Kemajuan teknologi digital telah mentransformasi komunikasi politik secara mendasar, memberikan peluang untuk inovasi dalam penyampaian pesan dan keterlibatan masyarakat. Namun, era digital juga menghadirkan tantangan serius, terutama disinformasi yang dapat merusak proses demokrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi inovasi yang muncul dalam komunikasi politik digital dan mengidentifikasi tantangan yang diakibatkan oleh penyebaran disinformasi. Dengan pendekatan kualitatif berbasis analisis data sekunder, penelitian ini mengungkap bahwa platform digital mampu memperluas akses informasi politik dan memperkuat partisipasi masyarakat, tetapi juga meningkatkan risiko manipulasi informasi. Artikel ini menawarkan rekomendasi strategis bagi aktor politik dan masyarakat untuk memaksimalkan manfaat teknologi digital sambil meminimalkan dampak negatif disinformasi.