Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : BIOSFER : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi

Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Gryllus Bimaculatus terhadap Penurunan Glukosa Darah Tikus Jantan (Rattus norvegicus) Diabetes As'ari, Hasyim; Nurmasari, Fitri; Safitri, Tika
Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol. 9 No. 2 (2024): BIOSFER: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Unpas,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/biosfer.v9i2.20155

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efek ekstrak Gryllus bimaculatus terhadap kadar gula darah dan kolesterol pada tikus diabetes (Rattus norvegicus). Metode yang digunakan adalah eksperimen laboratorium dengan desain acak lengkap (Randomized Complete Design) yang melibatkan lima kelompok perlakuan: kontrol negatif (Na-CMC 0,5%), kontrol positif (Glibenklamid 0,013 mg/kgBB), serta tiga kelompok yang masing-masing menerima ekstrak Gryllus bimaculatus pada dosis 12,5 mg/kgBB (P1), 25 mg/kgBB (P2), dan 50 mg/kgBB (P3). Setelah perlakuan, kadar gula darah dan kolesterol diukur menggunakan alat Easy Touch GCU pada penelitian hari ke-17 dan ke-25. Analisis data menggunakan uji Anova dan uji Duncan dengan IMB SPSS statistics 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak pada dosis 50 mg/kgBB (P3) dapat menurunkan kadar gula darah mendekati normal selma 14 hari dengan penurunan sebesar 39,11% (dari 354,40 ± 7,53 mg/dL menjadi 215,80 ± 5,21 mg/dL), sedangkan kadar kolesterol menurun hingga 17,64% (dari 230,20 ± 2,79 mg/dL menjadi 189,60 ± 4,76 mg/dL). Analisis statistik menggunakan uji ANOVA menunjukkan perlakuan berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah, dan uji Duncan menunjukkan seluruh kelompok perlauan ekstrak Gryllus bimaculatus berbedanyata, dengan P3 memiliki efektivitas serupa dengan kontrol positif Glibenklamid. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan dosis ekstrak Gryllus bimaculatus 50 mg/kgBB (P3) efektif dalam menurunkan kadar gula darah dan berpotensi sebagi alternatif dalam mengatasi hiperkolesterolemia.
Potensi Konsorsium Mikroba Endofit Akar Buah Naga (Hylocereus costaricensis) dalam meningkatkan Produktivitas Pertanian Buah Naga Kurnia, Tristi Indah Dwi; Nurmasari, Fitri; As'ari, Hasyim
Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol. 8 No. 2 (2023): BIOSFER: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Unpas,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/biosfer.v8i2.11126

Abstract

Produktivitas buah naga (Hylocereus costaricensis) dapat dilakukan dengan penerapan Good Agriculture Practices (GAP), yang menjadikan buah naga dapat diproduksi sepanjang tahun. Tujuan penelitian ini adalah pengembangan konsorsium mikroba endofit akar buah naga sebagai biostater pupuk organik untuk meningkatkan produksi buah naga. Penelitian isolasi mikroba endofit dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas PGRI Banyuwangi, sedangkan penerapan pupuk organik di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, bulan Agustus - November 2023. Tahapan penelitian diantaranya isolasi mikroba endofit akar buah naga, identifikasi morfologi koloni, pewarnaan gram, uji biokimia, dan uji aktivitas biologis (pembentukan IAA). Pupuk organik diformulasikan dengan perbandingan 50 kg kotoran ayam ditambah 1 liter biostater mikroba. Perlakuan pupuk organik dengan dosis P1 (5 kg/tanaman), P2 (10 kg/tanaman), dan P3 (15 kg/tanaman) serta kontrol P0 (tanpa perlakuan), perlakuan sebanyak 1 kali, dan pengamatan dilakukan 30 hari setelah pemupukan, dengan parameter pengamatan jumlah tunas, bunga, buah, dan berat buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolasi bakteri menghasilkan tiga strain bakteri dari genus Bacillus spp. Hasil aplikasi pupuk organik dengan dosis 15 kg/tanaman menunjukkan hasil yang optimal terhadap jumlah tunas, bunga, dan buah. Pengembangan pupuk organik dengan mikroba endofit dapat meningkatkan respons tanaman buah naga terhadap pemupukan, menciptakan potensi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas buah secara berkelanjutan.