Agung Hujatnika
Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesa No. 10, Bandung 40132

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Media Bahasa, Sastra, dan Budaya Wahana

PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN MENGASAH KREATIVITAS DAN RESILIENSI Mangadil, Nur Annisya; Hujatnika, Agung; Damayanti, Nuning
Media Bahasa, Sastra, dan Budaya Wahana Vol 31, No 1 (2025): Volume 31 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/wahana.v31i1.12649

Abstract

Penelitian menganalisa keterhubungan nilai kearifan pada permainan tradisional anjang anjangan dan resiliensi ditengah isu lingkungan yang dilakukan dengan cara yang kreatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode interaktif dan noniteraktif. Sampel dari penelitian ini adalah enam orang anak berusia enam sampai sembilan tahun yang tinggal di Bandung Timur. Lokasi penelitian dilaksanakan di Seni Tani, Arcamanik, Bandung Timur yang dipilih berdasarkan penggunaan lahan kebun yang memanfaatkan lahan tidur di bawah sutet menjadi kebun pertanian pangan organik yang bekelanjutan. Data didapatkan melalui pengamatan terhadap subjek melalui wawancara, observasi langsung, pencatatan selama kegiatan dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bermain anjang-anjangan adalah metode yang tepat untuk mendekatkan diri anak dan alam melalui sektor pertanian. Saat bermain, anak-anak menunjukkan sisi kreatifnya yang dikembangkan dari imajinasinya pada saat bermain peran menjadi seorang petani. Menghayati perannya dengan kegiatan bermain yang sama halnya dengan kegiatan petani di kebun, yakni menanam biji sayur bayam dengan segala prosesnya. Di Seni Tani, anak menemukan banyak sampah yang menunjukkan adanya pencemaran lingkungan pada tanah yang diakibatkan oleh ulah tangan manusia. Penemuan tersebut memicu anak untuk berpikir kritis dan berpikir untuk menemukan solusi. Terakhir, anak menghayati dirinya sebagai manusia yang hidup berdampingan dengan alam melalui sikap-sikap bijaksana yang mereka dapati selama bermain anjang-anjangan dan merefleksikan pengalamannya saat mengamati banyaknya sampah di kebun yang mereka tunjukkan melalu aksinya selama bermain di kebun dan selama merawat sayur kangkungnya secara mandiri dirumahnya masing-masing. Nilai kearifan yang tertanam dalam permainan anjang-anjangan menjadi pembelajaran yang berguna untuk bekal hidup mereka dimasa depan.