Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Media Ilmiah Teknik Lingkungan

Upaya Pengendalian Pencemaran Air Sungai Kalitidu Di Desa Jelu, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro Nindy Callista Elvania
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 7 No 1 (2022): Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL)
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/mitl.v7i1.3351

Abstract

Sungai Kalitidu merupakan salah satu anak Sungai Bengawan Solo yang melalui Desa Jelu, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro. Sungai ini diindikasikan telah mengalami pencemaran yang diakibatkan oleh aktivitas pembuangan limbah domestik dan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi kualitas air Sungai Kalitidu dan berapa besar beban pencemaran dari pemukiman dan pertanian yang masuk ke Sungai Kalitidu, serta merumuskan rekomendasi upaya pengendalian pencemaran air Sungai Kalitidu yang perlu dilakukan dalam rangka menjaga dan memulihkan kondisi air sungai dan menjaga mutu air sungai sesuai dengan peruntukannya Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Parameter kualitas air yang diuji adalah fisika (Suhu, TSS), kimia (pH, DO, BOD, COD, Total Fosfat, Nitrat, dan MBAS) dan biologi (Fitoplankton, Zooplankton, dan Total Coliform). Hasil pengujian kualitas air Sungai Kalitidu tergolong cemar ringan dengan memiliki nilai Indeks pencemar dengan rincian nilai sebesar 4,8 dengan debit air rata-rata sebesar 2.198 m/detik serta kedalaman air rata-rata 3 meter dari dasar sungai hal ini disebabkan karena dasar sungai cenderung curam sehingga arus air yang dihasilkan lebih deras. Karena arus sangat berperan penting dalam sirkulasi air, selain pembawa bahan terlarut dan tersuspensi, arus juga mempengaruhi jumlah kelarutan oksigen sehingga pada saat dilakukan pengujian parameter fisik, kimia, dan biologi Sungai Kalitidu memiliki nilai dibawah baku mutu kualitas air sungai dan termasuk dalam kualitas air Kelas II berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2008. Dari hasil kuesioner yang didapat dan setelah dilakukan pengujian analisis SWOT menunjukkan rekomendasi upaya pengendalian Sungai Kalitidu yaitu dengan menggunakan dana CSR untuk melakukan penghijauan dengan cara menanam tanaman yang dapat mendukung daya serap bagi tanah dan air di sekitaran Sungai Kalitidu untuk mencegah terjadinya pencemaran disungai dengan menanam tanaman berupa pohon bambu, waru, angsana, dan mahoni, melakukan program pengelolaan DAS dengan memperbaiki keseimbangan ekologi seperti kualitas air dan keanekaragaman hayati yang mengikut sertakan peran lembaga pemerintah, dan masyarakat di sekitar Sungai Kalitidu, dan dilakukannya pembuatan TPS (Tempat Pembuangan Sampah) yang bertujuan untuk mencegah agar masyarakat tidak membuang sampah langsung ke badan sungai serta menerapkan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) dan membuat masyarakat agar berpartisipasi secara langsung untuk menjaga kelestarian sungai.
Analisis Kesuburan Tanah di Pertambangan Minyak Tradisional Desa Wonocolo Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro: Analysis of Soil Fertility in Traditional Oil Mining in Wonocolo Village, Kedewan District, Bojonegoro Regency Nindy Callista Elvania; Yenny Sri Margianti; Santi Amanda Tiara; Dimas Bagus Nugroho
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol. 8 No. 2 (2023): Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL)
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/mitl.v8i2.5350

Abstract

Wonocolo Village is known as a traditional mining area. This study aims to determine the level of soil contamination in traditional oil mining activities by testing N, P, K, organic matter and lime content of the soil. The method used in this research is using a proposive random sampling method. The results of testing the quality of soil in mining activities were found not to contain N,P,K. This can be seen when testing using N,P,K solutions, there was no change in soil color, organic matter and soil lime content when testing on 7 soil samples. only 2 soil samples contained organic matter and soil lime content, namely the 3rd and 7th samples. This can be seen from the presence of foam on the soil samples when dripped with H2O2 and HCL solutions. So it can be concluded that the soil in the Wonocolo mining area is highly polluted, so it is necessary to carry out bioremediation and phytoremediation the quality of soil in mining activities were found not to contain N,P,K. This can be seen when testing using N,P,K solutions, there was no change in soil color, organic matter and soil lime content when testing on 7 soil samples. only 2 soil samples contained organic matter and soil lime content, namely the 3rd and 7th samples. This can be seen from the presence of foam on the soil samples when dripped with H2O2 and HCL solutions. So it can be concluded that the soil in the Wonocolo mining area is highly polluted, so it is necessary to carry out bioremediation and phytoremediation.