Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Journal of Aafiyah Health Research (JAHR)

Capaian Kebijakan Standar Pelayanan Minimal Penderita Diabetes Mellitus Di RSUD Otanaha Kota Gorontalo: Policy Achievement of Minimum Service Standards for Diabetes Mellitus Patients at Otanaha Hospital, Gorontalo City Gaffar, Nur Afifah; Jafar, Nurhaedar; Nurlinda, Andi
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 5 No. 1 (2024): JANUARY-JUNE
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v5i1.1796

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Banyaknya penderita diabetes mellitus berhubungan dengan perilaku masyarakat. Khususnya di Kota Gorontalo yang cenderung kurang aktif untuk mencari informasi mengenai diabetes mellitus secara menyeluruh, sehingga pengetahuan dan sikap masyarakat juga kurang guna meningkatkan kualitas hidup mereka. Pentingnya menganalisis gambaran kebijakan standar pelayanan minimal yang tercapai bagi pasien DM di RSUD Otanaha Kota Gorontalo, agar pihak rumah sakit bisa meningkatkan kualitas pelayanan mereka. Tujuan: Mengkaji gambaran kebijakan Standar Pelayanan Minimal yang telah tercapai bagi penderita diabetes mellitus di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Otanaha Kota Gorontalo dikaji dari standar dan tujuan kebijakan, sumber daya, karakteristik organisasi pelaksana, komunikasi antar organisasi pelaksana, sikap para pelaksana, dan lingkungan eksternal. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan di RSUD Otanaha Kota Gorontalo. Pada penelitian ini terdapat dua informan yaitu informan utama yaitu Kepala Ruangan Pelayanan yang ditentukan dengan teknik purposive sampling dan informan tringulasi yaitu tenaga Kesehatan yang terdiri dari Unsur Dokter dan unsur Perawat. Sumber informasi diperoleh dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Hasil:  Implementasi kebijakan Standar Pelayanan Minimal bagi penderita diabetes mellitus di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Otanaha Kota Gorontalo sudah berjalan dengan baik. Dilihat dari aspek standar dan tujuan kebijakan, aspek komunikasi antar organisasi pelaksana, serta sikap pelaksana sudah terimplementasikan dengan baik. Kesimpulan: Implementasi kebijakan Standar Pelayanan Minimal dari aspek standar dan tujuan kebijakan, aspek komunikasi antar organisasi pelaksana, serta sikap pelaksana sudah terimplementasikan dengan baik. Bagi penderita diabetes mellitus di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) telah berjalan dengan baik. ABSTRACT Background: The number of diabetes mellitus sufferers is related to community behavior. Especially in Gorontalo City, they tend to be less active in seeking information about diabetes mellitus as a whole, so that people's knowledge and attitudes are also lacking in order to improve their quality of life. It is important to analyze the description of the minimum service policy standards achieved for DM patients at the Otanaha Regional Hospital, Gorontalo City, so that the hospital can improve the quality of their services. Objective: To examine the description of the Minimum Service Standards policy that has been achieved for diabetes mellitus sufferers at the Otanaha Regional General Hospital (RSUD), Gorontalo City, examining the policy standards and objectives, resources, characteristics of implementing organizations, communication between implementing organizations, attitudes of implementers, and external environment. Method: This research is qualitative research. This research was conducted at Otanaha Regional Hospital, Gorontalo City. In this study, there were two informants, namely the main informant, namely the Head of the Service Department, who was determined using a purposive sampling technique and triangulated informants, namely Health workers consisting of Doctors (Internal Medicine Specialists) and Nurses. Sources of information are obtained from primary data and secondary data. Data collection techniques are through interviews, observation and document analysis. Results: Implementation of the Minimum Service Standards policy for diabetes mellitus sufferers at the Otanaha Regional General Hospital (RSUD) in Gorontalo City has gone well. Judging from the aspects of standards and policy objectives, aspects of communication between implementing organizations, as well as the attitude of implementers, they have been implemented well. Conclusion: The implementation of the Minimum Service Standards policy from the aspects of policy standards and objectives, communication aspects between implementing organizations, as well as the attitude of the implementers has been implemented well. For diabetes mellitus sufferers at the Regional General Hospital (RSUD) it has gone well.
Pengaruh Persepsi Bauran Pemasaran Terhadap Minat Kunjungan Ulang Pasien di Poli Gigi RSUD dr. La Palaloi Kabupaten Maros Tahun 2024: The Influence of Perceptions of Marketing Mix on Interest in Patient Repeat Visits at the Dental Clinic at RSUD dr. La Palaloi Maros Regency in 2024 Fitriana, Nurul Asni; Jafar, Nurhaedar; Batara, Andi Surahman
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 5 No. 1 (2024): JANUARY-JUNE
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v5i1.1836

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang penyakit. Pasien memandang bahwa hanya rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan medis sebagai upaya penyembuhan dan pemulihan atas rasa sakit yang dideritanya. Minat kunjungan ulang pasien ke rumah sakit dipengaruhi oleh pengalaman pasien berdasarkan kualitas pelayanan yang telah diterimanya. Tujuan: Untuk menganalisis pengaruh persepsi bauran pemasaran terhadap minat kunjungan ulang pasien di poli gigi RSUD dr. La Palaloi Kabupaten Maros. Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan populasi penelitian ini sebanyak 1639 responden dan sampel penelitian ini 100 orang. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul dianalisis dengan Regresi Linear Berganda menggunakan aplikasi SPSS. Hasil: Ada pengaruh aspek bauran pemasaran yang meliputi produk (p:0.015) Terhadap Minat Kunjungan Ulang Pasien. Ada pengaruh aspek bauran pemasaran yang meliputi tempat (p:0,012) Terhadap Minat Kunjungan Ulang Pasien. Ada pengaruh aspek bauran pemasaran yang meliputi orang (p:0,049) Terhadap Minat Kunjungan Ulang Pasien. Ada pengaruh aspek bauran pemasaran yang meliputi bukti fisik (p:0,035) Terhadap Minat Kunjungan Ulang Pasien. Sedangkan, untuk hasil yang tidak terdapat pengaruh aspek bauran pemasaran yang meliputi harga (p:0198) Terhadap Minat Kunjungan Ulang Pasien, tidak terdapat pengaruh aspek bauran pemasaran yang meliputi promosi (p:0.554) Terhadap Minat Kunjungan Ulang Pasien, tidak terdapat pengaruh aspek bauran pemasaran yang meliputi proses(p:0.311) Terhadap Minat Kunjungan Ulang Pasien. ABSTRACT Background: General hospitals are institutions that provide healthcare services across all medical specialties. Patients often perceive hospitals as the primary providers of medical care essential for their recovery and healing. The propensity of patients to revisit a hospital is significantly influenced by their experiences, which are shaped by the quality of services they receive. Objective: To analyze the influence of marketing mix perceptions on patients' intentions to revisit the dental clinic at RSUD dr. La Palaloi, Maros Regency. Method: This quantitative research utilizes a cross-sectional study design. The sample was selected using purposive sampling from a population of 1,639 respondents, resulting in a sample size of 100 participants. Data collection was conducted through a structured questionnaire. The gathered data were analyzed using Multiple Linear Regression with the SPSS software. Results: There is an influence of marketing mix aspects which include products (p: 0.015) on Patient Revisit Interest. There is an influence of marketing mix aspects which include place (p: 0.012) on Patient Revisit Interest. There is an influence of marketing mix aspects which include people (p: 0.049) on Patient Revisit Interest. There is an influence of aspects of the marketing mix which includes physical evidence (p: 0.035) on Patient Revisit Interest. Meanwhile, for the results that there is no influence of marketing mix aspects which include price (p: 0198) on Patient Revisit Interest, there is no influence of marketing mix aspects which include promotion (p: 0.554) on Patient Revisit Interest, there is no influence of marketing mix aspects which include process (p: 0.311) on Patient Revisit Interest.
Manajemen Pengelolaan Sediaan Obat dan BMHP di RSUD Labuang Baji Makassar Tahun 2024: Management of Drug Supplies and BMHP at Labuang Baji Hospital Makassar Year 2024 Nuryadin, Alfiyana Ramadhani; Muchlis, Nurmiati; Jafar, Nurhaedar
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 6 No. 1 (2025): JANUARY-JUNE
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v6i1.2002

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di rumah sakit menyebutkan bahwa penyelenggara pelayanan kefarmasian di rumah sakit harus menjamin ketersediaan sediaan obat dan BMHP yang aman, bermutu, bermanfaat, dan terjangkau. Ketersediaan sediaan obat dan BMHP di RSUD Labuang Baji Makassar sudah hampir tercapai, meskipun masih ada beberapa yang mengalami stock out. Tujuan: Untuk menganalisis secara mendalam Manajemen Pengelolaan Sediaan Obat dan BMHP di RSUD Labuang Baji Makassar. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif . Hasil: Adanya kolaborasi lintas departemen dalam proses pengelolaan sediaan obat dan BMHP di RSUD Labuang Baji Makassar, yang memastikan bahwa sediaan tersebut diperiksa dari berbagai aspek. Proses pemilihan merupakan proses yang kompleks dan melibatkan berbagai pihak. Proses perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan pasien dengan menggunakan metode konsumsi. Proses penerimaan bukan hal yang mudah dilakukan karena tenaga kefarmasian di gudang harus memperhatikan barang yang diterima sesuai dengan spesifikasi dan fakturnya. Proses pengendalian dilakukan secara berkala. Sarana dan prasarana untuk proses administrasi sudah memenuhi. Kesimpulan: Manajemen pengelolaan sediaan obat dan BMHP di RSUD Labuang Baji Makassar menunjukkan bahwa RSUD Labuang Baji Makassar masih memerlukan peningkatan dalam beberapa aspek, terutama pada penganggaran, sarana dan prasarana, proses penyimpanan dan proses pendistribusian. Dengan menghadapi kendala, diharapkan manajemen pengelolaan sediaan obat dan BMHP dapat berjalan lebih optimal dan mendukung peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. ABSTRACT Background: Regulation of the Minister of Health No. 72 of 2016 concerning Pharmaceutical Service Standards in hospitals states that pharmaceutical service providers in hospitals must ensure the availability of safe, quality, useful and affordable drug preparations and BMHP. The availability of drug preparations and BMHP at Labuang Baji Hospital Makassar has almost been achieved, although there are still some that experience stock outs. Objective: To analyze in depth the Management of Drug Supplies and BMHP at Labuang Baji Hospital Makassar. Method: The research method used is a qualitative research design with a descriptive approach. Results: There is cross-departmental collaboration in the process of managing drug preparations and BMHP at Labuang Baji Hospital Makassar, which ensures that the preparations are examined from various aspects. The selection process is a complex process and involves various parties. The planning process must consider patient needs using the consumption method. The receiving process is not an easy thing to do because pharmaceutical personnel in the warehouse must pay attention to the goods received in accordance with the specifications and invoices. The control process is carried out regularly. The facilities and infrastructure for the administrative process are adequate. Conclusion: The management of drug and BMHP supplies at Labuang Baji Hospital Makassar shows that Labuang Baji Hospital Makassar still needs improvement in several aspects, especially in budgeting, facilities and infrastructure, storage processes and distribution processes. By facing obstacles, it is hoped that the management of drug and BMHP supplies can run more optimally and support the improvement of the quality of health services in hospitals.
Pola Konsumsi Madu Terhadap Kadar Hemoglobin pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Banggae I Kabupaten Majene: Honey Consumption Patterns on Hemoglobin Levels in the Elderly in the Working Area of Puskesmas Banggae I Majene Regency Mutmainna, Andi Nurul; Nurlinda, Andi; Jafar, Nurhaedar
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 6 No. 2 (2025): JULY-DECEMBER
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v6i2.2009

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Masalah kesehatan yang terkait pada lansia adalah anemia, sebuah studi menunjukkan bahwa prevalensi anemia lansia pada penelitian tersebut adalah 73,5% dengan proporsi yang terdiri dari 68% anemia ringan, 62,7% anemia normochomic dan normocitari. Madu mengandung lebih dari 200 komponen dan merupakan salah satu bahan pangan yang bergizi lengkap. Madu merupakan bahan pangan yang kaya glukosa dan fruktosa alami. Bahan lain yang terkandung dalam madu adalah asam amino, enzim, vitamin, protein, asam organik, flavonoid dan komponen fenolik lainnya. Madu juga kaya komponen antioksidan. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pola konsumsi madu dengan kadar hemoglobin pada lansia. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini Penelitian ini menggunakan jenis peneltian observasional analitik dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Bangges I Kabupaten Majene. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 183 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu Random Sampling dengan Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi square. Hasil: Pola konsumsi madu mempunyai hubungan secara signifikan terhadap kadar hemoglobin pada lansia dengan nilai (Pvalue 0.000). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pola konsumsi madu dengan kadar hemoglobin pada lansia. ABSTRACT Background: A related health problem in the elderly is anemia, a study showed that the prevalence of elderly anemia in the study was 73.5% with proportions consisting of 68% mild anemia, 62.7% normochomic and normocitari anemia. Honey contains more than 200 components and is a nutritionally complete food. Honey is rich in glucose and natural fructose. Other ingredients contained in honey are amino acids, enzymes, vitamins, proteins, organic acids, flavonoids and other phenolic components. Honey is also rich in antioxidant components. Objective: To determine the relationship between honey consumption patterns and hemoglobin levels in the elderly. Method: This study used a quantitative descriptive research design. This research uses analytical observational research with a cross sectional study design. The population in this study were all elderly people in the Bangges I Health Center Working Area of Majene Regency. The number of samples in this study were 183 people. The sampling technique in this study was Random Sampling with the statistical test used was the Chi square test. Results: Honey consumption patterns have a significant relationship to hemoglobin levels in the elderly with a value of (Pvalue 0.000). Conclusion: There is an association between honey consumption patterns and hemoglobin levels in the elderly.
Pengaruh Pengetahuan, Sikap, dan Motivasi Remaja Putri Terhadap Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah di Kecamatan Tongkuno Selatan Kabupaten Muna: Influence of Knowledge, Attitude, and Motivation of Adolescent Girls on Adherence to Consumption of Blood Additive Tablets in South Tongkuno District, Muna Regency Sukoco, Bambang; Jafar, Nurhaedar; Patimah, Sitti; Arman, Arman; Alwi, Muhammad Khidri; Rusydi, Arni Rizqiani
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 6 No. 1 (2025): JANUARY-JUNE
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v6i1.1998

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Berdasarkan SKI tahun 2023, didapatkan bahwa cakupan tablet Fe yang diterima remaja putri sebesar 76,2%, dari 76,2% tersebut sebanyak 80,9% mendapatkan tablet Fe di sekolah (anak sekolah). Di Kabupaten Muna Terdapat 1 Kecamatan yang paling jauh dari Pusat Ibukota Kabupaten yaitu Kecamatan Tongkuno Selatan memiliki tingkat konsumsi tablet tambah darah yang lebih tinggi dari rata-rata provinsi dan kabupaten sebesar 27,82%. Tujuan: Menganalisis pengaruh pengetahuan, sikap, dan motivasi remaja putri terhadap konsumsi tablet tambah darah di Kecamatan Tongkuno Selatan Kabupaten Muna Metode: Menggunakan metode kuantitatif dengan Uji Regresi Linear Berganda dan analisis data menggunakan spss untuk mengetahui pengaruh. Hasil: Hasil penelitian menemukan pengaruh antara pengetahuan terhadap kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (p=0,009), pengaruh antara sikap terhadap kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (p=0,009), dan tidak ada pengaruh antara motivasi terhadap kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (p=0,142). Kesimpulan: Pengetahuan dan sikap mempengaruhi kepatuhan konsumsi tablet tambah darah, sedangkan motivasi tidak mempengaruhi kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri di Kecamatan Tongkuno Selatan Kabupaten Muna.   Abstract Background: Based on the 2023 SKI, it was found that the coverage of Fe tablets received by adolescent girls was 76.2%, of which 76.2%, 80.9% received Fe tablets at school (school children). In Muna Regency, there is 1 sub-district that is the furthest from the Regency Capital Center, namely Tongkuno Selatan Sub-district, which has a higher level of consumption of iron tablets than the provincial and district average of 27.82%. Objective: To Analyze the influence of knowledge, attitudes, and motivation of adolescent girls on the consumption of iron tablets in Tongkuno Selatan District, Muna Regency. Method: Using quantitative methods with Multiple Linear Regression Test and data analysis using SPSS to determine the influence. Results: The study found an influence between knowledge on compliance with consumption of iron tablets (p=0.009), an influence between attitudes on compliance with consumption of iron tablets (p=0.009), and no influence between motivation on compliance with consumption of iron tablets (p=0.142). Conclusion: Knowledge and attitude influence compliance in consuming iron supplement tablets, while motivation does not influence compliance in consuming iron supplement tablets in female adolescents in Tongkuno Selatan District, Muna Regency.
Pengaruh Antara Pengawasan, Kondisi Fisik dan Prosedur Kerja Dengan terjadinya kecelakaan kerja perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Bahagia Makassar Tahun 2020 angriai, yayu; Jafar, Nurhaedar; Muchlis , Nurmiati
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 1 No. 1 (2020): JANUARY- JUNE
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.602 KB) | DOI: 10.52103/jahr.v1i1.109

Abstract

Latar Belakang: Rumah sakit merupakan salah satu tempat kerja yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi pekerjanya. Kasus yang sering terjadi adalah terkilir, tertusuk jarum suntik, tertusuk jarum abocath, terpeleset, tergores tutup ampul, sakit pinggang, tertimpa benda, terkena arus listrik. Rumah Sakit Bahagia Makassar terdapat beberapa kasus kecelakaan kerja pada perawat seperti terkilir, tertusuk jarum suntik, tertusuk jarum abocath, terpeleset, tergores tutup ampul, sakit pinggang. Metode: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunaka metode deskriptif korelasional melalui pendekatan cross sectional. Analisis data dengan menggunakan uji Regresi Logistik. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah sampel 45 perawat pelaksana. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan sebesar 87% perawat mengalami kecelakaan kerja yang terdiri dari terkilir (47%), tertusuk jarum suntik (67%), tertusuk jarum abacoth (56%), terpeleset (62%), tergores tutup ampul (60%), sakit pinggang (58%). Hasil uji statistic dengan menggunakan uji Regresi Logistik didapati bahwa dari ke tiga variabel yaitu pengawasan diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 3.163 dengan sig. 0,004 (sig <0,05), kondisi fisik fisik diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 2.251 dengan sig. 0,008 (sig<0,05) dan prosedur kerja diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 2.588 dengan sig. 0,002 (sig <0,05) memiliki pengaruh yang signifikan dengan kecelakaan kerja perawat. Kesimpulan: penelitian ini menunjukan Adanya pengaruh yang signifikan antara pengawasan, kondisi Fisik dan Prosedur kerja dengan terjadinya kecelakaan kerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Bahagia Makassar.
Factors Related to Community Behaviors in Rural Area in Preventing The Covid-19 Juradi, Nurul Wahyuni; Arman, Arman; Jafar, Nurhaedar
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 2 No. 2 (2021): JULY-DECEMBER
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.198 KB) | DOI: 10.52103/jahr.v2i2.738

Abstract

Background: Coronavirus Disease 2019 or Covid-19 is a new disease that can cause respiratory problems and pneumonia. This disease caused by infection with Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Based on the visible symptoms, Covid-19 infection can interfere with acute breathing, such as fever, cough, and shortness of breath. The average incubation period is 5-6 days, with the most extended incubation period being 14 days. Aim: To find out the factors related to community behavior in preventing the Covid-19 pandemic. Method: The research method is a quantitative method with cross -sectional study approach. The research location is in Baebunta District, North Luwu, and the research time is in February-August 2021. Data collection by distributing questionnaires with a sample of 395 people. Data analysis using chi-square test through SPSS Version 23. Results: The results of the study show that there is a relationship between gender and Education regarding the behavior of each community with P-value = 0.017 < 0.05 and Pvalue = 0.011 < 0.05 while employment, knowledge, and government policies have no significant value with P-Value respectively 0.374, 0.993 and 0.957 > 0.05. Conclusion: Education and gender have correlation on people's behavior, while, occupation, knowledge, and government policies were not.
Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas hidup Pasien Penyakit Jantung Koroner di RSUD Andi Djemma kabupaten Luwu Utara: Analysis of factors that influence the quality of life of coronary heart disease patients at Andi Djemma Regional Hospital, North Luwu district Ahmad, Riska Zulfiah; Jafar, Nurhaedar; Patimah, Sitti
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 4 No. 2 (2023): JULY-DECEMBER
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v4i2.1558

Abstract

Latar belakang: Penyakit Jantung Koroner (PJK)  adalah Penyait jantung yang terjadi akibat penyempitan pembuluh darah koroner di jantung yang dapat menyebabkan serangan jantung. Saat ini PJK masih berkontribusi sebagai penyakit jantung terbanyak di seluruh dunia dan menyebabkan tingkat morbiditas dan mortalitas cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup Pasien penderita jantung Koroner. Method: Jenis penelitian ini menggunakan design Cross sectional. Wawancara langsung dilakukan pada 96 pasien penderita jantung koroner yang tercatat direkam medis tahun 2023 Dengan metode convienence Sampling. Analisis data dengan menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil :     Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien PJK yang memiliki kualitas hidup rendah sebanyak 58,3%. Faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien PJK yaitu Gaya hidup (p=0,001). Dan faktor risiko yang tidak berhubungan dengan kualitas hidup pasien PJK yaitu Riwayat DM (p=0,210) Kesimpulan: Dan faktor risiko yang tidak berhubungan dengan kualitas hidup pasien PJK yaitu Riwayat DM (p=0,210). Untuk itu pentingnya menjaga gaya hidup yang sehat,  Selain itu, gaya hidup yang baik akan menurunkan risiko terjadinya kardiovaskular serta membantu pasien untuk meningkatkan kualitas hidup
Faktor Risiko Tuberculosis Paru Di Wilayah Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara : Risk Factors for Pulmonary Tuberculosis in Masamba District, North Luwu Regency, Indonesia S, Lukman; Jafar, Nurhaedar; Patimah, Sitti
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 4 No. 2 (2023): JULY-DECEMBER
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v4i2.1565

Abstract

Latar Belakang: Tuberculosis paru disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tahun 2012 Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia dengan jumlah kasus 969 ribu dan kematian 93 ribu per tahun. Di Luwu Utara kasus terduga TBC 1.167 kasus. Kecamatan Masamba 177 Kasus dengan konfirmasi kasus TB positif sebanyak 62 kasus. Penelitian ini bertujuan Melakukan analisis Spasial dan analisis Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru di Kecamatan Masamba Tahun 2023. Metode: Jenis penelitian observasional analitik, design studi case control. Populasi penelitian pasien yang berobat dan terdiagnosis awal sebagai terduga TB, terdata dalam SITB Puskesmas. Sampel sebanyak 110 responden (55 kasus). Teknik pengambilan sampel non probability sampling dengan metode Purposive sampling. Uji statistik digunakan Uji Chi square dan regresi logistic. Hasil: Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian TB Paru adalah Pekerjaan (p-value 0.023), Pendidikan (p-value 0.036), Perilaku merokok ( p-value 0.021), penyakit diabetes (p-value 0.005), Kepadatan Hunian (p-value 0.032), Suhu Rumah (p-value 0.029), yang tidak berhubungan adalah Variabel Umur (p-value 0.614), Jenis Kelamin (p-value 0,701), Luas Ventilasi (p-value 0,071), Jenis Dinding (p-value 0,233), Jenis Lantai (p-value 0,787). Uji regresi logistik menunjukkan variabel suhu rumah menjadi faktor risiko yang paling dominan terhadap kejadian Tuberculosis di Kecamatan Masamba Tahun 2023. Peta Spasial menunjukkan sebaran kasus di 14 desa/kelurahan yang dibagi ke dalam 3 wilayah berdasarkan jumlah kasus yang kemudian dihubungkan dengan variabel yang berpengaruh signifikan dengan kejadian TB paru positif. Kesimpulan: Pada penelitian ini terdapat 4 faktor Host yang berhubungan dengan kejadian TB paru yaitu Pendidikan.pekerjaan, perilaku merokok, penyakit Diabetes dan 2 faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kejadian TB paru yaitu Tingkat kepadatan hunian dan suhu rumah (p-value <0,05). Analisis spasial menunjukkkan bahwa daerah dengan Tingkat kepadatan penduduk tinggi memiliki jumlah temuan kasus TB paru juga tinggi. Saran bagi masyarakat perlu meningkatkan perilaku hidup sehat dan bersih, dirumah maupun lingkungan kerja, agar faktor resiko kejadian TB Paru dapat ditekan seminimal mungkin. ABSTRACT Background: Pulmonary tuberculosis is caused by the bacteria Mycobacterium tuberculosis. In 2012, Indonesia was ranked second in the world with 969 thousand cases and 93 thousand deaths per year. In North Luwu there are 1,167 suspected TB cases. Masamba District 177 cases with confirmed positive TB cases totaling 62 cases. This research aims to carry out spatial analysis and analysis of risk factors for the incidence of pulmonary tuberculosis in Masamba District in 2023. Method: Type of analytical observational research, case control study design. The research population of patients who received treatment and were initially diagnosed as suspected TB, were recorded in the SITB Puskesmas. The sample was 110 respondents (55 cases). Non-probability sampling technique using purposive sampling method. Statistical tests used Chi square test and logistic regression. Results: Risk factors associated with the incidence of pulmonary TB are employment (p-value 0.023), education (p-value 0.036), smoking behavior (p-value 0.021), diabetes (p-value 0.005), residential density (p-value 0.032 ), House Temperature (p-value 0.029), which are not related are the variables Age (p-value 0.614), Gender (p-value 0.701), Ventilation Area (p-value 0.071), Wall Type (p-value 0.233) , Floor Type (p-value 0.787). The logistic regression test shows that the variable house temperature is the most dominant risk factor for the incidence of Tuberculosis in Masamba District in 2023. The spatial map shows the distribution of cases in 14 villages/kelurahan which are divided into 3 regions based on the number of cases which are then linked to variables that have a significant effect on incidence of positive pulmonary TB. Conclusion: In this study, there were 4 host factors that were related to the incidence of pulmonary TB, namely education, employment, smoking behavior, diabetes and 2 environmental factors that influenced the incidence of pulmonary TB, namely the level of residential density and house temperature (p-value <0.05). Spatial analysis shows that areas with high population density have a high number of pulmonary TB cases. Suggestions for the community need to improve healthy and clean living habits, homes and work environments, so that the risk factors for the incidence of pulmonary TB can be reduced to a minimum.