Penelitian ini mengevaluasi pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja di PTGI menggunakan model evaluasi CIPOI yang mencakup lima dimensi: konteks, input, proses, output, dan dampak. Pendekatan kualitatif dengan metode riset evaluatif digunakan melalui survei kuesioner, fokus grup diskusi, wawancara dengan sepuluh informan kunci, observasi lapangan, dan analisis dokumentasi. Hasil menunjukkan bahwa meskipun komitmen dan struktur program telah memadai, tantangan masih ditemukan pada keterbatasan personel teknis, lambatnya tindak lanjut pelaporan, dan rendahnya pemahaman risiko bahan kimia. Program pelatihan dan peningkatan budaya pelaporan near miss memberikan hasil positif, sementara dampak jangka panjang terlihat pada peningkatan kesadaran pekerja terhadap keselamatan sebagai bagian dari produktivitas.