Kajian literatur ini dilatarbelakangi bahwa perawatan paliatif merupakan pendekatan multidimensi yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit yang mengancam jiwa serta keluarganya, dengan fokus utama pada pengendalian nyeri dan gejala lainnya. Namun, dalam praktiknya, komunikasi yang efektif antara pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan masih menjadi tantangan signifikan dan kompleks. Kajian literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis berbagai hambatan komunikasi dalam perawatan paliatif berdasarkan perspektif dari ketiga pihak tersebut. Metode yang digunakan adalah kajian literatur naratif terhadap 18 artikel ilmiah yang diterbitkan pada rentang tahun 2020–2024, yang diperoleh dari Google Scholar, PubMed, dan ScienceDirect. Hasil kajian menunjukkan bahwa hambatan komunikasi dalam perawatan paliatif dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti keterbatasan literasi kesehatan, perbedaan budaya, beban psikologis, sikap menghindar dari topik kematian, serta kurangnya pelatihan komunikasi terapeutik bagi tenaga kesehatan. Selain itu, faktor sistemik seperti ketimpangan akses layanan, kurangnya standar komunikasi nasional, dan keterbatasan teknologi telenursing turut memperparah kesenjangan komunikasi yang terjadi. Solusi yang disarankan mencakup pelatihan berkelanjutan bagi tenaga kesehatan, integrasi perawatan paliatif dalam sistem layanan primer, serta pendekatan komunikasi adaptif yang sensitif terhadap kebutuhan emosional dan spiritual pasien serta keluarga. paliatif holistik dan bermartabat di berbagai konteks pelayanan.