Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran

Analysis of Students' Mathematical Problem-Solving Skills in Terms of Math Anxiety Levels Musodiqoh, Ummu Atiyatul; Nurbaiti, Idhata; Gunawan; Jaelani, Anton; Jazuli, Akhmad
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 13 No 1 (2025): JUNE
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/mapan.2025v13n1a10

Abstract

This study aims to analyze students' mathematical problem-solving skills based on the level of math anxiety they experience. Math anxiety is a psychological factor that can affect students' academic performance in mathematics, especially in that require problem solving. The research method is qualitative with a descriptive approach. Data collection was carried out through tests, questionnaires, and interviews. The results of the math anxiety questionnaire categorized students into high, medium, and low categories. Respondents were collected by purposive sampling from each category of math anxiety. Data analysis consists of reduction, data presentation, and conclusion. The results showed that students with low math anxiety were able to solve problems more systematically and flexibly, while students with high math anxiety tended to have difficulty understanding problems and designing solution strategies. Students in the math anxiety category are having difficulty in implementing a completion plan and providing the right conclusions. These findings confirm that math anxiety has a significant impact on students' mathematical problem-solving skills. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematika siswa berdasarkan tingkat kecemasan matematika yang dialaminya. Kecemasan matematika merupakan faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi akademik siswa dalam matematika, terutama dalam memecahkan masalah. Metode penelitiannya bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui tes, kuesioner, dan wawancara. Hasil kuesioner kecemasan matematika mengkategorikan siswa ke dalam kategori tinggi, sedang, dan rendah. Responden dikumpulkan dengan purposive sampling dari setiap kategori kecemasan matematika. Analisis data terdiri dari reduksi, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kecemasan matematika rendah mampu memecahkan masalah secara lebih sistematis dan fleksibel, sedangkan siswa dengan kecemasan matematika tinggi cenderung mengalami kesulitan memahami masalah dan merancang strategi solusi. Siswa dalam kategori kecemasan matematika mengalami kesulitan dalam menerapkan rencana penyelesaian dan memberikan kesimpulan yang tepat. Temuan ini menegaskan bahwa kecemasan matematika memiliki dampak yang signifikan pada keterampilan pemecahan masalah matematika siswa.
ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA Hidayati, Litsa Arfi; Triyana, Evi; Gunawan; Kusno; Jaelani, Anton
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 13 No 1 (2025): JUNE
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/mapan.2025v13n1a4

Abstract

The ability to make mathematical connections has an important role in the problem-solving process, while learning independence is an affective aspect that supports the learning process. This study aims to analyze the ability of mathematical connections based on learning independence. The research subjects consisted of 35 grade VII students at MTs Minat Cilacap. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. Data collection techniques are in the form of mathematical connection ability tests, interviews, and learning independence questionnaires. Based on the questionnaire, students are categorized into high, medium, and low. Each category is taken by one student as a sample with a purposive sampling technique. The material used for the test is Social Arithmetic. Data analysis consists of data reduction, presentation, and conclusion. The results show that students with high independence are able to relate mathematical concepts well and apply them in a variety of situations. Students with moderate independence have sufficient understanding, but still have difficulty in relating concepts thoroughly. Students with low independence experience obstacles in connecting mathematical concepts to other situations. The implications of this study emphasize the importance of implementing innovative learning strategies that can increase learning independence and mathematical connections. Abstrak: Kemampuan koneksi matematis memiliki peran yang penting dalam proses penyelesaian masalah sedangkan kemandirian belajar sebagai aspek afektif yang menunjang proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan koneksi matematis berdasarkan kemandirian belajar. Subjek penelitian terdiri dari 35 siswa kelas VII di MTs Minat Cilacap. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa tes kemampuan koneksi matematis, wawancara, dan angket kemandirian belajar. Berdasarkan angket, siswa dikategorikan menjadi tinggi, sedang, dan rendah. Setiap kategori diambil masing-masing satu siswa sebagai sampel dengan teknik purposive sampling. Materi yang digunakan untuk tes adalah Aritmatika Sosial. Analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kemandirian tinggi mampu menghubungkan konsep matematika dengan baik dan menerapkannya dalam berbagai situasi. Siswa dengan kemandirian sedang memiliki pemahaman yang cukup, tetapi masih mengalami kesulitan dalam mengaitkan konsep secara menyeluruh. Siswa dengan kemandirian rendah mengalami hambatan dalam menghubungkan konsep matematis dengan situasi lain. Implikasi dari penelitian ini menekankan pentingnya penerapan strategi pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan kemandirian belajar dan koneksi matematis.