Urbanisasi telah menyebabkan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor sehingga diperkirakan efekpencemaran udara meluas mempengaruhi kualitas udara dalam rumah. Iklim Indonesia yang tropis turutmemperparah keadaan tersebut, khususnya rumah-rumah di sekitar jalan utama. Penelitian ini dilakukan untukmengetahui hubungan transportasi di jalan raya terhadap paparan NO2, sekaligus insidensi gangguanpernapasan pada 50 rumah sampel di Kawasan Karees, Bandung. Pengumpulan data menggunakan metodepengukuran NO2 secara pasif dan wawancara. Diketahui dapur memiliki konsentrasi tertinggi dengan rerata45,82 ?g/m3 (27,57 103,46), kemudian ruang tamu 35,73 ?g/m3 (21,03 70,36), ruang keluarga 34,00 ?g/m3(SD 7,092), serta kamar tidur yang rerata konsentrasinya 29,76 ?g/m3 (SD 7,548). Adapun sumber paling utamapenyebab terpaparnya NO2 di ruang tamu berasal dari luar rumah (r = 0,559). Ruang keluarga bersumber daribeberapa ruangan (r = 0,647) dengan yang paling potensialnya ruang tamu. Sedangkan kamar tidur bersumberdari ruang keluarga (r = 0,700,), kemudian dapur berasal dari aktivitas memasak yang berlangsung. Hubunganinsidensi gangguan pernapasan terhadap NO2 dalam rumah dilakukan melalui pendekatan yang menggunakansudut pandang insidensi pada ibu/pembantu rumah. Hasil yang diperoleh adalah bahwa insidensi memilikihubungan yang cukup kuat terhadap variabel asmatik (OR = 10,43) dan keberadaan di dalam rumah (OR =6,32). Dengan ANOVA one ways diketahui, untuk ruang tamu dan ruang keluarga rumah penderita asma,konsentrasi NO2 pada rumah penderita yang sering kambuh berpengaruh dibandingkan rumah yang jarangkambuh.Kata Kunci: kendaraan bermotor, konsentrasi NO2, sekitar jalan raya, intrusi ke dalam rumah.