Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Marine Kreatif

Teknologi Penangkapan Rajungan (Portunus pelagicus spp.) Ramah Lingkungan dengan Bubu Kubah di Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh Hafinuddin Hafinuddin; Edwarsyah Edwarsyah
Jurnal Marine Kreatif Vol 1, No 1 (2017): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jmk.v1i1.2242

Abstract

Fishermen of West Aceh District is still using a tool of unfriendly for environment namely mini trawl for blue swimming crab (Portunus pelagicus spp) fishing, so that it will impact the ecosytem of the sea and the damage to the fish resources such as blue swimming crab. For that reason, there needs to be an alternative of eco-friendly fishing technology to catching blue swimming crab and replace fishing gear unfriendly for environment i.e. mini trawl and exposing the blue swimming crab fishing is as main activity in West Aceh District where Ujong Baroh Village as pilot projetc location for this activity.  The community service program has carried out with IbM activity (Ipteks bagi Masyarakat). The activity was done on February – Agustus 2017, where education, practice and accomponiment was used as methods.  IbM program is expected to increase skill and business managerial as well as improving the economic situation of the coastal communities.
RUMPON ATRAKTOR IJUK UNTUK PERIKANAN REKREASI DI KABUPATEN ACEH JAYA PROVINSI ACEH Hafinuddin Hafinuddin; Muhammad Arif Nasution; Muhammad Agam Thahir; Ikhsanul Khairi
Jurnal Marine Kreatif Vol 4, No 2 (2020): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jmk.v4i2.3037

Abstract

The traditional fish aggregating devices (FADs) have been assist fishing gear i.e. surface gill nets and hand lines to catching pelagic fish. The traditional FADs have been used by partners of fishermen in Aceh Jaya District and that is increased operational/maintenance costs and decreased fishermen's profits. In addition, areca leaves or coconut leaves are increasingly difficult to obtain. Therefore, the palm fiber FAD technology is expected to be able to increase fishermen's income and satisfaction for community who catch fish for fishing recreation or fishing sport. The approach to solving problems was carried out with education, training and mentoring. This community partnership program (PKM) activity was carried out from January to March 2020. The output of PKM activities is to increasing knowledge and skills for fishing communities. In addition, applied of palm fiber FADs can be better than traditional FADs and can be effect to fisherman’s income of recreational fisheries.
Penerapan Perangkap Lipat (Traps) untuk Penangkapan Kepiting Bakau (Scylla sp.) di Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh Hafinuddin Hafinuddin; Uswatun Hasanah
Jurnal Marine Kreatif Vol 1, No 1 (2017): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/.v1i1.2246

Abstract

Prospect of fishing business of mud crab has became the right choice because demand of mud crab is increasing and market price is relatively good. The availability mud crab for local market in West Aceh District is affected by minimum catch, unefficient fishing, where fishermen is still using traditional fishing gear i.e. scoop net as well as having internal factor and external factor. Because of that, the potential business for mud crab fishing with eco-friendly fishing gear i.e. traps is very good to applied. Applying traps was carried out at Kuala Bubon Village Samatiga Sub district Aceh Barat District Aceh Province. Applying traps is for pilot project for fisherman. The Methods include 1) mentoring and sosialization traps; 2) training for making traps and 3) operating traps. Result of the activity show 1) fish catching using traps is better than using scoop net; 2) increased skilll  for fishermen about making traps and 3) increased understanding for fisherman about using eco-friendly fishing gear to catching mud crab. Applying traps for fisherman community is very potential to developed for mud crab fishing business.
Rumpon Atraktor Ijuk: Teknologi Alat Bantu Penangkapan Ikan untuk Nelayan Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh Hafinuddin Hafinuddin; Edwarsyah Edwarsyah; Muhammad Rizal
Jurnal Marine Kreatif Vol 2, No 2 (2018): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jmk.v2i2.2276

Abstract

Traditional fish aggregating devices (FADs) as fishing aids for surface gill net to catch pelagic fish were used by fishery community partner at Kuala Pesisir Sub District Nagan Raya District, so that operational/maintenance is high cost and those incomes of gill net’s fishermen obtains small.  Therefore, palm fiber FADs technology is expected to alternatively increase income of surface gill net fishermen. Education, training, and accompaniment is approached to accomplish fishermen problems. Community partnership programe (PKM) was conducted in March until November 2018. Community partnership programe has increased knowledge and skill for fishery community. In addition, the quality of palm fiber FADs technology is better than the traditional FADs and production of fish catching.
Pelatihan Teknologi Budikdamber (Budidaya Ikan Dalam Ember) Sebagai Upaya Meningkatkan Ketahanan Pangan Masyarakat Di Desa Babul Makmur, Kecamatan Simeulue Barat Fazril Saputra; Muhammad Rizal; Hafinuddin Hafinuddin; Ikhsanul Khairi; Muhammad Agam Thahir; Burhanis Burhanis; Zulfadhli Zulfadhli; Muhammad Arif Nasution
Marine Kreatif Vol 7, No 1 (2023): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/mk.v7i1.7954

Abstract

Desa Babul Makmur merupakan salah satu desa di Kecamatan Simeulue Barat dengan luas daerah 7,07 Km2atau 1,58% dari total Kecamatan Simeulue Barat. Topografi Desa Babul Makmur mendukung untuk melakukan kegiatan budidaya perikanan dan budidaya pertanian. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pelatihan teknologi budikdamber (budidaya ikan dalam ember) sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat di Desa Babul Makmur. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode edukasi dan bimbingan teknis teknologi budikdamber. Program diawali dengan melakukan edukasi materi teknologi budikdamber dan diakhir dengan bimbingan teknis cara membuat teknologi budikdamber. Monitoring dan evaluasi juga dilakukan untuk melihat kemampuan masyarakat dalam membuat teknologi budikdamber dan keberlanjutan program serta kendala-kendala yang dialami selama kegiatan ini berlangsung. Hasil dari kegiatan ini adalah penggunaan teknologi budikdamber mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Babul Makmur untuk melaksanakan budidaya ikan dan budidaya tanaman dalam ember dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan keluarga.
Pelatihan dan Penerapan Rumah Ikan Buatan (Eco Fish Shelter) Kepada Kelompok Masyarakat Susoh Sebagai Upaya Restorasi Habitat Ikan Karang di Pulau Gosong Samsul Bahri; Muhammad Ali Sarong; Hafinuddin Hafinuddin; Irfannur Irfannur; Fajar Oza Pratama; Muhammad Rizal; Erijal Erijal
Marine Kreatif Vol 7, No 2 (2023): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/mk.v7i2.8593

Abstract

Perairan Kabupaten Aceh Barat Daya telah dilindungi melalui Surat Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia No.78/KEPMENKP/2020 tentang Kawasan Konservasi Perairan Aceh Barat Daya. Namun tekanan lingkungan dan eksploitasi berlebihan menyebabkan ekosistem ikan karang diperairan ini mulai berkurang. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan mengedukasi masyarakat tentang ekosistem terumbu karang, melatih masyarakat membuat media rumah ikan buatan ramah lingkungan serta penenggelaman rumah ikan buatan sebagai upaya restorasi habitat ikan karang. Kegiatan pelatihan dan pendampingan pembuatan media rumah ikan buatan dilakukan di Keudee Susoh, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya. Jumlah peserta pada kegiatan adalah 30 orang yang terdiri dari kelompok masyarakat konservasi, panglima laot serta perangkat desa. Kegiatan sosialisasi dan edukasi yang dilakukan melalui pemaparan materi yang disampaikan secara langsung dan bersifat diskusi interaktif sehingga masyarakat dapat bertanya dan berdiskusi secara langsung. Kegiatan kedua yakni pelatihan pembuatan media rumah ikan kepada masyarakat agar masyarakat memahami cara pembuatan rumah ikan yang ramah lingkungan. Kegiatan terakhir adalah penenggelaman media, lokasi penenggelaman pertama dilakukan pada kedalaman 5 meter (dangkal) sedangkan lokasi penenggelaman kedua dilakukan pada kedalaman 10-15 meter. Pembuatan rumah ikan berbahan dasar bambu dan ijuk merupakan suatu terobosan penting dalam menyumbang ilmu pengetahuan terhadap konservasi ekologi laut.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembuatan Rumah Ikan Buatan Dan Transplantasi Karang Kepada Masyarakat Nelayan Keude Susoh Di Pulau Gosong, Aceh Barat Daya Bahri, Samsul; Sarong, Muhammad Ali; Rizal, Muhammad; Hafinuddin, Hafinuddin; Irfannur, Irfannur; Pratama, Fajar Oza; Erijal, Erijal
Marine Kreatif Vol 8, No 1 (2024): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/mk.v8i1.9019

Abstract

Kabupaten Aceh Barat Daya di sisi selatan Samudera Hindia.  Wilayah ini memiliki potensi kelautan dan perikanan yang luar biasa mulai dari sumberdaya pesisir mangrove, dan keberadaan biota terancam punah yang dilindungi. Salah satu upaya rehabilitasi habitat karang yang banyak dilakukan adalah melalui pembuatan rumah ikan buatan dan penanaman karang. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari pembuatan media berupa rumah ikan buatan ramah lingkungan yang dikombinasikan dengan penanaman karang yang disebut dengan Eco Hybrid Shelter. Kegiatan dilaksanakan dengan tujuan sebagai upaya percepatan restorasi terumbu karang dan habitat ikan, mengedukasi masyarakat tentang aplikasi media rumah ikan yang efektif dan efesien dalam upaya restorasi ekosistem terumbu karang menggunakan media Eco Hybrid Shelter. Kegiatan dilaksanakan di desa Keude Susoh, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya pada bulan Desember 2023 hingga januari 2024. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah pembuatan media Eco Hybrid Shelter bersama masyarakat. Kontruksi media dibuat dengan susunan bambu yang masih menggunakan tulang besi dan pcor pemberat sebagai penyangga media. Kegiatan yang kedua adalah penenggelaman media Eco Hybrid Shelter di wilayah potensi perikanan pulau gosong. Media yang yang telah ditenggelamkan kemudian akan disusun secara horizontal oleh penyelam yang telah siap menggunakan alat selam. Kegiatan yang ketiga adalah penanaman terumbu karang pada media Eco Hybrid Shelter. Kegiatan yang ke empat adalah pengukuran awal terhadap donor karang yang telah ditanam pada media Eco Hybrid Shelter. Tujuannya untuk mengetahui tinggi awal pada masing-masing donor karang bercabang yang ditanam. Kegiatan pembuatan rumah ikan yang ramah lingkungan sejatinya berdamoak besar baik terhadap masyarakat nelayan pesisir dan lingkungan perairan. Dengan adanya rumah ikan demersal, maka akan dapat mengundang kehadiran ikan-ikan demersal yang bernilai ekonomis tinggi yang dapat dimanfaatkan oleh nelayan.
Penerapan Bubu Ramah Lingkungan (Eco Trap) Sebagai Alat Tangkap Alternatif Bagi Nelayan Hiu di Lhok Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya Bahri, Samsul; Rizal, Muhammad; Hafinuddin, Hafinuddin
Marine Kreatif Vol 8, No 2 (2024): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/mk.v8i2.10604

Abstract

Kabupaten Aceh Barat Daya terletak pada sisi selatan dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Wilayah ini juga termasuk kedalam Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No.78/KEPMEN-KP/2020. Salah satu potensi jenis ikan yang banyak ditemukan pada perairan tersebut adalah perikanan hiu. Hiu dikenal dengan ikan teritorial yang sangat erat hubungannya dengan habitat yang ditempatinya. Hal ini dikarenakan hiu menjadi predator puncak pada ekosistem terumbu karang sehingga sangat berperan sebagai penyeimbang sistem rantai makanan pada ekosistem terumbu karang. Masyarakat pesisir Aceh Barat Daya masih melakukan aktifitas penangkapan terhadap populasi hiu, padahal populasi beberapa jenis hiu saat ini mulai terancam karena eksploitasi berlebihan dan permintaan pasar yang tinggi. Dalam hal ini diperlukan upaya peralihan mata pencaharian bagi masyarakat pesisir susoh untuk tidak lagi menjadikan hiu sebagai target utama tangkapan nelayan, dengan tidak mengurangi pendapatan yang selama ini diperoleh oleh nelayan tersebut. Dalam mendukung pengembangan Marine Industry dibidang konservasi, dibutuhkan gagasan yang bersifat teknologi dan terbaru yang dapat digunakan oleh masyarakat umum secara efektif dan efesien. Salah satu alat tangkap alternatif yang bisa dimanfaatkan oleh nelayan hiu adalah bubu ramah lingkungan (Eco Trap). Eco Trap memiliki keunggulan dalam selektifitas dan efektifitas serta hasil tangkapan dengan nilai ekonomis yang tinggi. Kegiatan pengabdian akan dilaksanakan dengan tahapan survey lapangan, persiapan alat dan bahan, pembuatan kontruksi media bubu, aplikasi bubu ramah lingkungan, monitoring dan evaluasi serta pembuatan laporan kegiatan dan publikasi ilmiah. Mitra yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) konservasi Lhok Susoh, Aceh Barat Daya.