p-Index From 2020 - 2025
9.771
P-Index
This Author published in this journals
All Journal International Journal of Electrical and Computer Engineering International Journal of Advances in Applied Sciences E-Jurnal Matematika TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and Control) Annual Research Seminar Proceeding of the Electrical Engineering Computer Science and Informatics Science and Technology Indonesia Jurnal Penelitian Sains JUSTITIA JURNAL HUKUM Jurnal Matematika: MANTIK Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA) Pendas : Jurnah Ilmiah Pendidikan Dasar QARDHUL HASAN: MEDIA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Aulad : Journal on Early Childhood Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Journal of Health, Education, And Literacy (J-Healt) Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Tadrisuna : Jurnal Pendidikan Islam dan Kajian Keislaman Parameter Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science Diseminasi : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat INFOKUM Ed-Humanistics : Jurnal Ilmu Pendidikan Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) JUDICIOUS: Journal of Management YURISDIKSI : Jurnal Wacana Hukum dan Sains Jurnal ABDI PAUD Moestopo International Review on Social, Humanities, and Sciences (MIRSHuS) Inteleksia: Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah PSEJ (Pancasakti Science Education Journal) Jurnal Pengabdian Mandiri Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Circle: Jurnal Pendidikan Matematika Loquēla Jurnal Pendidikan Sosial dan Konseling Journal of Accounting, Management, Economics, and Business Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial International Journal of Sustainable Applied Sciences (IJSAS) Jurnal Ilmu Komunikasi dan Sosial Politik InSTEM Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Radisi Jurnal KALANDRA Cocos Bio Polyhedron International Journal in Mathematics Education Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Meambo JURNAL ILMIAH EKONOMI, MANAJEMEN, BISNIS DAN AKUNTANSI Indonesian Journal of Biomedicine and Clinical Sciences JURNAL PENA PAUD The International Journal of Medical Science and Health Research EMPIRISMA: JURNAL PEMIKIRAN DAN KEBUDAYAAN ISLAM Science: Indonesian Journal of Science Bulletin of Engineering Science, Technology and Industry Multidisciplinary Indonesian Center Journal IJELaSS: International Journal of Education, Language and Social Scince Jurnal Pusat Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Studi Islam Indonesia (JSII) Journal of Early Childhood Development and Education JILMATEKS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil Catha : Jurnal Penelitian Kreatif dan Inovatif
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Tadrisuna : Jurnal Pendidikan Islam dan Kajian Keislaman

Transformasi Peran Ulama Indonesia Pada Era Indonesia Modern : Dari Orde Baru ke Orde Reformasi Indrawati
Tadrisuna : Jurnal Pendidikan Islam dan Kajian Keislaman Vol. 1 No. 1 (2018): March 2018
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tabiyah Raden Santri Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persoalan hubungan agama (Islam) dan pollitik di Indonesia selalu menjadi kajian yang tidak pernahhabis. Peran Islam lewat ulama dalam mempengaruhi kekuatan politik di Indonesia sudah dimulai jauhsebelum era modern, bahkan semenjak kelahiran Islam di bumi nusantara, ia telah memainkan perannyasecara signifikan, baik dalam membentuk maupun memapankan kekuatan politik. Bahkan dalam era Indonesiamodern, baik di era Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi, menunjukkan konsistensinya. Fokus tulisanini adalah mengkaji pergeseran/transformasi peran ulama pada masa Indonesia modern, yaitu pada masaOrde Baru ke masa Orde Reformasi.Adapun teori yang digunakan adalah strukturasi Anthony Giddens. Hasil dari kajian ini menunjukkanbahwa peran ulama pada masa orde baru cenderung mandul akibat kuatnya institusi politik orde baru yangotoritarian, kecuali satu fatwa yang menunjukkan independensi agensi terhadap struktur, sehingga terjadisituasi kontrol dua arah. Sedangkan sebaliknya peran ulama pada masa orde reformasi cenderung independenkarena struktur politik menjadi memampukan (enabling) ulama untuk berperan bebas, sehingga situasi kontroldua arah benar-benar nyata pada masa ini. Sedangkan pola peran ulama Indonesia di dua masa ini, mengalamatransformasi dari yang semula berperan sebagai pelayan penguasan berubah menjadi pelayanmasyarakat/umat.
Transformasi Pemikiran Muhammadiyah Dari Islam Modernis Ke Islam Konservatif Periode 1995-2015 (Persepektif Sosiologi Pengetahuan Karl Manheim) Indrawati
Tadrisuna : Jurnal Pendidikan Islam dan Kajian Keislaman Vol. 2 No. 1 (2019): March 2019
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tabiyah Raden Santri Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena muktamar Muhammadiyah yang diadakan lima tahun sekali, menjadi media bagi para sarjana muslim untuk mengamati dinamika perkembangan pemikiran Muhammadiyah. Lewat muktamar tersebut, terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan untuk merefleksikan dinamika pemikiran Muhammadiyah dari waktu ke waktu. Melalui muktamar ke−43 (1995) hingga muktamar ke−45 (2015), terdapat indikasi adanya transformasi pemikiran pada Muhammadiyah. Fokus tulisan ini ingin mengkaji pergeseran pemikiran Muhammadiyah tersebut melalui peristiwa–peristiwa yang terjadi di Muktamar tersebut. Adapun masalah yang hendak dijawab apa saja dinamika pemikiran yang dialami dan faktor−faktor apa saja yang mendorong lahirnya perubahan pemikiran pada kurun 20 tahun tersebut. Adapun teori yang digunakan adalah Teori Sosiologi Pengetahuan Karl Mannheim. Sedangkan metode penyusunan tulisan ini menggunakan metode library research. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa pemikiran Muhammadiyah pada muktamar ke−43 (1995), memiliki pemikiran modernis dengan indikasi lahirnya nama baru majelis tarjih dan pengembangan pemikiran Islam, kemudian pada muktamar ke−44 (2000), Islam modernis Muhammadiyah semakin berkibar, dengan indikasi lahirnya PSAP, Institut Ma’arif, dan JIMM. Tetapi pada tahun 2005, terjadi transformasi pemikiran, Muhammadiyah cenderung menjadi konservatif, dengan indikator tersingkirnya figur−figur pemimpin modernis dari bursa pemilihan kepemimpinan Muhammadiyah. Kedua, majelis tarjih dan pengembangan pemikiran Islam berubah menjadi majelis tarjih dan tajdid (kembali seperti namanya semula), ketiga, kepemimpinan perempuan tidak ada karena dilarang, keempat, lewat peran Dien Syamsudin di MUI, Muhammadiyah mendukung fatwa haram atas Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme, termasuk menganggap JIL adalah organisasi sesat, implikasi lebih lanjut dibubarkannya JIMM. kelima, memecat anggota−anggotanya yang berseberangan dengan kebijakan organisasi di atas, seperti Dawam Raharjo dan Mohammad Shofan. Adapun faktor pergeseran pemikiran ini dari sudut pandang sosiologi pengetahuan, karena dilatarbelakangi usaha untuk mengerem sisi liberalime/modernisme Muhammadiyah yang dianggap terlalu berlebihan, dan faktor eksternal, karena adanya penyusupan gerakan Islam transnasional, yang mengusung wacana Islam Konservatif di dalam tubuh Muhammadiyah ini.
Produksi Hiperrealitas pada Komunitas Utopia di Indonesia Indrawati
Tadrisuna : Jurnal Pendidikan Islam dan Kajian Keislaman Vol. 3 No. 2 (2020): September 2020
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tabiyah Raden Santri Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena Dimas Kanjeng Taat Pribadi (2016), Kerajaan Ubur-ubur (2018), Kerajaan Agung Sejagat (2020), Sunda Empire (2017) menjadi wacana dominan di Indonesia pada dasawarsa ini. Fenomena tersebut menyedot perhatian publik dan membuat para aparat hukum sibuk untuk mengusut fenomena tersebut. Fenomena yang dikenal dengan komunitas utopia, ini mampu menarik pengikut dengan jumlah banyak temasuk tokoh penting masyarakat. Kasus Dimas Kanjeng menarik pengikut ribuan orang dan mampu menyeret nama besar Marwah Daud Ibrahim, kerajaan Agung Sejagat yang diikuti hingga 450 orang, Kerajaan Ubur-ubur 20 orang pengikut, dan Sunda Empire menarik pengikut hingga 1000-an orang. Fokus dari kajian ini adalah 1) memaparkan motif pendirian komunitas utopia tersebut, mekanisme mereka mencari pengikut hingga menarik ribuan orang, 2) karakteristik pengikut komnunitas utopia. Untuk menjawab kajian pertama ini ini dikaji dengan menggunakan perspektif Hiperrealitas Jean Baudrillard, sedangkan pertanyaan kedua dengan menggunakan motif perilaku dengan perspektif Max Weber.Hasil kajian menemukan bahwa fenomena komunitas utopia tersebut menunjukkan bahwa mereka masing-masing memiliki motif-motif yang berbeda antara lain ada yang bermotif ekonomi (uang), yaitu Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Kerajaan Agung Sejagat, kerajaan Ubur-ubur masih dalam tahap diduga bermotif ekonomi (uang), sedangkan Sunda Empire bermotifkan keinginan si pendiri untuk 2 putrinya yang pada waktu itu ditahan oleh pihak migrasi Malaysia karena didapati menggunakan paspor Sunda Empire, namun keseluruhan empat komunitas utopia tersebut memiliki kesamaan yaitu sama-sama memproduksi hiperrealitas berupa pengakuan mereka terhadap masyarakat bahwa mereka sanggup melakukan sesuatu yang luar biasa di luar dari natural/nalar/rasional. Pengakuan mereka tersebut sengaja disampaikan secara terbuka dengan menggunakan media sosial yang bertujuan untuk menarik pengikut.
Co-Authors Abdul Fatah Arif Hidayat ABDUL HAMID Agus lukowi Agus Lukowi Agustina, Kesiya Ahmad Harun Yahya Alim Nur Khafidh Almazroei, Essa Eqal Amilia Hikma Al-Umari Amri Anang Walian Andrew Nobiantoro Gunawan Anindi Putri Harjanti Anita Candra Dewi ANNISA NABILA Ardina, Mona Aris Singgih Budiarso Arsal, St Fatmah Asmat, Samad Astika, Ferni Ayu Wulandari Azizah, Nabilah Nur Bening Rahimi Titisari Bhustomi, Abd Yazid Brigitta Natasya Halim Cindy Meliyana Sari Cinta Sembiring Cucu Atikah Darmariani, Martiana Kusuma Dede Kurniawan Desta Wahyuni Devi Nuryanto DEWI ANGGRIANI HARAHAP Dian Cahyawati Didi Suryadi Didik Setyo Heriyanto Diyaz Rachmaningtyas Dwi Noviani Dwi Wahyuni Eka Susanti Eka susanti Elisa Nurnawati Endro Setyo Cahyono Endro Setyo Cahyono, Endro Setyo Eqlima Elfira Evana Gina Shantika Evi Yuliza, Evi Faizzah, Umi Nur Ferani Eva Zulvia Ferronika, Paranita Fitra Nur Azizah Fitri Damayanti Fitri Maya Pupita Fitri Maya Puspita Fitria Widyawati Guntur Syahputra, Guntur Gusman Virgo Haerianti, Masyita Halfiziya, Heleni Harahap, Sholihuddin Hari Abdus Salam Hari Toha Hidayat Hasmalia Heldawati Heleni Halfiziya Hidayat, Ahid Humaidi Inosenisus Nadeak Inosensius Nadeak Irmeilyana Isnawan, Muhamad Galang Jamili Jawasi Jenni Pannaco Jufrizal junaedi, yunding Juniarti Rara'Matande Juniwati Juniwati Kurnianti, Nur Aziza La Ode Santiaji Bande Lestari, Putu Eka Pethiwi Lina Choridah Lina Susilowati M. Zarkasyi Mahdi Martin Uribe Masagus Achmad Fahrel Megawati Meiza Putri Lestari Melawati, Ayu Mintawati, Hesri Mirza Denia Putri Muhaimin Hamzah MUHAJIR Muhammad Riska Muhsin MUSLIMIN MUTHMAINNAH Najarudin Nanang Suwandi Nasaruddin Nasirun Nasirun, M. nasirun, muhammad Nila Kusumawati Nina Kurniah, Nina Ning Eliyati Ninis Nugraheni Novi Rustiana Dewi Nur Ahmad, Nur Nur Fadilah NURAFNI, ALDA NUR Oki Dwipurwani Oky Sanjaya Panjaitan, Dertaida Pundawa Sari, Noti Putra Bahtera Jaya Bangun, Putra Bahtera Jaya Putri, Fia Alifah Putu Arimbawa, Putu Radian Salman Rahayu Tamy Agustin Rahmadani, Annisa Resi Aulia Revaldo Dewa Fransisko Rian, Muh. Rina Febrina, Rina RISKA WULANDARI Risnah Rita Cempaka Rizki, Krisda Robinson Sitepu Rr. Herini Siti Aisyah Rudia, La Ode Adi Parman Rusdi Rusmayadi, Muh. Ryan Feraldy Haroen Ryan Wahyudi Safrila, Annisa Samsuriadi Sarwati Sarwati, Sarwati Selvi Yani Setiawati , Eka Siang Br Tarigan Simangunsong, Bonse Aris Mandala Putra Sinta Rosiani Siregar, Ahmad Farhan Sisca Octarina Siti Tohira Soep Soetarno Sri Ambardini Sri Astuti Sri Erlita Sri Erlita Sri Hardianti Stephen Martin Sudiarti, Putri Eka Supadi, Siti Suzlin Supardi, Sudarman Suprapti , Anni Suprapti, Anni Suriana Sutarto Sutarto Tasiah, Mawar Taufiqurrahman, Safikri Tira tarianti Tri Deliya Agustin Verry Ginoga Vincent Laiman Vincent Lau Virga Inesrawanti Wardaya, Laksamana Yudya Warit Aziz Watono Wawan Muliawan Weka Gusmiarty Abdullah, Weka Gusmiarty Wicaksono, Iwan Wisnu Akbar Prabowo Yasrib Putranto Saban Yeni Nuraeni Zahratul Qalbi Zaida, Sismy Zein, Reza Maulana