Latar Belakang: Pengetahuan, peran orang tua dirumah, peran guru dan ketersediaan sarana disekolah dapat mempengaruhi PHBS dalam upaya pencegahan demam typhoid. Penyakit ini dapatmenyerang anak-anak maupun orang dewasa melalui makanan, feses, urin, maupun air yang telahterinfeksi atau terkontaminasi bakteri Salmonella typhi. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yangberhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai upaya pencegahan demamtyphoid pada siswa sekolah dasar. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional.Penelitian dilakukan pada tanggal 1-14 september 2020. Teknik pengambilan sampel dilakukandengan total sampling sebanyak 53 responden. Analisis data dengan analisis univariat dan analisisbivariat menggunakan uji Chi square. Hasil: Temuan padapenelitian ini menunjukan mayoritasresponden berumur 11 tahun (54,7%). Sedangkan hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terhadaphubungan yang signifikan antara sarana dan prasarana sekolah dengan PHBS siswa (p-value=0,000).Sedangkan Tingkat pengetahuan (p-value=0,602), peran guru (p-value=1,000) dan peran orang tua (pvalue=1,000) tidak memiliki hubungan secara statistik terhadap PHBS pada siswa. Saran:Berdasarkan temuan pada penelitian ini, diketahui bahwa pengetahuan siswa, peran guru dan peranorang tua saja tidak cukup agar anak menerapkan PHBS di lingkungannya. Namun, perlu juga didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai dan menunjang seperti tempat mencuci tangandengan air mengalir, tersedia sabun, tempat sampah tertutup, dan lain-lain, demi terwujudnya PHSBpada anak, agar terhindar dari berbagai macam penyakit melalui PHBS khususnya demam thyphoid.Kata Kunci: PHBS, Siswa SD, Semarangan, Yogyakarta