Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : eJournal Kedokteran Indonesia

Efektivitas Pemberian Secretome secara Intravena Dibandingkan dengan Intratrakeal terhadap Paru-paru Tikus Sprague Dawley yang Terpapar Asap Rokok Kretek Mamudi, Chrispian Oktafbipian; Kartika, Ronald Winardi; Pasa, Muhamad Alvin Putra; Sumbayak, Erma Mexcorry; Hendrawan, Siufui
eJournal Kedokteran Indonesia Vol. 13 No. 2 (2025): Vol 13, No. 2 - Agustus 2025
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23886/ejki.13.1149.1

Abstract

Sistem pernapasan manusia membutuhkan paru-paru untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh. Namun, gangguan dan kelainan pada paru dapat mengganggu fungsi sistem pernapasan dan dapat membahayakan fungsinya jika tidak ditangani dengan serius. Asap rokok adalah penyebab utama kerusakan paru, yang juga dapat menyebabkan peradangan dan perubahan histologi. Studi ini dilakukan di laboratorium dan menggunakan pengambilan simple random sampling. Penelitian eksperimental ini menggunakan tikus jantan Sprague Dawley yang dipaparkan asap rokok kretek selama 18 hari. Secretome diberikan sebanyak 0,4 ml pada hari ke-5, 10, dan 15 melalui rute intravena dan intratrakeal. Tikus dibagi menjadi empat kelompok: kontrol negatif, kontrol positif (paparan asap tanpa secretome), secretome intravena, dan secretome intratrakeal. Pemeriksaan histopatologi paru dilakukan dengan pewarnaan hematoksilin-eosin untuk menilai perubahan jaringan.Tikus yang menerima secretome secara intratrakeal menunjukkan perbaikan histologis paru yang lebih signifikan dibandingkan kelompok intravena, ditandai dengan penurunan kejadian pneumonia, fibrosis, peribronkiolitis, dan trakeitis. Uji statistik menunjukkan bahwa pemberian intratrakeal memiliki pengaruh terapeutik yang lebih baik dibandingkan intravena (p<0,05 pada sebagian besar parameter). Pemberian secretome secara intratrakeal lebih efektif dalam memperbaiki kerusakan paru-paru akibat paparan asap rokok dibandingkan rute intravena. Temuan ini mendukung penggunaan secretome melalui rute lokal sebagai pendekatan terapeutik yang menjanjikan untuk penyakit paru-paru akibat paparan toksik.