health Sciences and Medicine Caring : Indonesian Journal of Nursing Science Cendekia Medika : Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja MAHESA : Malahayati Health Student Journal JOSING: Journal of Nursing and Health Quality : Jurnal Kesehatan Makara Journal of Health Research Jurnal Afiat : Kesehatan dan Anak Indonesian Journal of Nursing Scientific Pustaka Katulistiwa : Karya Tulis Ilmiah Keperawatan Journal Of Health & Cardiovascular Nursing DUNIA KEPERAWATAN: JURNAL KEPERAWATAN DAN KESEHATAN Jurnal Keperawatan Journal of Pubnursing Sciences Jurnal Kedokteran Meditek Jurnal Sahabat Keperawatan Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Holistik Jurnal Kesehatan Jurnal Afiat : Kesehatan dan Anak NERS Jurnal Keperawatan
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan Indonesia

Peningkatan Pelaksanaan Keselamatan Pasien oleh Mahasiswa melalui Peran Pembimbing Klinik Lilis Suryani; Hanny Handiyani; Sutanto Priyo Hastono
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 18, No 2 (2015): July
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v18i2.412

Abstract

Pembimbing klinik sangat berperan dalam proses pembelajaran mahasiswa yang melaksanakan tindakan langsung kepada pasien di rumah sakit, namun peran pembimbing masih belum optimal dalam memberikan pembimbingan yang menjamin keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan peran pembimbing klinik dengan pelaksanaan keselamatan pasien oleh mahasiswa di rumah sakit. Responden penelitian sebanyak 196 mahasiswa tingkat akhir Sekolah Tinggi Keperawatan yang terdiri dari program Ners, D3 Keperawatan, dan D3 Kebidanan. Desain penelitian menggunakan pendekatan potong lintang. Analisis regresi logistik menyampaikan ada hubungan bermakna antara peran pembimbing klinik dengan pelaksanaan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh mahasiswa setelah dikontrol dengan jenis pendidikan (p= 0,02; CI= 1,19–3,71). Rekomendasi antara lain peran pembimbing klinik perlu ditingkatkan dalam  pelaksanaan keselamatan pasien oleh mahasiswa. Abstract The Improvement of Student’s Behavior in Patient Safety towards Clinical Instructor’s Role. Clinical instructor has an important role in student’s learning process in implementing direct intervention toward patient within the hospital. The purpose of this study is to determine thecorrelation between the role of clinical instructor and patient safety implementation by the student in hospital. This is descriptive correlational method which is recruited 196 students in their final year in Stikes as respondents. These respondents were studying in bachelor nursing, diploma nursing and diploma in midwifery program. The study used cross sectional design. The result by regression logistic shows significant correlation between the role of clinical instructor and patient safety implementation by the student where education as a confounding factor were controlled (p= 0,02; CI= 1,19–3,71). It is recommended that increase for clinical instructor in patient safety and implementation of patient safety by students. Keywords: clinical instructor role,  patient safety, student
Peningkatan Fungsi Ventilasi Paru Pada Klien Penyakit Paru Obstruksi Kronis Dengan Posisi High Fowler Dan Orthopneic Nieniek Ritianingsih; Dewi Irawaty; Hanny Handiyani
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 14 No 1 (2011): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v14i1.54

Abstract

Salah satu tindakan mandiri keperawatan guna mempertahankan fungsi ventilasi paru klien PPOK (penyakit paru obstrruksikronis) adalah mengatur posisi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan pengaruh antara posisi high fowler danorthopneic terhadap fungsi ventilasi paru pada klien PPOK. Penelitian kuasi eksperimen dengan pendekatan pre-test post-testgroup melibatkan 36 responden yang diambil secara consecutive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi high fowler danorthopneic dapat meningkatkan nilai arus puncak ekspirasi (APE) (p= 0,0005, α= 0,05). Fungsi ventilasi paru klien terlihatlebih baik dengan posisi orthopneic daripada posisi high fowler (p= 0,0005, α= 0,05). Ada hubungan antara usia dan fungsiventilasi paru. Tinggi badan, berat badan, dan jenis kelamin tidak mempengaruhi fungsi ventilasi paru. Berdasarkan hasiltemuan ini, direkomendasikan agar memberikan posisi orthopneic kepada klien PPOK dengan dispnea untuk meningkatkanfungsi ventilasi paru.
PENGARUH MANAJEMEN STRES TERHADAP KESIAPAN PASIEN STROKE DAN KELUARGA DALAM MERENCANAKAN PERILAKU ADAPTIF PASCA PERAWATAN DI RUMAH SAKIT Rr. Tutik Sri Hariyati; Made Sumarwati; Hanny Handiyani
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 8 No 1 (2004): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v8i1.141

Abstract

AbstrakSerangan stroke di masyarakat sering dianggap bencana karena menimbulkan kegagalan fungsi tubuh. Hal ini berdampak pada kehidupan biologi, psikologi, sosial, ekonomi, dan spiritual. Stres juga dapat muncul pasca serangan akut stroke berupa penolakan diri, rendah diri, marah, depresi, dan dihantui bayang-bayang kegagalan fungsi atau kematian. Stres pada pasien dan keluarga umumnya disebabkan karena kecemasan dan ketidaktahuan tentang kondisi penyakitnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh manajemen stres terhadap kesiapan pasien stroke dan keluarga dalam merencanakan perilaku adaptif pasca perawatan di rumah sakit. Desain penelitian adalah eksperimental dengan post test control group di mana pasien dan keluarga mendapatkan manajemen stres yang dikembangkan dalam penelitian dan dinilai perencanaan perilaku adaptif pascaperawatan di rumah sakit. Data primer diperoleh dari 84 responden (42 pasien dan 42 keluarga) melalui kuisioner, pengkajian fisik, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan 93,1% partisipasi keluarga dan pasien saat perawatan di rumah sakit nilainya baik, hanya 6,9 % yang mempunyai partisipasi sedang, dan 0 % partisipasi kurang. Perencanaan perilaku adaptif menunjukan 50% mempunyai perencanaan yang baik dan sisanya punya perencanaan yang cukup serta 73,35% responden punya perilaku yang baik dalam mengantisipasi kekambuhan. Perbandingan koping terhadap stres pada kondisi sebelum dilakukan manajemen stres dengan kondisi setelah diberikan manajemen stres dari 78,9 % meningkat menjadi 88,9 %. Responden juga melaksanakan perencanaan perilaku adaptif sesuai dengan kondisinya. AbstractStroke attact is considered to be a serious problem since it affects human biology, psychology, social, economic, and spirituality. Stress after acute attack can be manifested by depression, self-rejection, low self confident, and anger. Many stroke client feel afraid of loss of their functional ability and death. Anxiety and lack of knowledge abaout the disease is a common source of stress. This study investigated the impact of stress management to readiness of client and family in order to plan adapting behaviors after hospitalization. The experimental design with posttest conrol group was chosen. Primary data were collected through questionnaire, interview, and physical assesment from 84 respondent (42 clients and 42 families). Finding indicate that the quality of clients and families paticipation are 93,1% good, 6,9% moderate and none low quality. Half of respondent develop a good plan of adaptive behavior and the rest of them are fair. Majority of respondents (73,3%) constructed a good plan in anticipating stroke recurrent. Coping stress ratio before and after intervention increase from 78,9% to 88,9%. Respondents implement their adaptive behavior plan according to their condition.
Perbedaan Efektifitas Perawatan Luka Menggunakan Madu dengan Metronidazole Terhadap Tingkat Malodor dan Jumlah Eksudat Luka Maligna di RS. X Dudut Tanjung; Elly Nurachmah; Hanny Handiyani
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 11 No 2 (2007): September
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v11i2.187

Abstract

AbstrakLuka maligna dengan tingkat malodor dan jumlah eksudat yang berlebihan dapat menyebabkan masalah ketidaknyamanan dan isolasi sosial sehingga berdampak negatif bagi kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan membandingkan efektifitas antara perawatan luka menggunakan madu dengan metronidazole dalam menurunkan tingkat malodor dan mengurangi jumlah eksudat luka maligna. Penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan non equivalent pretest-posttest controlled group design dan non equivalent posttest only controlled group design. Berdasarkan consecutive sampling diambil sampel sebanyak 12 responden, terdiri dari enam responden kelompok kontrol dan enam responden kelompok intervensi, dengan kriteria: luka maligna stadium lanjut, laki-laki dan perempuan berusia 23-59 tahun, luas luka = 4cm². Perawatan luka dengan madu menurunkan tingkat malodor menurut pasien berdasarkan Numeric Rating Scale (NRS) dari 6,0 sebelum intervensi menjadi 2,1 sesudah intervensi hari ke-6, sementara perawatan luka dengan metronidazole tingkat malodor dari 5,6 menjadi 4,6. Hasil uji t menunjukkan nilai p<0,05; pada perubahan tingkat malodor. Perawatan luka dengan madu menunjukkan peningkatan jumlah eksudat dari 66,6gr sesudah intervensi hari ke-3 menjadi 80,8gr hari ke-6, sementara perawatan luka dengan metronidazole menunjukkan peningkatan jumlah eksudat dari 44,5gr menjadi 51,1gr. Hasil uji t menunjukkan nilai p>0,05 pada perubahan jumlah eksudat. Peneliti menyimpulkan perawatan luka dengan madu lebih efektif dibandingkan dengan metronidazole menurunkan tingkat malodor. Sementara perawatan luka dengan madu dan metronidazole belum efektif mengurangi jumlah eksudat luka maligna. Para pengambil kebijakan di institusi pelayanan kesehatan perlu mengeluarkan kebijakan yang dapat mengakomodasi penggunaan madu sebagai agen topical perawatan luka maligna. AbstractMalodor and exudates of wounds in malignancy can cause problems of discomfort & social isolation for patients. Both of them can produce negative impact on their quality of life. The treatment of malignant wounds use the right topical agent is a major factor in reducing malodor and wounds exudates. A comparative study was conducted to evaluate the effectiveness of honey and metronidazole on malodor & exudates malignant wounds. A Quasi experimental with non equivalent pretest-posstest controlled group design and non equivalent posttest only controlled group design were used in this study. Twelve sample was taken by a consecutive sampling, consis of six patients of control group and six patients of intervention group with a final stage of malignancy, 23-59 years old in male and female, size of wound is = 4 cm2. The wounds which we treated with honey demonstrated a reduction in malodor from patient perspectives using a Numeric Rating Scale (NRS), from the mean score of malodor on onset was 6,0 and on the sixth days of the treatment, to 2,1. group, malodor also reduced from 5,6 before treatment and dropped to 4,6 after treatment. at test showed that there are a significant difference between honey and metronidazole in reducing malodor (p<0,05). On the other hand, the wounds treated with honey and metronidazole preduced more drainage. In the honey group, the increase in the amount of wound exudate was noticeable on the third days (66,6 gr) and the sixth days (80,8gr) after the treatment. While in the metronidazole group, the amount of wound exudate was increase on the third days (44,5 gr) and the sixth days (51,1gr) after the treatment. There are not statistically significant (p>0,05). The study concluded that the use of honey in the treatment of wounds in malignancy is more effective than metronidazole in reducing malodor patients perspectives. Base on findings, it is requested for decision makers in the healthcare institution to produce a policy that could accommodate usage of honey as a topical agent in the treatment of malignant wounds.
HUBUNGAN ANTARA WAKTU MEMBERSIHKAN RUNGAN DENGAN PENINGKATAN JUMLAH MIKROORGANISME MELALUI ALIRAN UDARA Hanny Handiyani
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 5 No 2 (2001): September
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v5i2.106

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan antara waktu membersihkan ruangan dengan peningkatan jumlah mikroorganisme melalui aliran udara. Metoda yang digunakn adalah deskriptif eksploratif yang diambil secara cross sectional. Studi dilakukan di dua ruang rawat yaitu ruangan yang menggunakan sistem terbuka da tertutup. Hasil studi menunjukkan adanya peningkatan jumlah mikroorganisme yang berarti pada ruang rawat yang menggunkan sistem tertutup dengan semakin lamanya rentang waktu sejak ruangan dibersihkan sampai saat diperiksa. Penelitian ini sangat merekomendasikan untuk mengatur jadwal kegiatan perawatan di ruang rawat agar dilakukan minimal setelah 15 menit ruangan dibersihkan dan ruangan dibersihkan kembali setelah 4 jam kemudian. The purpose of this study is to prove correlation between the time of ward cleaning and the increasing the number of microorganism through air steam. The methodology used descriptive explorative with cross sectional. This study was used two wards, the ward uses open system and the other uses closes system. The result revered that there is significant increasing number of microorganism on the close system word. This study recommended to regulate the word activity schedule at least 15 minutes after cleaning and the ward should be re-clean next 4 hour.
Hubungan Jarak Pemasangan Terapi Intravena Dari Persendian Terhadap Waktu Terjadinya Flebitis Dewi Gayatri; Hanny Handiyani
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 11 No 1 (2007): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v11i1.178

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan jarak pemasangan terapi intravena dari persendian dengan waktu terjadinya flebitis. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kohort prospektif dengan lama pengamatan 72 jam. Sampel yang diambil berjumlah 120 responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah survival analysis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin jauh jarak pemasangan terapi intravena dari persendian maka risiko untuk terjadi flebitis akan semakin meningkat. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya fiksasi dan dekatnya persambungan selang kanul dengan persendian lainnya. Faktor lain yang akan meningkatkan risiko terjadinya flebitis adalah cairan dengan osmolalitas tinggi dan pemakaian balutan konvensional. Hal utama yang direkomendasikan dari penelitian ini adalah pemasangan terapi intravena sebaiknya berjarak minimal 3-7 cm dari persendian serta diperlukan penelitian lanjutan di mana jumlah sampel dan desain yang lebih baik diterapkan. AbstractThis research aimed to identify the relationship between the distance vein puncture site from joint and survival rate of phlebitis. This research used cohort design with 72 hour observation. The size sample of this research was 120 respondents. Analysis methods which using in this research was survival analysis. The conclusions of this research are the distance vein puncture which far joint can increase phlebitis probability, osmolality and types of dressing can increase phlebitis probability too. The recommendations of this research are the inserting of infusion therapy is minimum 3-7 cm from joint and use the modern dressing. Besides that, the research have been recommending the next research which is using better design and bigger samples size.
Peningkatan Pengetahuan dan Kepatuhan Melakukan Kebersihan Tangan melalui Pelatihan dengan Fluorescence Lotion Grace Solely; Hanny Handiyani; Tuti Nuraini
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 18, No 2 (2015): July
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v18i2.413

Abstract

Kebersihan tangan dapat mencegah Health Care Associated Infections (HAIs) dan meningkatkan keselamatan pasien. Penggunaan fluorescence lotion pada pelatihan kebersihan tangan merupakan metode pembelajaran dengan menggunakan experiential learning yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan perawat dalam kebersihan tangan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh program pelatihan kebersihan tangan terhadap pengetahuan dan kepatuhan perawat dalam kebersihan tangan. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan quasy experiment dengan metode pre test-post test designs with comparison group. Sampel dalam penelitian adalah 32 perawat pelaksana untuk kelompok intervensi dan 38 perawat pelaksana untuk kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan dan kepatuhan kebersihan tangan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah pelatihan kebersihan tangan (p< 0,001, CI pengetahuan= 2,061; 3,541, CI kepatuhan= 6,792; 10,929). Pelatihan kebersihan tangan perlu dilakukan berkesinambungan. Abstract Fluorescence Lotion Training Increases Knowledge and Conformity in Hand Hygiene. Hand hygiene prevents Health-Care-Associated Infections (HAIs) and improves patient safety. The use of fluorescence lotion in hand hygiene training is the implementation of a learning method that use experiential learning to improve the level of knowledge and conformity of nurses in maintaining hand hygiene. The research objective is to identify the influence of hand hygiene training program on the level of knowledge and conformity of nurses in maintaining hand hygiene. The research is quasy experiment research using pretest-posttest design with comparison group. The research sample consists of 32 nurses in experiment group and 38 nurses in control group. The result showed a difference in the knowledge after hand hygiene training was conducted (p< 0,001, CI knowledge= 2,061; 3,541, CI conformity= 6,792; 10,929) between those in the control group and those in the experiment group. It is recommended to sustainably conduct hand hygiene training program.Keywords: conformity, fluorescence lotion, hand hygiene, knowledge, training.
Determinants of Nurses’ Safety Attitudes in a Hospital Setting Frima Ulfa Agustina; Hanny Handiyani; Tuti Afriani
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 25 No 2 (2022): July
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v25i2.846

Abstract

Hospital patient safety socialization is a routine part of nursing care. Although nurses’ knowledge of patient safety affects nurses’ safety attitudes, such knowledge may not be optimal. This study explored potential factors determining nurses’ safety attitudes in a hospital setting. This was a quantitative study with a cross-sectional design. The study population comprised 376 nurses who were recruited using the purposive sampling method. The instruments were valid and reliable. The test results were as follows: job satisfaction: 0.356–0.575 (Cronbach’s alpha: 0.724); workload: 0.338–0.613 (Cronbach alpha: 0.736), job stress: 0.542–0.719 (Cronbach’s alpha: 0.756); head nurse’s management function: 0.401–0.822 (Cronbach’s alpha: 0.760); working conditions: 0.488–0.670 (Cronbach’s alpha: 0.767); and nurses’ safety attitudes: 0.300–0.827 (Cronbach’s alpha: 0.771). The data were analyzed by bivariate and multivariate analyses, using structural equation modeling (SEM). The results revealed a relationship between the following variables and nurses’ safety attitudes: age (p = 0.001), work experience (p = 0.001), job satisfaction (p = 0.001), gender (p = 0.025), clinical nurses’ career path (p = 0.001), patient safety training (p = 0.032), workload (p = 0.001), work stress (p = 0.009), head nurse’s management function (p = 0.001), and working conditions (p = 0.001). Workload was the most influential factor affecting nurses’ safety attitudes (original sample = -0.776). To improve nurses’ safety attitudes, hospitals need to pay attention to nurses’ job satisfaction, workload, work stress, and working conditions and optimize the head nurse’s management function to improve nurses’ safety attitudes. Keywords: determinant, nurses, safety attitudes, workload Abstrak Determinan Sikap Keselamatan Perawat di Rumah Sakit. Sosialisasi keselamatan pasien rumah sakit telah rutin dilakukan, tetapi pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien yang akan memengaruhi sikap keselamatan perawat masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi (determinan) sikap keselamatan perawat di rumah sakit. Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional ini dilakukan pada 376 perawat yang diambil dengan metode purposive sampling. Instrumen tersebut valid dan reliabel dengan hasil uji kepuasan kerja adalah 0,356–0,575 (Cronbach alpha’s 0,724), beban kerja adalah 0,338–0,613 (Cronbach alpha’s 0,736), stres kerja adalah 0,542–0,719 (Cronbach alpha’s 0,756), fungsi manajemen kepala ruangan adalah 0,401–0,822 (Cronbach alpha’s 0,760), kondisi kerja adalah 0,488–0,670 (Cronbach alpha’s 0,767), sikap keselamatan adalah 0,300–0,827 (Cronbach alpha’s 0,771). Data dianalisis secara bivariat dan multivariat dengan menggunakan Structural Equation Model. Ada hubungan antara umur (p = 0,001), pengalaman kerja (p = 0,001), kepuasan kerja (p = 0,001), jenis kelamin (p = 0,025), jenjang karir perawat klinik (p = 0,001), pelatihan keselamatan pasien (p = 0,032), beban kerja (p = 0,001), stres kerja (p = 0,009), fungsi manajemen kepala perawat (p = 0,001), dan kondisi kerja (p = 0,001) dengan sikap keselamatan perawat. Faktor yang paling berpengaruh terhadap sikap keselamatan perawat adalah beban kerja (Original sample = -0,776). Rumah sakit perlu memperhatikan kepuasan kerja perawat, beban kerja, stres kerja, kondisi kerja, dan optimalisasi fungsi manajemen kepala perawat untuk meningkatkan sikap keselamatan perawat. Kata Kunci: beban kerja, determinan, perawat, sikap keselamatan
Kepuasan Pasiten terhadap Penerapan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Widiasari Widiasari; Hanny Handiyani; Enie Novieastari
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 22 No 1 (2019): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v22i1.615

Abstract

Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di Indonesia mayoritas masih kurang puas. Penyebab ketidakpuasan pasien diantaranya faktor kesalahan identifikasi, komunikasi, pemberian obat, dan risiko jatuh. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan penerapan keselamatan pasien dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit X. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan menyebarkan kuesioner kepada 143 pasien. Pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling dengan cara menetapkan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi, kemudian diberikan kuesioner hingga terpenuhi jumlah sample, dan melakukan penelitian pada setiap sampel yang terpilih. Data dianalisis menggunakan independent t-test dan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan penerapan keselamatan pasien dengan kepuasan pasien (p= 0,001; OR=1,216; α= 0,05). Karakteristik pasien berupa umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan kelas rawat tidak berhubungan dengan kepuasan pasien (p= 0,331; 0,818; 0,949; 1,000; dan 0,382; α= 0,05). Hasil penelitian juga didapatkan bahwa penerapan aspek keselamatan pasien berupa reassessment pasien risiko jatuh dan dimensi kehandalan (memberi petunjuk, memberi penjelasan) ketika akan melakukan tindakan keperawatan masih belum optimal sehingga menjadi saran untuk ditingkatkan agar kepuasan pasien di rumah sakit X semakin meningkat. Abstract Patient Satisfaction Against Patient Safety Application at Hospital. The level of patient satisfaction with nursing services in Indonesia is mostly unsatisfied. The cause of patient dissatisfaction is due to misidentification, miscommunication, medication errors, and inappropriate risk management of falls. This study aimed to identify the relationship between the application of patient safety and patient satisfaction at Hospital X. The study design used a cross-sectional approach by distributing questionnaires to 143 patients. Sampling using cluster random sampling by determining the number of samples that meet the inclusion criteria, then given a questionnaire until the number of samples is met, and conduct research on selected samples. Data were analyzed using independent t-test and chi-square test. The results showed that there was a correlation between the application of patient safety and patient satisfaction (p= 0.001, OR= 1.216; α= 0.05). Patient characteristics in the form of age, gender, education level, occupation, and nursing class were not related to patient satisfaction (p= 0.331; 0.818; 0.949; 1,000; and 0.382; α= 0.05). The results also found that the application of patient safety aspects in the form of reassessing patients to falling risks and dimensions of reliability (giving instructions, giving explanations) when going into nursing actions was not optimal so that suggestions were increased so that patient satisfaction at hospitals X increased. Keywords: Application, patient satisfaction, patient safety
Asuhan Keperawatan Klien dengan Fraktur Handiyani, Hanny
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 1 No 4 (1998): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v1i4.87

Abstract

Konsep asuhan keperawatan klien dengan fraktur sudah banyak yang telah membahasnya. Namun tidak ada salahnya diulas kembali sebagai sumber bacaan bagi perawat lapangan, agar praktik keperawatan yang dilaksanakan dapat berdasarkan ilmu keperawatan praktis. Trauma muskuskeletal, khususnya fraktur memerlukan pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif. Asuhan terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar klien yang terganggu dan mencegah mengurangi komplikasi terutama terhadap immobilisasi. Pendidikan kesehatan juga dapat diberikan untuk mencegah cedera lebih lanjut sehingga klien secara bertahap dapat mengoptimalkan fungsi bio-psiko-sosio-spiritualnya. The concept of nursing care for client with fracture has been discussed by many authors. But it is always interesting to discuss it as reference for nurses working in the hospital.Musculoskeletal trauma, especially fracture requires a comprehensive nursing care. The purpose of nursing care is to meet the disturbed basic human need of the client and to prevent client from further complication caused by immobilization.The purpose of health education is to prevent the impact of injury and to support the client to obtain the optimal level of bio-psycho-sosio-spiritual functioning.
Co-Authors Aam Sumadi Aat Atnikasari Aat Yatnikasari Abd Rahman, La Abdiansyah, Baskoro Abu Bakar Achir Yani S. Hamid Achmad Djojo Achmad Djojo Achmad Djojo Achmad Nizar Hidayanto Achmad Syaifudin Afifah, Efy Agnes Defi Agnes Rini Agung Waluyo Agus Rachmadi Agus Susanto Agustina, Frima Ulfa Aldri Frinaldi Ali Ahmad Keliobas Allenidekania Allenidekania Alpan Habibi Amiruddin Amiruddin Ana Nurhani Andi Nur Indah Sari Anggie Aprizal Anggita Dian Puspita Anitha Anitha Annisa Rahmi Galleryzki Antia Antia Ardi Findyartini, Ardi Arni Sunarti Arsad Suni Artono Koestoer, Raldi Asra Dewi Astuti Giantini Astuti Lestari Astuty Yuni Nursasi Ati Surya Mediawat Ati Surya Mediawati Avia, Imelda Ayu, Vergeina Bardah, Dadan Basyir, Akhmad Azhar Bejo Utomo Budi Anna Keliat Chandra, Muhammad Cicilia Ika Wulandari Cori Tri Suryani Cori Tri Suryani Cori Tri Suryani Cori Tri Suryani Dadan Bardah Dadan Erwandi Deby Zulkarnain Rahadian Syah Deby Zulkarnain Rahadian Syah, Deby Zulkarnain Rahadian Delsy Cantika Sari Desyi Prana Napitupulu Devi Nurmalia Dewi Gayatri Dewi Irawaty Dian Ayubi Diantha Soemantri Diki Armansyah Diki Armansyah Damanik Dina Lestari Dita Sulistyowati Dita Sulistyowati Djojo, Achmad Dodi Wijaya Dudut Tanjung Dumilah Ayuningtyas Dyah Fitri Wulandari Dyah Fitri Wulandari Ede Surya Darmawan Efi Afifah Efi Riani Efy Afifah Elly Nurachmah Endang Nilaprapti Endang Sudjiati Endang Sudjiati Enggriani, Yesica Tria Enie Novieastari Ermi Rabiuliya Eti Masiyati Eva Eva Eva Metalita Eva Riyani Evi Martha Febriani, Nelly Fichara, Sitta Diani Fitriadi, Khairul Fitriana Dewi Frima Ulfa Agustina Frima Ulfa Agustina Friska, Friska Gorean, Grace Irma Grace Solely Hadi, Muhammad Hana Mutiasari Hariyati, Roro Tutik Sri Harpendewisasmita, Harpendewisasmita Harwina Harwina Hellen Sindim Hening Pujasari Hulu, Soni Roy Kurniawan Ida Rosyada Ignatius Nandang Imami Nur Rachmawati Imelda Liana Ritonga Irawati Novita Iwan Wahyudi Izza, Syarifatul J Junaidi Jathu Dwi Wahyuni Joaquin, Hinoveva Natalia Junaidi, J Kapadia, Raju Kartika Mawar Sari Kartika Mawar Sari Sugianto Khairul Fitriadi Khairul Nasri Krisna Yetti Krisna Yetti Krisna Yetti Kuntarti Kusumawardhani Kusumawardhani La Ode A Rahman La Ode A. Rahman La Ode A. Rahman La Ode Abdul Rahman Laksono Trisnantoro Laurentia Dewi Lestari, Astuti Lia Dwi Jayanti Lilis Rayatin Lilis Rayatin Lilis Rayatin Lilis Rayatin lilis suryani Lily Yuniar Luknis Sabri Made Sumarwati Magdalena, Helen Maria Merry Marthalena Siahaan Masfuri - Masiyati, Eti Masyati, Eti Mayanti Mahdarsari Meilina, Ratna Merry, Maria Mery Anglelia Sirait Metalita, Eva Moh. Heri Kurniawan Muhammad Fandizal Munezarah Munezarah Nanang Miftakhul Wakhdi Nandang, Ignatius Nasri, Khairul Ni Putu Emy Darma Yanti Nieniek Ritianingsih Nilaprapti, Endang Noraliyatun Jannah Novi Sandra Hasibuan Novita Kurnia Sari Novita, Irawati Nurbaeti, Reidha Fitri Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nuridha Fauziyah Octary, Tiara Oktaviarini, Eva Prayetni Prayetni Pringgayuda, Fitra Puguh Widiyanto Purwaningsih, Sri Rachmadi, Agus Rachmi, Shanti Farida Rahma Dwi Syukrini Rahma Dwi Syukrini Rahma Jumila Rahman, La Ode Abd Raju Kapadia Raju Kapadia Reidha Fitri Reidha Fitri Nurbaeti Ririn Anantasari, Ririn Rizaldi, Fakhri M Rizany, Ichsan Rosari - Tarigan Rosdelima Simarmata Rosyada, Ida Rr Tutik Sri Hariyati Rr Tutik Sri Hariyati Rr Tutik Sri Hariyati RR Tutik Sri Hariyati Rr Tutik Sri Hariyati Rr Tutik Sri Haryati Rr. Tutik Sri Hariyati Rr. Tutik Sri Hariyati Rr. Tutik Sri Hariyati Rr. Tutik Sri Hariyati Rr. Tutik Sri Hariyati Rr. Tutik Sri Haryati Rr. Tutik Sri Haryati Rr.Tutik Sri Hariyati S Suhariyanto Santi Purna Sari Santi Surbakti Sari, Delsy Cantika Sari, Erna Puspita Saripah, Eli Sarvita Dewi Sarvita Dewi Sepni Walvri Setyowati Setyowati Setyowati Setyowati Setyowati Setyowati Setyowati Setyowati Setyowati Setyowati, Setyowati Shabrina, Citra Hafilah Sitorus, Ratna Situmeang, Widiya Yulian Sodik, Ikhsan Sri Herni Wigiarti sripurwanti, Enny Sudaryati Sudaryati Suganda, Tomy Sugihasih, Sugihasih Suhariyanto Suhariyanto Suhariyanto Suhariyanto Suhariyanto, S Sukihananto Sukihananto Sukihananto, Sukihananto Sunarti, Arni Suni Hariati Susana Helen Tanlain Susilowati, Margareta Sutanto Priyo Hastono Teresa Teresa Tiara Octary Tini Sumiarti Tomy Suganda Tomy Suganda Tri Ilmiah Fattah Tris Eryando Tulende, Alfani Turyatiningsih Tuti Afriani Tuti Nuraini Tuti Nuraini Tuti Nuraini Tuti Nuraini Tutik Sri Hariyati Tutik Sri Hariyati Uminah Uminah Uminah, Uminah Verdiansyah, Rio Vergeina Ayu Mandalike Mastur Wahyu Kusumadi Retnoningtyas Wibowo, Nurhadi Widiasari Widiasari Widiasari Widiasari Widyaningsih, Neni Wilda, Andi Amalia Wildan Wildan Wildani, Andi Amalia Wilma Wilma winesa, tifane Wulandari, Rista Tri Yandih Mardean Yasephin Megapurwara Yati Afiyanti Yatnikasari, Aat Yeni Rustina Yiyin Qamariah Takaredas Yiyin Qamariah Takaredas Yogi Ervandi Yudi Yudi Yudi Yudi Yuliana Yuliana Yulistiana Rudianti Yuni Susiana Nur Yuniar Mansye Soeli Zakiyyah, Naadiyah Zifriyanthi Minanda Putri