Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search
Journal : Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving dengan Teknik Scaffolding Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa di SMA Negeri 12 Jakarta Rosselyne; Ellis Salsabila; Dwi Antari Wijayanti
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.041.08

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving dengan teknik Scaffolding terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di SMA Negeri 12 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain Posttest Only Control Group Design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 12 Jakarta tahun ajaran 2018/2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Random Sampling dan terpilih kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2. Uji hipotesis menggunakan uji-t untuk dua sampel independen dengan taraf signifikansi α = 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh thitung = 2,038 dan ttabel = 1,670 sehingga thitung > ttabel maka
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) dengan Pendekatan Kontekstual terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP Negeri 97 Jakarta Rana Rafidah; Swida Purwanto; Dwi Antari Wijayanti
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.042.01

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dengan pendekatan kontekstual terhadap kemampuan koneksi matematis siswa SMP Negeri 97 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain penelitian yaitu Posttest Only Control Group Design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 97 Jakarta, sedangkan sampelnya yaitu siswa kelas VIII-E sebagai kelas kontrol yang menerapkan model pembelajara langsung dan siswa kelas VIII-F sebagai kelas eksperimen yang menerapkan model pembelaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dengan pendekatan kontekstual. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes kemampuan koneksi matematis pada materi sistem persamaan linear dua variable berupa uraian sebanyak lima butir soal yang sebelumnya sudah dinyatakan valid. Analisis data menggunakan uji-t untuk dua sampel independen dengan taraf signifikansi pada data yang berdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh dan sehingga maka ditolak yang berarti rata-rata skor tes kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Pengujian dilanjutkan dengan Cohen-Test untuk melihat besar pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dengan pendekatan kontekstual terhadap kemampuan koneksi matematis siswa. Berasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai dengan persentasi 88% yang berada pada kategori besar. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan pendekatan kontekstual berpengaruh terhadap kemampuan koneksi matematis siswa SMP Negeri 97 Jakarta.
Pengaruh Pendekatan Metode Pembelajaran dan Belief Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Dwi Antari Wijayanti; Agus Agung Permana
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.021.03

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan metode pembelajaran matematika realistik dan konvensional serta belief matematika terhadap hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain treatment by level (2 X 2). Variable dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya adalah pendekatan pembelajaran dan belief siswa terhadap matematika yang terbagi atas belief positif dan belief negatif, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika siswa. Metode pengambilan sampel dilakukan secara bertahap (multi-stage random sampling). Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan metode statistik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran matematika realistic (PMR) dengan pendekatan konvensional baik untuk siswa yang memiliki belief positif maupun negatif. Pada siswa yang memiliki belief matematika positif, hasil belajar siswa yang belajar menggunakan PMR lebih tinggi dibandingkan siswa yang belajar menggunakan pendekatan konvensional. Namun pada siswa yang memiliki belief negatif, baik menggunakan PMR maupun konvensional, hasil belajarnya tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran matematika realistik dapat menjadi salah satu pilihan dalam pembelajaran. Pendekatan pembelajaran matematika realistik dinilai efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa, karena dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Pengembangan Aplikasi Mobile App sebagai Media Pembelajaran pada Pokok Bahasan Lingkaran Dwi Antari Wijayanti
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.031.01

Abstract

Objek matematika yang bersifat abstrak membuat siswa mengalami kesulitan dalam memvisualisasikannya, sehingga diperlukan sebuah inovasi dalam pembelajaran matematika melalui pengembangan media pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi mobile app yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran pada pokok bahasan lingkaran untuk siswa Sekolah Menengah Pertama. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and Development dengan menggunakan model ADDIE yang terdiri dari lima tahap yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Untuk memastikan kesesuaian atau kelayakan atas media pembelajaran yang telah dikembangkan, dilakukan ujicoba dilakukan dengan melibatkan ahli materi, bahasa, dan media. Selain itu juga dilakukan ujicoba one to one dan ujicoba kelas kecil terhadap guru dan siswa. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil uji oleh ahli materi memberikan persentase nilai rata-rata sebesar 82.75% terhadap media pembelajaran interaktif yang dikembangkan. Sedangkan hasil dari validasi ahli media pembelajaran diperoleh persentase rata-rata sebesar 84%. Pada pengujian one to one yang dilakukan terhadap guru secara keseluruhan diperoleh persentase 89%, sedangkan hasil pengujian one to one yang dilakukan terhadap siswa secara keseluruhan diperoleh persentase 88%, sehingga dapat hasil pengujian dapat dikaterorikan sangat baik dinilai dari aspek materi, pembelajaran, dan bahasa. Dari hasil pengujian secara keseluruhan menunjukkan bahwa aplikasi mobile app sebagai media pembelajaran pada pokok bahasan lingkaran yang telah dikembangkan sudah sangat baik dan layak untuk digunakan oleh siswa sebagai bahan atau sumber belajar yang dapat digunakan dimana saja.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa di SMP Negeri 3 Kota Tangeran Rizky Pratama; Makmuri Makmuri; Dwi Antari Wijayanti
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.031.03

Abstract

The influence of Cooperative Learning Model Type Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) against an increase in the ability of the Mathematical problem solving of students in SMP Negeri 3 Kota Tangerang. Thesis. Jakarta: Mathematics Education Courses. Faculty of mathematics and natural sciences. State University of Jakarta. 2019. The research was distributed by the student's mathematical problem solving ability are low caused still present the implementation of learning mathematics based on teachers and the lack of teachers in the conditioning provide the capability of solving mathematical problems. One of the attempts to fix it is to implement cooperative learning model type CIRC. this research aims to know the influence of cooperative learning model type CIRC against an increase in the ability of the mathematical problem solving of students in SMP Negeri 3 Kota Tangerang. This research was conducted on grade VIII in SMP Negeri 3 Kota Tangerang 2018/2019 school year. Sampling techniques using cluster random sampling by specifying a class experiment in class VIII-4 (cooperative learning model type CIRC.) and one control class in class VIII-5 (model learning conventional) of four classes randomly selected between VIII4-VIII7 class. Data analysis techniques using a t-test with a test of normality test analysis prerequisite test using the Kolmogorov-Smirnov test and its homogeneity by using Fisher test. The first hypothesis to be tested, namely an increase in the ability of mathematical problem solving of students with the influence of cooperative learning model type CIRC in class experiments. The test results showed tcalculate = 33.3147 ttable = 1.9949 and then accept H1 tcalculate > ttable criteria, meaning that there is an increase in the ability of the mathematical problem solving of students in classes that use cooperative learning model type CIRC. The second hypothesis to be tested, namely an increase in the ability of the mathematical problem solving of students with the influence of conventional learning model in the control class. The test results indicate tcalculate = 31.7777 and ttable = 1.9949 then accept H1 tcalculate > ttable criteria, meaning that there is an increase in the ability of the mathematical problem solving of students in classes that use conventional learning. The third hypothesis will be tested i.e. mathematical problem solving ability improvement is higher between the two classes. The test results indicate tcalculate = 6.0357 and ttable = 1.9949, then accept H1 tcalculate > ttable criteria on a 5% significance level, meaning there is an increased ability of the mathematical problem solving of students in classes that use the model cooperative learning type CIRC higher than those using conventional learning. The results of hypothesis testing gives the conclusion that there is an influence of the application of the cooperative learning model type CIRC against an increase in the ability of the mathematical problem solving of students in SMP Negeri 3 Kota Tangerang
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing dengan Pendekatan Kontekstual terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 97 Jakarta Gita Silvia Dewi; Meiliasari; Dwi Antari Wijayanti
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.042.05

Abstract

Kemampuan komunikasi matematis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa untuk mengomunikasikan ide atau gagasan dalam bentuk matematika. Kemampuan komunikasi matematis dapat dikembangkan melalui model dan pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif dalam belajar. Salah satu model dan pendekatan yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis yaitu model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan pendekatan kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan pendekatan kontekstual terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII di SMP Negeri 97 Jakarta pada materi lingkaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment). Pengambilan sampel menggunakan teknik two stage sampling yaitu langkah pertama dengan purposive sampling dan langkah kedua dengan cluster random sampling. Kelas yang dijadikan sampel adalah kelas VIII-H sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-I sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan komunikasi matematis siswa pada materi lingkaran yang terdiri dari 5 soal berbentuk uraian yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan perhitungan data hasil penelitian, data kedua kelas tersebut berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama (homogen). Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung = 2,048 > ttabel = 1,996 pada taraf signifikan α = 0,05 dan hasil perhitungan besar pengaruh dengan nilai Cohen’s effect size () yang diperoleh sebesar 0,5 tergolong dalam kriteria medium dengan persentase besar pengaruh 69%. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan pendekatan kontekstual berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII di SMP Negeri 97 Jakarta pada materi lingkaran.
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Materi SPLDV Kelas VIII-C SMPN 196 Jakarta Mifta Putri Apriyani; Dwi Antari Wijayanti
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.031.04

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan matematis siswa dalam pembelajaran matematika melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi SPLDV di kelas VIII-C SMPN 196 Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Tahapan yang dilakukan yaitu perencanakan, pelaksanaan, analisis dan refleksi. Tindakan dilakukan dalam tiga siklus yang terdiri dari dua pertemuan di setiap siklusnya. Langkah-langkah penerapan model inkuiri terbimbing meliputi exploration, concept formation dan application. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Data yang dianalisis secara kuantitatif berupa hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, sedangkan data yang dianalisis secara kualitatif berupa wawancara, lembar observasi, dan hasil dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika melaui model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII-C SMPN 196 Jakarta. Jumlah persentase kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII-C adalah 84,85% atau sebanyak 28 siswa dari 36 siswa memasuki kategori tinggi dan sangat tinggi. Nilai rata-rata tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada kelas VIII-C memasuki kategori tinggi pada interval 61-80 dengan nilai rata-rata 70,1394. Selain itu juga terjadi peningkatan nilai tes kemampuan pemecahan masalah pada masing-masing subjek penelitian. Peningkatan yang dicapai SP1 adalah 85,71 pada siklus I, 89,28 pada siklus II dan 100 pada siklus III. Peningkatan yang diperoleh SP2 adalah 82,14 pada siklus I, 85,71 pada siklus II dan 92,85 pada siklus III. Peningkatan yang dicapai SP3 adalah 71,42 pada siklus I, 85,71 pada siklus II dan 96,42 pada siklus III. Peningkatan yang dicapai SP4 adalah 64,28 pada siklus I, 82,14 pada siklus II dan 89,28 pada siklus III, Peningkatan yang dicapai SP5 adalah 71,42 pada siklus I, 82,14 pada siklus II dan 96,42 pada siklus III. Peningkatan yang dicapai SP6 adalah 39,28 pada siklus I, 60,71 pada siklus II dan 78,57 pada siklus III. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa melalui model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII-C SMPN 196 Jakarta.
Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Menggunakan Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Think Pair Square Share (TPSS) pada Pokok Bahasan Polinomial di Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 50 Jakarta Evan Setiyady Priyatna; Anton Noornia; Dwi Antari Wijayanti
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.031.05

Abstract

Berdasarkan hasil observasi dan hasil tes kemampuan awal pemahaman konsep matematika yang dilakukan di kelas XI IPA 3 SMA Negeri 50 Jakarta, dapat dikatakan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika siswa masih tergolong rendah, sehingga kemampuan tersebut perlu ditingkatkan. Penerapan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran Think Pair Square Share (TPSS) dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 50 Jakarta melalui penerapan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran Think Pair Square Share (TPSS). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pembelajaran di setiap siklus dengan menerapkan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran TPSS. Siswa diberikan tes akhir siklus untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini berlangsung dari bulan Oktober hingga November 2016 di kelas XI IPA 3 SMA Negeri 50 Jakarta tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa di kelas sebanyak 36 orang siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran Think Pair Square Share (TPSS) dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata tes kemampuan pemahaman konsep matematika yang diberikan setiap akhir siklus. Rata-rata nilai kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelas XI IPA 3 pada penelitian pendahuluan adalah 38,03, pada siklus I meningkat menjadi 61,67, pada siklus II meningkat menjadi 80,18 dan pada siklus III meningkat menjadi 92,22. Jumlah siswa yang mencapai atau melebihi nilai 75 yang menjadi kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada tes akhir siklus juga mengalami peningkatan. Pada penelitian pendahuluan terdapat 1 siswa (2,78%), pada siklus I meningkat menjadi 5 siswa (13,89%), pada siklus II meningkat menjadi 26 siswa (72,22%), dan pada siklus III meningkat menjadi 34 siswa (94,44%).
Efektivitas Blended Learning Berbasis LMS dalam Pembelajaran Matematika Leny Dhianti Haeruman; Dwi Antari Wijayanti; Qorry Meidianingsih
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.051.10

Abstract

Perkembangan teknologi mempunyai pengaruh besar dalam bidang pendidikan. Hal itu dapat dilihat dari berbagai inovasi-inovasi dalam bidang pendidikan yang menerapkan teknologi dalam pelaksanaannya, salah satunya dalam proses pembelajaran. Salah satu contoh penerapan ICT dalam pembelajaran yaitu penggunaan e-learning pada proses pembelajaran. Salah satu penerapan e-learning dalam pembelajaran yaitu penggunaan Learning Management System (LMS), di antaranya Schoology, Edmodo, dan Google Classroom. Salah satu model pembelajaran yang menerapkan ICT adalah model blended learning. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka. Temuan utama dalam penelitian ini adalah penerapan model blended learning menunjukkan efektifitas yang baik dalam pembelajaran matematika. Hal itu dikarenakan penggunaan LMS mempermudah siswa dan guru dalam proses pembelajaran karena dapat diakses kapan saja dan dimana saja tanpa terbatas ruang dan waktu.
Evaluasi Persepsi dan Sikap Mahasiswa terhadap Lingkungan Pembelajaran Blended Learning Mata Kuliah Kalkulus Integral Prodi Pendidikan Matematika FMIPA UNJ Tri Murdiyanto; Dwi Antari Wijayanti
JURNAL RISET PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jrpms.051.03

Abstract

Penelitian ini bertujuan menyelidiki persepsi mahasiswa prodi Pendidikan Matematika FMIPA UNJ tentang lingkungan pembelajaran blended learning dan sikap mereka terhadap pembelajaran blended learning pada mata kuliah kalkulus integral. Penelitian ini dilakukan dalam rangka pengembangan lingkungan pembelajaran blended learning yang digunakan dalam pembelajaran saat pandemi Covid-19, dengan menggunakan metode survei terhadap mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah kalkulus integral pada semester ganjil tahun 2020/2021. Lingkungan belajar blended learning mata kuliah kalkulus integral dirancang dengan pola setiap pertemuan memuat kegiatan sinkron dan asinkron yang disajikan dalam Learning Management System (LMS) yang disebut Multi Chanel Learning (MCL). Kegiatan dimulai secara asinkron, yaitu mempelajari materi presentasi sebelum video conference (vicon), dilanjutkan secara sinkron, yaitu melaksanakan vicon menggunakan platform Microsoft Teams disertai tanya jawab dan forum diskusi. Selanjutnya kegiatan pembelajaran kembali bersifat asinkron untuk mengeksplorasi materi dari link website dan link video pembelajaran yang dilanjutkan dengan forum diskusi secara asinkron. Kegiatan terakhir pembelajaran mencakup mengerjakan tugas individu dan evaluasi. Kuesioner persepsi mahasiswa terhadap lingkungan pembelajaran blended learning digunakan untuk menilai persepsi mahasiswa di lima dimensi inti dari lingkungan pembelajaran blended learning, yaitu infrastruktur, akses, interaksi, respon, dan hasil. Sikap mahasiswa terhadap pembelajaran blended learning diukur dengan instrumen sikap dengan skala likert yang meliputi variabel tujuan dan isi materi, proses belajar, dosen dalam pembelajaran, serta upaya eksplorasi materi. Hasil penelitian menunjukkan persepsi mahasiswa terhadap lingkungan pembelajaran blended learning pada mata kuliah kalkulus integral yang menyangkut infrastruktur, akses, interaksi, respon, dan hasil dapat menjadi tempat atau latar yang memungkinkan mereka mengalami proses belajar, serta memperoleh dan membangun pengetahuan. Sikap mahasiswa terhadap lingkungan pembelajaran blended learning pada mata kuliah kalkulus integral berkaitan dengan variabel tujuan dan isi materi, proses, dosen, dan upaya eksplorasi pengetahuan memberikan tingkat kepuasan yang tinggi dengan ketersediaan dan dukungan pembelajaran yang diberikan.