Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JPP Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang

IDENTIFIKASI METALLO-β-LACTAMASE (MBL) PADA ISOLAT BAKTERI GRAM NEGATIF DI RUMAH SAKIT KOTA PALEMBANG Venny Patricia; Ahmad Yani
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 18 No 1 (2023): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v18i1.1424

Abstract

Latar Belakang: Resistensi antibiotik merupakan ancaman bagi efektifitas pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit infeksi. Antibiotik beta laktam ditemukan pertama kali sampai sekarang, angka kejadian infeksi oleh bakteri penghasil ESBL semakin meningkat diseluruh dunia. Ada 3 kelas menurut klasifikasi Ambler, diantara nya kelas B yaitu metallo-beta-lactamase (MBL) paling banyak menyebar dan banyak didominasi oleh bakteri Enterobactericeae yang merupakan bagian dari bakteri gram negatif. mengetahui prevalensi enzim Metallo beta lactamase (MBL) pada isolat bakteri gram negatif berdasarkan metode fenotif dan genotif sehingga akan didapatkan data terkait resistensi antibiotik ESBL khususnya Metallo-ꞵ-Lactamase. Metode: Penelitian ini berupa studi laboratorik dengan survei klinis secara cross sectional. Konfirmasi fenotif menggunakan Double-disk synergy test (DDST) dan Combined disk synergy test (CDST) dan secara genotif dengan mendeteksi gen IMP, VIM dan NDM. Hasil: Total 88 isolat didapatkan hasil uji DDST positif sebanyak 44(50%) isolat dan CDST sebanyak 87(98.8%) isolat. Konfirmasi MBL secara genotif didapatkan positif hanya pada gen IMP 7(7.9%) isolat, sedangkan pada gen VIM dan NDM semuanya negatif. Data secara fenotif pada sampel yang positif gen IMP, didapatkan sebagai berikut yaitu DDST positif sebanyak 4(4.5%) dan CDST positif sebanyak 7(7.9%). Sensitifitas dari perbandingan dua metode tersebut diperoleh hasil sebanyak 51.1% dan Spesifisitas sebanyak 100%. bakteri terbanyak yaitu K.pneumonia 45(51,1%) dan E.coli 31(35,2%). Sampel terbanyak sputum 34(38,6%); pus 18(20,5%) serta urine 13(14,8%). Kesimpulan: Metode konfirmasi secara fenotif yang lebih mudah dipakai yaitu menggunakan metode CDST dan masih terdapat gen positif MBL pada isolate gram negatif. Kata kunci : Fenotif, Genotif, Gram negatif, MBL
IDENTIFIKASI METALLO-β-LACTAMASE (MBL) PADA ISOLAT BAKTERI GRAM NEGATIF DI RUMAH SAKIT KOTA PALEMBANG Patricia, Venny; Yani, Ahmad
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 18 No 1 (2023): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v18i1.1424

Abstract

Latar Belakang: Resistensi antibiotik merupakan ancaman bagi efektifitas pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit infeksi. Antibiotik beta laktam ditemukan pertama kali sampai sekarang, angka kejadian infeksi oleh bakteri penghasil ESBL semakin meningkat diseluruh dunia. Ada 3 kelas menurut klasifikasi Ambler, diantara nya kelas B yaitu metallo-beta-lactamase (MBL) paling banyak menyebar dan banyak didominasi oleh bakteri Enterobactericeae yang merupakan bagian dari bakteri gram negatif. mengetahui prevalensi enzim Metallo beta lactamase (MBL) pada isolat bakteri gram negatif berdasarkan metode fenotif dan genotif sehingga akan didapatkan data terkait resistensi antibiotik ESBL khususnya Metallo-ꞵ-Lactamase. Metode: Penelitian ini berupa studi laboratorik dengan survei klinis secara cross sectional. Konfirmasi fenotif menggunakan Double-disk synergy test (DDST) dan Combined disk synergy test (CDST) dan secara genotif dengan mendeteksi gen IMP, VIM dan NDM. Hasil: Total 88 isolat didapatkan hasil uji DDST positif sebanyak 44(50%) isolat dan CDST sebanyak 87(98.8%) isolat. Konfirmasi MBL secara genotif didapatkan positif hanya pada gen IMP 7(7.9%) isolat, sedangkan pada gen VIM dan NDM semuanya negatif. Data secara fenotif pada sampel yang positif gen IMP, didapatkan sebagai berikut yaitu DDST positif sebanyak 4(4.5%) dan CDST positif sebanyak 7(7.9%). Sensitifitas dari perbandingan dua metode tersebut diperoleh hasil sebanyak 51.1% dan Spesifisitas sebanyak 100%. bakteri terbanyak yaitu K.pneumonia 45(51,1%) dan E.coli 31(35,2%). Sampel terbanyak sputum 34(38,6%); pus 18(20,5%) serta urine 13(14,8%). Kesimpulan: Metode konfirmasi secara fenotif yang lebih mudah dipakai yaitu menggunakan metode CDST dan masih terdapat gen positif MBL pada isolate gram negatif. Kata kunci : Fenotif, Genotif, Gram negatif, MBL