Antoni Antoni
Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra

Published : 32 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search
Journal : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

PENGARUH VARIASI WATER/FLY ASH RATIO DAN METODE PENCAMPURAN KALSIUM PADA PASTA 100% FLY ASH TIPE C Stella Patricia Angdiarto; Chrisco Nathaniel Thomas; Antoni Antoni; Djwantoro Hardjito
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.485 KB)

Abstract

Beberapa penelitian tentang beton 100% fly ash telah dilakukan, sehingga fly ash dapat digunakan dalam jumlah yang banyak untuk menggantikan semen. Fly ash yang digunakan merupakan fly ash tipe C yang mengandung kalsium oksida (CaO) yang sangat tinggi, karena dengan kadar kalsium yang tinggi maka kekuatan beton akan semakin bertambah. Meninjau dari hasil penelitian Sirapanji & Hadinata, di mana CaO dan Ca(OH)2 (kalsium hidroksida) yang ditambahkan menyebabkan kerusakan pada campuran pasta, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh penambahan kadar kalsium yang beragam, metode pemberian kalsium yang paling sesuai, serta menentukan w/FA terendah yang dapat dilakukan pada campuran pasta 100% fly ash. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa pasta 100% fly ash yang ditambahkan Ca(OH)2 (metode A) dengan kadar 10% terbukti meningkatkan kuat tekan dan kepadatan lebih baik daripada penambahan Ca(OH)2 (Metode A) dengan kadar 5%. Sampel mengalami peningkatan kekuatan dan kepadatan seiring penurunan w/FA. Tetapi w/FA yang terlalu rendah (dibawah 0,20) dapat merusak sampel yang ditambahkan Ca(OH)2 dengan kadar 10%. Penambahan CaO (metode B) terbukti membuat sampel mengalami kerusakan. Kerusakan semua sampel diakibatkan oleh adanya pengembangan volume kapur bebas dan perubahan suhu yang besar dalam waktu yang cepat.
KETAHANAN DI LINGKUNGAN ASAM, KUAT TEKAN DAN PENYUSUTAN BETON DENGAN 100% FLY ASH PADA JANGKA PANJANG Ryan Renaldo Wijaya; Antoni Antoni; Djwantoro Hardjito
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2017): AGUSTUS 2017
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.566 KB)

Abstract

Penggunaan bahan sisa pada beton sebagai pengganti semen semakin meningkat karena bahan sisa ini dapat menyebabkan lebih murahnya biaya konstruksi dan meningkatkan beberapa sifat fisik, mekanik, dan ketahanan pada mortar atau beton di lingkungan yang ekstrim. Perhatian utama pada lingkungan ini adalah evaluasi daya tahan mortar 100% fly ash pada jangka panjang. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap ketahanan di lingkungan asam, kuat tekan dan penyusutan mortar 100% fly ash dengan penambahan boraks dan kalsium hidroksida. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan hasil-hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan boraks dan kalsium hidroksida berperan positif baik terhadap ketahanan di lingkungan asam maupun terhadap kekuatan tekan mortar 100% fly ash hingga umur 90 hari. Akan tetapi penambahan boraks hanya dapat meningkatkan kekuatan tekan mortar sampai suatu titik tertentu. Penambahan boraks juga dapat meminimalkan penyusutan pada mortar. Lebih dari itu, ketahanan mortar 100% fly ash di lingkungan asam lebih baik dari mortar dengan semen
PENGARUH PENGGANTIAN SEBAGIAN FLY ASH DENGAN BERBAGAI KALSIUM HIDROKSIDA TERHADAP KARAKTERISTIK MORTAR 100% FLY ASH Kent Setiono; Nico Christiono; Antoni Antoni; Djwantoro Hardjito
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.062 KB)

Abstract

Fly ash telah banyak digunakan sebagai additive maupun pengganti semen yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan semen. Permasalahan yang sering terjadi dalam penggunaan fly ash adalah kadar kalsium yang dimiliki fly ash lebih rendah dibandingkan kadar kalsium pada semen yang menyebabkan rendahnya kuat tekan campuran mortar ataupun beton. Oleh karena itu diperlukan penambahan senyawa kalsium hidroksida pada campuran mortar yang berfungsi untuk meningkatkan kuat tekan mortar 100% fly ash. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ini, dapat disimpulkan bahwa penggantian fly ash dengan berbagai jenis sumber kalsium hidroksida pada campuran mortar 100% fly ash dapat meningkatkan kuat tekan mortar itu sendiri. Kalsium hidroksida yang paling berpengaruh terhadap peningkatan kuat tekan mortar adalah kalsium hidroksida yang bersumber dari limbah karbit dan gamping. Kadar optimum penggantian fly ash dengan kalsium hidroksida untuk campuran yang menggunakan fly ash tipe C dan tipe F adalah 40% dan 50% penggantian, dimana kuat tekan yang dicapai adalah 41.03 MPa dan 36.8 MPa untuk fly ash tipe C dan F pada umur 28 hari. Penggantian fly ash dengan kalsium hidroksida juga berbanding lurus dengan kebutuhan Superplasticizer (SP) tiap campuran, dimana semakin tinggi penggantian fly ash dengan kalsium hidroksida, semakin banyak pula kadar SP yang dibutuhkan.
PENGEMBANGAN MORTAR GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR CIRCULATING FLUIDIZED BED COMBUSTION FLY ASH Stacia Dwi Shenjaya; Maria Lupita; Djwantoro Hardjito; David Wiyono; Antoni Antoni
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2019): AGUSTUS 2019
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1119.674 KB)

Abstract

Berdasarkan sistem pembakarannya, terdapat 2 jenis fly ash, yaitu Pulverized Coal Combustion (PCC) dan Fluidized Bed Combustion (FBC). Berdasarkan tingkat fluidisasinya, terdapat 2 jenis FBC fly ash yaitu bubbling bed unit dan circulating unit (CFBC). PCC fly ash lebih sering digunakan sebagai bahan dasar geopolimer dibandingkan CFBC fly ash karena bentuknya yang tidak beraturan dan luas permukaannya lebih besar sehingga membutuhkan lebih banyak air. Penelitian ini berfokus untuk membandingkan variasi konsentrasi larutan NaOH dan variasi perbandingan alkali activator terhadap setting time dan kuat tekan mortar geopolimer, serta menganalisa tampilan fisik mortar geopolimer berbahan dasar CFBC fly ash tipe F. Konsentrasi larutan NaOH yang digunakan sebesar 6M, 8M, 10M, dan 12M, sedangkan perbandingan alkali activator yang digunakan sebesar 3.0, 2.5, 2.0, 1.0, dan 0.5. CFBC fly ash tipe F yang digunakan diambil 2 kali dengan waktu yang berbeda pada sumber yang sama. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa CFBC fly ash memiliki potensi sebagai bahan dasar dalam pembuatan mortar geopolimer. Hal ini didukung dengan hasil kuat tekan mortar geopolimer tertinggi yang dihasilkan, yaitu sebesar 33.4 MPa pada usia 90 hari meskipun tidak konsisten jika menggunakan fly ash yang berbeda waktu pengambilannya.. Selain itu, konsentrasi larutan NaOH sebesar 12M dan perbandingan alkali activator sebesar 0.5 merupakan komposisi yang tidak tepat.
PENGGUNAAN FLY ASH DARI PLTU NGORO SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN DALAM PEMBUATAN MORTAR Vellyana Wardoyo; Daniel Christanto; Antoni Antoni; Djwantoro Hardjito
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.389 KB)

Abstract

Proses pembuatan semen yang berbahaya bagi lingkungan menimbulkan berbagai penelitian yang bertujuan untuk menemukan material pengganti semen. Salah satu material yang dapat menggantikan semen adalah fly ash karena sifatnya yang mengikat. Pada umumnya, fly ash menambah kelecakan pada campuran karena bentuknya yang bulat. Namun dari informasi yang dikumpulkan saat kunjungan ke PLTU Ngoro, fly ash Ngoro justru tidak menambah workability malah membutuhkan air yang banyak. Uji Konsistensi Normal dilakukan untuk mengtahui kebutuhan air dasar dari fly ash PLTU Ngoro dan memang air yang dibutuhkan semakin meningkat seiring bertambahnya fly ash. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash PLTU Ngoro terhadap kuat tekan dan workability mortar Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa sifat fly ash Ngoro menyerap air dan berlawanan dengan sifat fly ash pada umumnya. Hal ini terjadi karena bentuk partikelnya yang tidak bulat yang membuat air malah terserap ke dalam pori-pori. Bentuk partikelnya terjadi karena tipe boiler yang digunakan yaitu Fluidized Bed Combustion. Fly ash Fluidized Bed Combustion tetap bisa dimanfaatkan namun dengan bantuan superplasticizer dan memiliki kuat tekan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan mortar kontrol yang terbuat dari 100% semen.
PEMANFAATAN BOTTOM ASH DAN FLY ASH TIPE C SEBAGAI BAHAN PENGGANTI DALAM PEMBUATAN PAVING BLOCK Kevin Klarens; Michael Indranata; Antoni Antoni; Djwantoro Hardjito
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2016): AGUSTUS 2016
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.834 KB)

Abstract

PT. PLTU Paiton menghasilkan 7.5 ton fly ash dan 2.5 ton bottom ash setiap jam. Pemanfaatan bottom ash masih sangat minimal, sehingga mengakibatkkan timbunan bottom ash yang semakin meningkat, dan cendrung mencemari lingkungan dan kesehatan. Berdasarkan alasan tersebut maka perlu adanya usaha untuk memanfaatkan limbah batu bara, salah satunya melalui pembuatan paving block. Sampel tahap pertama terbuat dari campuran semen dan bottom ash (lolos ayakan 2 atau 5 mm) dengan perbandingan massa 1:3, 1:4, dan 1:5. Komposisi campuran dengan properti paling baik (kuat tekan, serapan air, dan ketahanan aus) dimodifikasi dalam tahap kedua, yaitu mengganti porsi semen sebanyak 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, dan 80% dengan fly ash tipe C. Pada tahap ketiga, sampel dengan 30 dan 50% fly ash dibuat kembali menggunakan gabungan bottom ash lolos ayakan 5 dan 10 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah curing selama 28 hari, penggunaan bottom ash lolos ayakan 5 mm menghasilkan paving dengan properti lebih baik dibanding bottom ash lolos ayakan 2mm. Penambahan jumlah bottom ash menurunkan properti paving dan penggantian fly ash atas semen paling optimum adalah sebesar 20-50%. Penggunaan 50% bottom ash lolos ayakan 10 mm dan 50% lolos ayakan 5 mm meningkatkan properti paving dengan kuat tekan melampaui 40 MPa.
PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN ASAM TERHADAP SETTING TIME DAN KUAT TEKAN GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR FLY ASH TIPE C Jason Ghorman Herianto; Evelin Anastasia; Antoni Antoni; Djwantoro Hardjito
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2017): FEBRUARI 2017
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.988 KB)

Abstract

Perkembangan fly ash sebagai bahan pengganti semen saat ini sudah banyak digunakan khususnya pada beton geopolimer. Fly ash tipe C dengan kandungan CaO yang tinggi bila digunakan sebagai material dasar geopolimer dapat menyebabkan terjadinya flash setting atau pengerasan beton yang sangat cepat namun juga dapat meningkatkan kekuatan tekan pada beton geopolimer. Hal ini dapat menimbulkan masalah apabila digunakan sebagai bahan dasar beton geopolimer dalam skala yang besar yang memerlukan setting time yang cukup lama. Kandungan CaO dapat diindikasikan dengan nilai pH fly ash sehingga penelitian ini menggunakan larutan asam untuk menurunkan nilai pH awal dari fly ash. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa penambahan larutan asam pada fly ash dapat menyebabkan pH awal fly ash berkurang namun initial setting time yang didapatkan justru bertambah cepat ± 40-60%. Initial setting time yang paling cepat dialami fly ash yang ditambahkan dengan larutan asam klorida (HCl). Selain itu, penggunaan larutan asam pada fly ash dapat menyebabkan kekuatan mortar geopolimer menurun. Dengan demikian, penggunaan larutan asam dapat menurunkan pH fly ash tetapi tidak dapat membuat setting time geopolimer berbahan dasar fly ash tipe C menjadi lebih lama.
PENGARUH URUTAN PENCAMPURAN DAN KOMPOSISI ALKALI ACTIVATOR TERHADAP KARAKTERISTIK MORTAR GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR FLY ASH TIPE C Wempy Erlando; Goey Frengki; Djwantoro Hardjito; Antoni Antoni
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 7, No 1 (2018): FEBRUARI 2018
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.839 KB)

Abstract

Geopolimer umumnya dibuat dengan mencampurkan fly ash dengan larutan alkali activator. Penggunaan fly ash tipe C yang memiliki kandungan kalsium yang tinggi menyebabkan flash setting dalam pembuatan geopolimer. Pada penelitian sebelumnya, sudah diperoleh solusi untuk menyelesaikan masalah ini yaitu mengubah urutan pencampuran mortar geopolimer. Namun, hal ini berakibat pada menurunnya kuat tekan dari mortar geopolimer. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh urutan pencampuran, lama waktu pencampuran, dan komposisi alkali activator terhadap setting time dan kuat tekan mortar geopolimer. Campuran dibagi menjadi 2 yaitu dengan rasio sodium silikat/NaOH sebesar 2.5 dan dengan sodium silikat tetap. Konsentrasi NaOH yang digunakan dari 6M sampai 14M. Berdasarkan hasil penelitian, urutan pencampuran berpengaruh pada initial setting time dan kuat tekan. Pada rasio sodium silikat/NaOH sebesar 2.5, semakin tinggi konsentrasi NaOH yang digunakan, maka semakin lama initial setting time yang dihasilkan. Penggunaaan konsentrasi NaOH lebih dari 10M bisa menyebabkan menurunnya kuat tekan mortar geopolimer. Campuran dengan komposisi sodium silikat tetap, semakin tinggi konsentrasi NaOH menyebabkan initial setting time menjadi semakin cepat, tetapi kuat tekannya bertambah
PENGARUH KOMPOSISI ALKALI ACTIVATOR DAN URUTAN PENYAMPURAN TERHADAP KARAKTERISTIK MORTAR GEOPOLIMER HIGH CALCIUM FLY ASH Kristella Nathania Lairenz; Ricky Surya; Djwantoro Hardjito; Antoni Antoni
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.339 KB)

Abstract

Karakteristik beton geopolimer dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya ialah karakteristik material dasar, komposisi alkali activator, mix design, mixing procedure, dan prosedur curing. Penelitian ini berfokus pada komposisi perbandingan alkali activator dan urutan penyampuran yang diterapkan pada high calcium fly ash. Alkali activator yang dimaksud adalah perbandingan larutan sodium silikat dengan larutan NaOH. Perbandingan alkali activator yang digunakan sebesar 0.5, 1.0, 2.0, 2.5 dan 3.0. Konsentrasi larutan NaOH ditetapkan 8M. Pengujian yang dilakukan yaitu initial setting time pasta geopolimer dan kuat tekan mortar geopolimer. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa initial setting time dipengaruhi oleh variasi perbandingan alkali activator dan urutan penyampuran. Urutan penyampuran prosedur dengan menyampurkan alkali bersama dimana larutan sodium silikat dicampur terlebih dahulu dengan larutan NaOH, mengakibatkan flash setting untuk seluruh perbandingan alkali dan kuat tekan tertinggi pada perbandingan alkali activator sebesar 1.0. Sedangkan, prosedur dengan menyampurkan alkali terpisah dapat mengatasi flash setting dengan perbandingan alkali activator yang kecil, serta hasil kuat tekan kuat tekan tertinggi pada perbandingan alkali activator sebesar 0.5. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar perbandingan alkali activator, maka kuat tekan cenderung menurun.
STUDI AWAL PEMBUATAN HIGH-VOLUME SIDOARJO MUD CONCRETE BRICK A. Stefianus; D. Setiawan; Antoni .; D. Hardjito
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.737 KB)

Abstract

Telah banyak dilakukan penelitian tentang pemanfaatan material lumpur Sidoarjo sebagai material pozzolan. Penelitian ini menggunakan lumpur Sidoarjo dengan kadar yang tinggi, yaitu >50%, dan bertujuan untuk menganalisa perbandingan dari penggunaan pasir dan semen dalam pembuatan batako. Untuk mengetahui karakteristik dari material lumpur dalam penelitian ini digunakan XRF (X-Ray Flouresence). Lumpur yang akan digunakan diolah dengan pengeringan dengan oven selama 24 jam, pembakaran dengan suhu ±650°C hingga penggilingan dengan menggunakan bar-mill dengan lama penggilingan 8 jam agar didapat ukuran butiran <63μm. Pada penelitian ini menggunakan presentase lumpur Sidoarjo kadar 50%, 55% dan 60% dari total material pengikat dan menggunakan perbandingan material pengikat : pasir sebesar 1:7, 1:8 dan 1:9. Pembuatan sampel batako menggunakan ukuran kubus 5x5x5 cm3 lalu dilakukan pengujian berupa kuat tekan. Hasil menunjukkan semakin kecil perbandingan material pengikat : pasir maka semakin tinggi kuat tekannya. Kadar 50% dengan perbandingan material pengikat dan pasir 1:7 merupakan yang paling efektif dibandingkan dengan kadar 55% dan 60% penggantian semen dengan lumpur Sidoarjo dengan kuat tekan 7.87 MPa pada umur 28 hari.