Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Lingua Skolastika

Fenomena Hijab dalam Perspektif Edmund Husserl pada Novel Kerudung di Titik Api Karya Moch. Taufik Hidayatullah dan Pemanfaatannya sebagai Alternatif Materi Pembelajaran Sastra di SMA Ma’rifatin, Ma’rifatin; Husniah, Furoidatul; Siswanto, Siswanto; Taufiq, Akhmad; Edi Pornomo, Bambang
Lingua Skolastika Vol 2 No 2 (2023): LINGUA SKOLASTIKA: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya (LINS
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/linsko.v2i2.44966

Abstract

Kerudung adalah pakaian untuk perempuan muslimah yang menutupi bagian rambut, utamanya kepala. Bentuk kerudung yang variatif memiliki peran dan tampilan yang berbeda bagi para pemakaianya oleh karena itu, fenomena hijab khususnya kerudung dan bagaimana kerudung mempengaruhi tindak kesadaran penggunanya menjadi pembahasan dalam penelitian ini. Penelitian ini mengkaji fenomena hijab melalui salah satu karya sastra novel yang berjudul Kerudung Di Titik Api karya Moch. Taufik Hidayatullah. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan bentuk dan peran kerudung serta kesadaran individual tokoh terhadap kerudung. dalam novel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra yang menggunakan teori fenomenologi Edmund Husserl. Hasil pembahasan dalam penelitian ini dapat direlevansikan pada materi pembalajaran sastra di jenjang pendidikan SMA. Hasil pembahasan dalam penelitian ini yang pertama, bentuk kerudung yang berbeda memiliki peran yang berbeda pula terhadap kehidupan tokoh dalam novel. Kedua, kesadaran individual tokoh terhadap fenomena hijab memengaruhi ideologi dan relasi sosial tokoh dalam lingkungan hidupnya. Ketiga, hasil penelitian ini dapat direlevansikan sebagai alternatif materi pembelajaran bahasa Indonesia SMA kelas XII, tepatnya pada kompetensi dasar 3.9 (menganalisis isi dan kebahasaan novel). A headscarf is clothing for Muslim women that covers the hair, especially the head. The varied forms of headscarves have different roles and appearances for those who wear them. Therefore, the phenomenon of the hijab, especially the headscarf, and how the headscarf influences the user's conscious actions are discussed in this research. This research examines the hijab phenomenon through a novel literary work entitled Veil at Point Api by Moch. Taufik Hidayatullah. The aim of this research is to describe the form and role of the veil as well as the individual characters' awareness of the veil. in the novel. The method used in this research is qualitative with a literary sociology approach using Edmund Husserl's phenomenological theory. The results of the discussion in this research can be relevant to literature learning material at the high school education level. The first result of the discussion in this research is that different forms of headscarves have different roles in the lives of the characters in the novel. Second, the character's individual awareness of the hijab phenomenon influences the character's ideology and social relations in their environment. Third, the results of this research can be relevant as an alternative Indonesian language learning material for class XII high school, specifically at basic competency 3.9 (analyzing the content and language of novels).
Gaya Bahasa Sindiran Dalam Naskah Monolog “Dokter Jawa” Karya Putu Fajar Arcana Puspitasari, Sherly May; Putri, Nindya Ramada; Zuhri, Qudsi; Husniah, Furoidatul; Tyas, Inno Cahyaning
Lingua Skolastika Vol 3 No 1 (2024): LINGUA SKOLASTIKA: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya (LINS
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/linsko.v3i1.48907

Abstract

Penelitian ini menganalisis penggunaan gaya bahasa sindiran dalam naskah drama monolog "Dokter Jawa" karya Putu Fajar Arcana. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui gaya bahasa sindiran meliputi ironi, sinisme dan sarkasme dalam naskah drama monolog “Dokter Jawa” karya Putu Fajar Arcana dan mendeskripsikannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Naskah monolog "Dokter Jawa" karya Putu Fajar Arcana ditemukan penggunaan tiga jenis majas pertentangan yang merujuk pada gaya bahasa sindiran, yaitu ironi, sinisme, dan sarkasme. temuan penelitian ini yaitu 1) pengarang atau penulis membuat gaya bahasa sindiran yang tujuannya adalah melakukan kritik sosial terhadap fenomena krisis pangan, kelaparan, gizi buruk, dan pembukaan lahan di pedalaman Papua, 2) gaya bahasa pengarang secara langsung memberikan sebuah kritikan namun menggunakan sisi estetis dengan penggunaan bahasanya, 3) berkontribusi dalam pemanfaatan pembelajaran. Analisis ini penting untuk memahami pesan dan kritik yang ingin disampaikan pengarang secara lebih mendalam, serta mengungkap bagaimana pengarang menggunakan bahasa yang indah dan penuh makna untuk menyampaikan pandangannya tentang masyarakat Indonesia.
Gaya Bahasa Sindiran dalam Naskah Monolog "Dokter Jawa" Karya Putu Fajar Arcana Puspitasari, Sherly May; Ramada Putri, Nindya; Zuhri, Qudsi; Husniah, Furoidatul; Cahyaning Tyas, Inno
Lingua Skolastika Vol 3 No 2 (2024): LINGUA SKOLASTIKA: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya (LINS
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/linsko.v3i2.48712

Abstract

Penelitian ini menganalisis penggunaan gaya bahasa sindiran dalam naskah drama monolog "Dokter Jawa" karya Putu Fajar Arcana. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui gaya bahasa sindiran meliputi ironi, sinisme dan sarkasme dalam naskah drama monolog “Dokter Jawa” karya Putu Fajar Arcana dan mendeskripsikannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Naskah monolog "Dokter Jawa" karya Putu Fajar Arcana ditemukan penggunaan tiga jenis majas pertentangan yang merujuk pada gaya bahasa sindiran, yaitu ironi, sinisme, dan sarkasme. temuan penelitian ini yaitu 1) pengarang atau penulis membuat gaya bahasa sindiran yang tujuannya adalah melakukan kritik sosial terhadap fenomena krisis pangan, kelaparan, gizi buruk, dan pembukaan lahan di pedalaman Papua, 2) gaya bahasa pengarang secara langsung memberikan sebuah kritikan namun menggunakan sisi estetis dengan penggunaan bahasanya, 3) berkontribusi dalam pemanfaatan pembelajaran. Analisis ini penting untuk memahami pesan dan kritik yang ingin disampaikan pengarang secara lebih mendalam, serta mengungkap bagaimana pengarang menggunakan bahasa yang indah dan penuh makna untuk menyampaikan pandangannya tentang masyarakat Indonesia.