Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH)

PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SCREENING PENYAKIT GOUT DENGAN PEMERIKSAAN ASAM URAT PADA LANSIA DI DESA MAJASEM YOGYAKARTA Berlina putrianti; Amri Wulandari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.687 KB)

Abstract

Latar Belakang :Gout merupakan suatu keadaan dimana terjadi gangguan metabolisme purin di dalam tubuh. Dimana akan terjadi peningkatan produksi asam urat dan penurunan ekskresi asam urat oleh ginjal sehingga menyebabkan penumpukan kadar asam urat di sendi dan saluran ginjal. Gout adalah hasil dari metabolisme tubuh oleh salah satu protein (purin) dalam ginjal. Dalam hal ini, ginjal berfungsi mengatur kestabilan kadar asam urat dalam tubuh dimana sebagian sisa asam urat dibuang melalui air seni (urin).Tujuan: Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit Gout dalam kegiatan penyuluhan dan screening penyakit Gout dengan pemeriksaan Asam Urat.Metode : Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab dan pemeriksaan asam urat.Hasil: Hasil dari pemeriksaan asam urat pada lansia yaitu Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar lansia di Desa Majasem memiliki kadar asam urat normal yaitu sebesar 72,32% sedangkan sebagian kecil memiliki kadar asam urat tinggi yaitu sebanyak 27,68%
PENINGKATAN AKTIVITAS FISIK DAN PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH UNTUK TANAMAN SAYUR DAN BUAH SEBAGAI GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) Benny Karuniawati; Erma Nur Fauziandari; Amri Wulandari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 1 No 2 (2019): JUrnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.595 KB)

Abstract

Latar belakang: Upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit memiliki karakteristik yangberbeda dengan upaya kuratif, karena manfaatnya tidak didapatkan dalam waktu dekat. Promosikesehatan dan pencegahan penyakit merupakan investasi utama untuk mengurangi beban negaradalam membiayai layanan kesehatan bagi masyarakat. Pencegahan penyakit dan promosikesehatan merupakan upaya esensial di saat masih tingginya kejadian penyakit menular jugadiiringi dengan semakin meningkatnya masalah penyakit tidak menular. Banyak studi yangmenemukan bahwa upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit yang bersifat top-downdari pemerintah, kurang efektif bila dibandingkan dengan program yang berbasis. Oleh sebabitu, untuk mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang baru dicanangkanoleh pemerintah, perlu dilakukan mobilisasi masyarakat dalam membiasakan hidup sehat sesuaidengan tujuan program GERMAS. Program pengabdian masyarakat ini merupakan salah satudari fungsi tri darma perguruan tinggi yang harus dilaksanakan oleh seorang dosen. Program inimerupakan suatu proses dan dalam bentuk kegiatan profesional terhadap program pembangunanyang berwawasan kesehatan sesuai dengan paradigma sehat dengan cara partisipasi dalammenggerakkan seluruh komponen secara proporsional dalam suatu kerja nyata sebagai bentukpengabdian pada masyarakat dari para dosen. Tujuan: Mengajak masyarakat sadar Gizi danmenerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Metode: kegiatan ini dilakukandidusun Gedongan pada ibu-ibu Pasangan usia subur (PUS) sebanyak 25 orang. Kegiatandilakukan selama 2 bulan yang diawali dgn pemeriksaan kesehatan, dilanjutkan denganpenyuluhan gizi, PHBS, pemanfaatan pekarangan dengan menanam sayur dan buah, diakhiridengan lomba menyusun menu sehat. Hasil : adanya peningkatan pengetahuan peserta yangdapat ditunjukkan dengan kemampuan menyusun menu sehat keluarga, menurunnya jumlahangka hipertensi (dari 38% menjadi 19%), adanya pemanfaatan pekarangan rumah denganpenanaman sayur dan buah di rumah masing-masing PUSKesimpulan: peningkatan pengetahuan tentang GERMAS yang dapat dilihat dari peningkatanstatus kesehatan, menurunnya angka hipertensi, adanya pemanfaatan pekarangan untuk tanamansayur dan buah.
USAHA PENINGKATAN KESEHATAN REMAJA MELALUI PEMBENTUKAN POSBINDU REMAJA DI DUSUN CANDISINGO KELURAHAN MADUREJO PRAMBANAN SLEMAN YOGYAKARTA Amri Wulandari; Murti Krismiyati; Berlina Putrianti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Riskesdas tahun 2018 menunjukkan terjadi peningkatan pada indikator PTM yang tercantum dalam RPJMN 2015-2019: tekanan darah tinggi usia 18 tahun keatas meningkat 25,8% menjadi 34,1%; obesitas 18 tahun ke atas meningkat 14,8 % menjadi 21,8%; merokok penduduk usia ≤18 tahun meningkat 7,2%. menjadi 9,1%. Pendeteksian dini untuk penyakit tidak menular (PTM) perlu dilakukan mulai dari usia remaja. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat adalah remaja di Dusun Candisingo, Madurejo. Metode yang digunakan dengan metode ceramah, tanya jawab tentang sosialisasi posbindu penyakit tidak Menular (PTM) dan simulasi kegiatan Posbindu PTM. Pertemuan pertama koordinasi, Kedua sosialisasi tentang posbindu, ketiga pelatihan kader remaja dan keempat peresmian serta pemeriksaan, didapatkan hasil dari 36 remaja bahwa 4 remaja (11,11%) merokok, 15 remaja (41,67%) kurang aktifitas fisik, 30 remaja (83,33%) kurang sayur dan buah 36 remaja (100%) tidak mengkonsumsi alkohol, 2 remaja (5,56%) mengalami stress, berat badan kurang IMT < 18,5yaitu 7 (19,4%), dan obesitas I IMT 25-29,9 yaitu 2 orang (5,56%). Remaja perempuan lingkar perut normal dan laki-laki lingkar perut ≥ 90 yaitu 1 orang (6,67%). Prehipertensi 8 orang (22,22%), Hipertensi derajat 1 yaitu 1 orang (2,78%), 36 orang (100%) kadar gula darah normal. Evaluasi beberapa kali kegiatan bahwa remaja, kader dan pihak puskesmas merasa senang, antusias dengan adanya kegiatan posbindu remaja, bersedia mengikuti secara aktif setiap bulannya dengan tujuan melakukan deteksi dini dan kesadaran pada kesehatan individu maupun masyarakat.
PEMBERIAN SEMBAKO DAN PROMOSI KESEHATAN PADA WARGA TERDAMPAK COVID-19 DI DUSUN CENGKEHAN DESA WUKIRSARI KABUPATEN BANTUL Benny Karuniawati; Erma Nur Fauziandari; Berlina Putrianti; Amri Wulandari; Murti Krismiyati; Siti Mahmudah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 adalah penyakit peradangan paru yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Cara penularan COVID-19 ialah melalui kontak dengan droplet saluran napas penderita. Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten yang berstatus siaga Cocid-19. Pandemic Covid-19 ini yang setiap harinya pasien terus bertambah, maka besar sekali dampak Covid-19 kepada perekonomian masyarakat. Tujuan Kegiatan ini adalah Meningkatkan pengetahuan, tentang pencegahan COVID-19 dan Tersalurkannya bantuan sembako bagi masyarakat terdapak COVID-19. Dengan metode Pendidikan kesehatan tentang pencegahan COVID- 19 dan perilaku PHBS serta pembagian sembako. Sasaran warga masyarakat Dusun Cengkehan sejumlah 100 peserta. Setelah mengikuti pendidikan kesehatan dan pembagian sembako, peserta mengetahui tentang cara mencegah COVID-19 dan PHBS serta mendapatkan bantuan pangan berupa sembako. Evaluasi dari kegiatan bahwa Hasil kegiatan seluruh peserta hadir sebanyak 100 orang, akan tetapi masih banyak yang belum menerapkan PHBS yaitu tidak menggunakan masker pada saat mengikuti kegiatan.
PEMBERDAYAAN KELUARGA LANSIA DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT HIPERTENSI MEWUJUDKAN LANSIA SEHAT DAN MANDIRI DI DUSUN BADRAN, JETIS KOTA YOGYAKARTA Wulandari, Amri; Putrianti, Berlina; Krismiyati, Murti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 5 No 1,April (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang umum dijumpai di masyarakat. Angka kematian karena hipertensi di Indonesia sangat tinggi. Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2017 menunjukan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7%. Lansia dikatakan memiliki risiko untuk mengalami berbagai penyakit degeneratif salah satunya hipertensi dibandingkan dengan usia muda. Tujuan Meningkatkan Pengetahuan, pencegahan, dan penanganan tentang hipertensi pada lansia, metode ceramah, tanya jawab dan pemeriksaan. Lansia yang mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat sejumlah 20 peserta, dengan hasil usia peserta 61-89 tahun, berat badan dari peserta berkisar 40 sampai dengan 93 kg sebagian besar 55 kg (20%) dan 54 kg (15 %), sebagian besar responden mengalami hipertensi Tingkat I dengan jumlah 9 responden (45%), pra hipertensi 2 responden (10%) dan yang mengalami Hipertensi tingkat II 2 responden (10%). Setelah dilakukan kegiatan pemeriksaan, dan penyuluhan didapatkan hasil bahwa peserta memahami cara pencegahan, dan penanganan hipertensi yang benar. Kata Kunci : Lansia, Pencegahan, Pengendalian, Hipertensi Abstract Hypertension is one of the common diseases found in society. The mortality rate due to hypertension in Indonesia is very high. Hypertension is the number 3 cause of death after stroke and tuberculosis, which reaches 6.7% of the population of deaths at all ages in Indonesia. The results of the Balitbangkes Basic Health Research (Riskesdas) in 2017 showed that the prevalence of hypertension nationally reached 31.7%. The elderly are said to have a risk of experiencing various degenerative diseases, one of which is hypertension compared to young age. The purpose of increasing knowledge, prevention, and treatment about hypertension in the elderly, lecture methods, questions and answers and examinations. The elderly who participated in community service activities were 20 participants, with the results of the age of participants 61-89 years, the body weight of the participants ranged from 40 to 93 kg mostly 55 kg (20%) and 54 kg (15 %), most respondents had Level I hypertension with a total of 9 respondents (45%), pre-hypertension 2 respondents (10%) and those with hypertension level II 2 respondents (10%) After the examination activities were carried out, and counseling results were obtained that participants understood how to prevent and handle hypertension correctly. Keywords : Elderly, Prevention, Control, Hypertension
PENINGKATAN KUALITAS KELUARGA DENGAN PEMASANGAN IUD DAN IMPLANT DI PMB CATUR ENI PRIHATIN.,S.ST.,BDN Wulandari, Amri; Krismiyati, Murti; Putrianti, Berlina
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 5 No 2,Oktober (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jpmkh.v5i2,Oktober.735

Abstract

The population growth rate indicates an explosion in Indonesia's population if there is no family planning program. Programs carried out by the government to reduce the population rate with the Family Planning movement and the voluntary use of contraceptives to couples of childbearing age (PUS). The family planning movement is carried out to build a prosperous family in order to create optimal human resources. Family planning programs are one of the most effective ways to improve family resilience, health, and safety of mothers, children and women. Objective: Increase the scope of use of IUD contraceptives and implants, practice methods and counseling. Couples of childbearing age who participated in community service activities totaled 18 participants, with the results of acceptors who used implants totaling 11 PUS (61.11%), and IUDs totaling 7 PUS (38.89%), participants aged 20-35 years as many as 9 (50%), and age >35 years as many as 9 (50%), junior high school education level 3 participants (16.67%), high school 14 participants (77.78%), higher education 1 participant (5.56%), parity ≤ 2 as many as 10 (55, 56%), and >2 namely 8 participants (44, 46%) After installation activities, and counseling participants understand how to post-install contraceptive care.