Etnomatematika merupakan sebuah istilah yang pertama kali dikenalkan oleh D’Ambossio seorang matematikawan Brazil. Etnomatematika ini bertujuan untuk menarik pemahaman budaya dengan menggunakan pembelajaran matematika sehingga matematika tidak hanya termaknai saja tetapi juga dapat memberi wawasan bahwa pengetahuan matematika juga tertanam dalam kehidupan sosial dan budaya. Etnomatematika makanan khas Kepulauan Riau yang digunakan meliputi tepung gomak, otak-otak, roti jala, kue bangkit dan luti gendang.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kefektifan penerapan pendekatan etnomatematika makanan khas Kepulauan Riau pada materi geometri khususnya materi bangun datar. Penelitian ini dilakukan kepada peserta didik kelas V SDN 002 Tebing, Tanjung Balai Karimun. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode quasi eksperimen. Penelitian ini menggunakan dua kelompok sampel yakni kelas kontrol dan kelas eksperimen yang dipilih secara acak. Kelas eksperimen akan diberi treatment berupa pendekatan etnomatematika makanan khas Kepulauan Riau dan kelompok lain berikan pembelajaran dengan metode konvensional. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya sedikit peningkatan hasil belajar siswa dengan dilakukannya pembelajaran etnomatematika makanan khas Kepulauan Riau. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil perhitungan mean yang menunjukan bahwa nilai rata-rata posttest kelas eksperimen yang lebih besar dibandingkan kelas kontrol. Kelas eksperimen memiliki rata-rata nilai posttest 78,18, sementara nila posttest kelas kontrol adalah 68,7. Yang artinya bahwa adanya pengaruh yang signifikan dari pembelajaran dengan penerapan etnomatematika terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD.