Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat

UTILIZING GOOGLE CLASSROOM AS AN ONLINE ENGLISH LEARNING MEDIA IN THE MIDDLE OF COVID-19 PANDEMIC Faradila Putri; Eska Perdana Prasetya
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.001 KB) | DOI: 10.32832/abdidos.v5i1.831

Abstract

The world faces an exceptional worldwide wellbeing and financial emergency set off by the COVID-19 pandemic. In Indonesia, the lives of a great many youngsters and their families have just been overturned. Lockdowns and school terminations are influencing their instruction, emotional well-being and admittance to fundamental wellbeing administrations. The world of education is one that has received a change in policy due to the pandemic. To solve this problem, a solution is needed to solve it. Online learning is a solution to solving problems at the same time so that education in children continues. The purpose of this study was to determine the use of Google Classroom in English online learning in schools. The subjects of this research will be taken from eight-grade students at SMPN 16 Bogor. This data collection process will take place during online learning and is a descriptive study in which the researcher uses qualitative methods. This study concludes about the use of Google Classroom to simplify and improve the quality of teaching and learning activities in the midst of a pandemic.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TENTANG KESEHATAN, PENDIDIKAN DAN KREATIFITAS: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TENTANG KESEHATAN, PENDIDIKAN DAN KREATIFITAS Prasetya, Eska Perdana; ., Abdulrahman; Rahmalia, Fatihah
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2018): MARET
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.442 KB)

Abstract

Pemberdayaan kesehatan merupakan kegiatan penambahan pengetahuan yang diperuntukan bagi masyarakat melalui penyebaran pesan. Tujuan kegiatan penyuluhan kesehatan yaitu untuk mencapai tujuan hidup sehat dengan cara mempengaruhi perilaku masyarakat baik itu secara individu ataupun kelompok dengan menyampaikan pesan. Penyuluhan kesehatan merupakan gabungan dari berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandasan prinsip-prinsip belajar sehingga harapannya dengan adanya penyuluhan kesehatan dapat membuat masyarakat lebih sadar akan pentingnya pola kehidupanyang sehat.sasaran penyuluhan kesehatan yaitu Mencakup indivudu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Sehingga materi atau pesan dapat dirasakan langsung manfaatnya. Untuk menyampaikan pesan atau materi penyuluhan kesehatan biasanya bahasa yang digunakan ialah bahasa yang mudah dimengerti sehingga tidak terlalu sulit untuk dimengerti oleh sasaran atau objek penyuluhan kesehatan. Media merupakan salah satu sarana yang penting dalam penyuluhan kesehatan. Media yang biasanya digunakan dalam penyuluhan kesehatan seperti media cetak, media elektronik, dan media luar ruang. Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spriritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyrakat. Kreatifitas suatu kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang member kesempatan individu untuk menciptakan ide-ide asli/adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang.
KONTRIBUSI PROFESI KEGURUAN PADA PENDIDIKAN ANUBAN DI SULAM DARUL AMAN SCHOOL: (Pak Bang, Amphoe Thepha, Songkhla, Thailand Selatan) Perdana Prasetya, Eska; Neni Hardianty, Shinta
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2020): SEPTEMBER
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.07 KB)

Abstract

Thailand merupakan negara yang bersistem pendidikan hampir sama dengan Indonesia, dan thailand juga mewajibkan bagi masyarakatnya untuk belajar wajib 12tahun, mulai dari pendidikan dasar (pratthom) hingga tahap setara Menengah Atas (Matthayom). Sebelum menginjak tahap pratthom, umumnya diantara mereka banyak yang memasukan anaknya sekolah setara TK (Anuban) dengan tahapan Anuban 1, 2 dan 3 dimulai dari umur 3-5tahun, Dengan harapan anak anak dapat mempunyai persiapan pendidikan dasar sebelum memasuki sekolah pratthom. Namun beda halnya dengan Indonesia, di Thailand ini anak anak usia dini dididik untuk dapat hidup mandiri tanpa didampingi oleh orangtua. Guru anak usia dini dituntut untuk dapat membuat kemandirian dan kemahiran anak muncul. Untuk itu guru harus dapat menggunakan banyak cara atau metode untuk menarik minat anak usia dini, agar dapat tertarik untuk mengikuti kegiatan belajar di sekolah. melihat dari kondisi tempat yang diteliti, sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang mempunyai keterbatasan ekonomi. sehingga guru sangat ditantang agar dapat menciptakan pembelajaran dan media yang dapat menarik siswa untuk belajar.
POTRET PENGABDIAN KEMITRAAN WILAYAH TERPENCIL DI DESA TRANS AGUNG KABUPATEN SELUMA DALAM MENGATASI MASALAH PENDIDIKAN DAERAH TERTINGGAL Asmahasanah, Salati; Perdana Prasetya, Eska; Rendra, Mecky
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2020): DESEMBER
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.361 KB)

Abstract

Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu tergolong ke dalam daftar Lokasi Pusat Kawasan Strategis Nasional (PKSN). Berdasarkan surat sosialisasi penelitian dan pengabdian yang di keluarkan oleh Dikti terdapat Lampiran I Surat No 2276/E3/LL/201 tentang daftar lokasi prioritas kegiatan pengabdian. Permasalahan pertama, Seluma merupakan daerah terpencil, terdapat SD tertinggal dengan kondisi memprihatinkan, pembangunan infrastruktur yang belum merata dengan keadaan akses jalan dan bangunan yang belum layak. Masalah Kedua, sebagian besar anak di desa terpencil putus sekolah hanya sebatas SD dan SMP, hanya beberapa orang saja yang melanjut ke SMA. Anak-anak remaja di Desa sebagian besar lebih memilih membantu orang tua bekerja di perkebunan atau pertanian, bahkan ada yang menikah diusia muda. Metode pengabdian ini terdiri dari, analisa situasi masyarakat, indentifikasi masalah, menentukan tujuan kerja secara speifik, rencana pemecahan masalah, pendekatan sosial melalui pembangunan masyarakat (community development), pelaksanaan kegiatan serta evaluasi kegiatan dan hasil. Tujuan Program Kemitraan Wilayah (PKW) yang telah dilakukan meliputi, (1) terciptanya kemandirian, kenyamanan, dan kesejateraan melalui program pembinaan sekolah dasar terpencil menjadi sekolah yang berkualitas dan layak huni berbasis potensi lokal melalui sinergi antara Perguruan Tinggi, PEMDA dan Organisasi Pemuda dan sosial di Seluma. (2) ditemukan solusi dalam memecahkan permasalahan putus sekolah melalui program penyuluhan “Ayo Sekolah” dan “semangat Lidership” (3) Tersedia bantuan pendidikan bagi siswa yang membutuhkan. (4) angka putus sekolah menurun. (5) Kesadaran masyarakat akan pentingnya sekolah mengalami peningkatan. (6) terwujudnya sekolah yang berkualitas dengan fasilitas yang layak. Tim Pengabdian UIKA Bogor juga bekerjasama melibatkan organisasi pemuda PERISAI dan Ikatan alumni PGSD UNIB menggalang bantuan sosial dan telah diserahkan bantuan berupa paket alat sekolah kepada siswa berupa tas sekolah, buku, alat tulis dan Dispenser beserta galon air minum.
ANALISIS SOSIOPRAGMATIK TINDAK TUTUR CYBERBULLYING DI GRUP WHATSAPP PADA PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR KELAS6 Prasetya, Eska Perdana
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2021): SEPTEMBER
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.457 KB) | DOI: 10.32832/abdidos.v5i3.933

Abstract

Bullying itu adalah sesuatu perilaku kekerasan dengan adanya pemaksaan secara psikologis, sosial, dan akademik, jenis-jenis bullying itu bisa dikategorikan sebagai berikut: Bullying fisik, Bullying Lisan , Bullying Relasional Bullying Elektronik atau Cyberbullying . Cyberbulling itu adalah suatu fenomena bullying yang terjadi di media sosial dengan menggunakan teknologi informasi. Sembilan macam tipe cyberbullying: Flaming, Online harassment, Identity theft/impersonation, Outing, Exclusion/ostracism, Misinformation/Denigration, Cyber stalking, Happy slapping, and Sexting. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan observasi,wawancara dan elastase sebagai instrumennya. sosiopragmatik adalah studi tentang bentuk-bentuk ujaran dalam kaitannya dengan konteks sosial penutur, seperti jenis kelamin, karier, latar belakang budaya, etnis, konvensi, perilaku, atau gaya. Ciri karakteristik peserta didik anak SD sebagai berikut: minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari, ingin tahu dan belajar, ada minat terhadap pelajaran khusus, berusaha menyelesaikan sendiri, memandang nilai rapor sebagai prestasi sekolah, dan gemar membentuk kelompok sebaya. Kalimat yang sering dilontarkan di cyber bullying adalah tentang hinaan fisik, atau body shaming, menyebarkan kebohongan tentang temannya, menuliskan yang memalukan/menyakitkan, dan suatu pengacaman. Namun faktor yang paling penting dalam cyberbullying adalah peran dari orangtua dan guru. Peran orangtua adalah epndamping dan pemberi nasehat ketika anaknya mendapat bullying. Sebagai guru harus mempunyai peran serta sebagai pengawas dan pemberi semangat.