Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Ruang Pengabdian : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Pelatihan Penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik Berdiferensiasi Bagi Guru IPA SMP Kabupaten Lampung Selatan Jalmo, Tri; Lengkana, Dewi; Diawati, Chansyanah; Fadiawati, Noor
Ruang Pengabdian : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2023): RUANG PENGABDIAN
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang kurikulum Merdeka dan keterampilan mengembangkan pembelajaran bediferensiasi, khususnya LKPD berbasis proyek. Pelatihan diikuti oleh 26 orang guru IPA SMP yang tergabung dalam MGMP IPA SMP Kabupaten Lampung Selatan. Pelatihan menggunakan strategi scaffolding. Langkah yang digunakan adalah the teacher does it dan the group does it.  Sebelum pelatihan, peserta diminta melakukan self assessment tentang pemahaman pada kurikulum Merdeka dan kterampilannya mengembangkan LKPD berdiferensiasi.  Selanjutnya peserta secara klasikal akan dibimbing pelatih (the teacher does it) dan berinteraksi dengan teman-teman dalam satu kelompok (the group does it). Hasil pelatihan menunjukkan bahwa pemahaman peserta tentang kurikulum Merdeka mengalami peningkatan.  Setelah pelatihan jumlah  peserta   yang pemahamannya “sangat baik” meningkat 11,54 %, “baik” meningkat 19.23%.  LKPD yang dihasilkanpun telah memenuhi kriteria “baik”, sehingga dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini mampu   meningkatkan   pemahaman dan keterampilan peserta dalam mengem-bangkan keterampilan LKPD berdifrernsiasi. Kata Kunci: LKPD; pembelajaran berdiferensiasi; strategi scaffolding AbstractThis training aims to increase participants' understanding of the Merdeka curriculum and skills in developing differentiated learning, especially project-based LKPD. The training was attended by 26 middle school science teachers who are members of the South Lampung Regency Middle School Science MGMP. Training uses scaffolding strategies. The steps used are the teacher who does it and the group who does it. Before the training, participants were asked to carry out a self-assessment regarding their understanding of the Merdeka curriculum and their skills in developing differentiated LKPD. Next, participants will classically be guided by a trainer (the teacher Does it) and interact with friends in one group (the group Does it). The results of the training showed that participants' understanding of the Merdeka curriculum had increased. After the training the number of participants whose understanding was "very good" increased by 11.54%, "good" increased by 19.23%. The resulting LKPD has met the "good" criteria, so it can be concluded that this training is able to increase participants' understanding and skills in developing differentiated LKPD skills. Keywords: differentiated learning; LKPD; scaffolding strategy  DOI: https://doi.org/10.23960/rp/v3i2.hal.83-91
Pelatihan Pengembangan LKPD Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka Sebagai Upaya Peningkatan Profesionalitas Pendidik IPA SMP/MTs Se-Kabupaten Pringsewu Hasnunidah, Neni; Jalmo, Tri; Lengkana, Dewi; Herlina, Kartini
Ruang Pengabdian : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2024): RUANG PENGABDIAN
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SMP/MTs science educators in Pringsewu Regency face significant obstacles in implementing Independent Curriculum-based learning. One of the obstacles is related to educators' understanding and skills in developing differentiated LKPD that is in accordance with the basic competencies and learning objectives to be achieved. The aim of this training is to increase knowledge and insight about government policies and the theoretical basis of the Independent Curriculum as well as improve educators' abilities in compiling differentiated LKPD based on the Independent Curriculum. The method used in this training consists of workshops, lectures, discussions and questions and answers. The training participants were 30 SMP/MTs science educators in Pringsewu Regency who were accommodated in the MGMP. The data collected is in the form of initial and final test results as well as an assessment of skills in compiling LKPD. The data analysis was carried out descriptively qualitatively. The results of service activities show an increase in educators' understanding of differentiated SMP/MTs science LKPD based on the Independent Curriculum with final test results with good criteria increasing by 59.48% from initial test results with poor criteria. Educators' skills have increased, especially in compiling differentiated science worksheet worksheets based on the Independent Curriculum. Only some of the differentiated LKPD products which are the work of training participants are of sufficient quality (46%) and good (31%). Meanwhile, only a small portion of the LKPD quality is very good, poor or very poor (8%).Keywords: differentiated learning; independent curriculum; professionalism AbstrakPendidik IPA SMP/MTs di Kabupaten Pringsewu menghadapi kendala yang signifikan dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis Kurikulum Merdeka. Salah satu kendala terkait dengan pemahaman dan keterampilan pendidik dalam mengembangkan LKPD berdiferensiasi yang sesuai dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang kebijakan pemerintah dan landasan teori tentang Kurikulum Merdeka serta meningkatkan kemampuan pendidik dalam menyusun LKPD berdiferensiasi berbasis Kurikulum Merdeka. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini terdiri dari workshop, ceramah, diskusi dan tanya jawab. Adapun peserta pelatihan adalah 30 pendidik IPA SMP/MTs di Kabupten Pringsewu yang diwadahi dalam MGMP. Data yang dikumpulkan berupa hasil tes awal dan tes akhir serta penilaian keterampilan dalam menyusun LKPD. Analisis data tersebut dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan adanya peningkatan pemahaman pendidik tentang LKPD IPA SMP/MTs berdiferensiasi berbasis Kurikulum Merdeka dengan hasil tes akhir dengan kriteria baik meningkat sebesar 59,48% dari hasil tes awal yang berkriteria kurang. Keterampilan pendidik meningkat terutama dalam menyusun LKPD IPA berdiferensiasi berbasis Kurikulum Merdeka. Produk LKPD berdiferensiasi yang merupakan hasil karya peserta pelatihan hanya sebagian yang berkualitas cukup (46%) dan baik (31%). Sementara itu, LKPD yang berkualitas baik sekali, kurang, dan kurang sekali hanya sebagian kecil saja (8%).Kata Kunci: kurikulum merdeka; pembelajaran diferensiasi; profesionalitas DOI: https://doi.org/10.23960/rp/v4i2.hal.16-31
Pelatihan Penyusunan Modul Pembelajaran Digital Menggunakan Aplikasi Heyzine Sari, Dian Ratna; Fathimah, Ismah; Meriza, Nadya; jalmo, Tri
Ruang Pengabdian : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2024): RUANG PENGABDIAN
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Advances in technology and information in the world of education provide opportunities for the development of digital learning modules. Digital learning modules are used as an interesting and interactive learning media for students. Skills in compiling digital learning modules need to be trained for students, especially prospective educators in the future. On the other hand, access to the preparation of contextual digital learning modules is still very limited. In order to overcome these potentials and problems, training has been carried out in preparing digital learning modules using the Heyzine application through the Community Service program. This training is aimed to increase skills for prospective teacher students, especially biology education, in compiling digital learning modules. The method used consists of Planning, Organizing, Actuating, Controlling and Evaluating. The results of the training have helped prospective teacher students improve their skills in compiling digital modules and provided opportunities for students to be creative in designing other digital learning media.Keywords: digital learning modules; heyzine; training AbstrakKemajuan teknologi dan informasi di dunia pendidikan memberi peluang pada pengembangan modul pembelajaran digital. Modul pembelajaran digital dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang menarik dan interaktif bagi peserta didik. Keterampilan menyusun modul pembelajaran digital perlu dilatih untuk mahasiswa khususnya calon pendidik di masa mendatang. Di sisi lain, akses dalam penyusunan modul pembelajaran digital yang kontekstual masih sangat terbatas. Dalam rangka mengatasi potensi dan masalah tersebut, telah dilakukan pelatihan penyusunan modul pembelajaran digital menggunakan aplikasi Heyzine melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat. Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan keterampilan kepada mahasiswa calon guru khususnya pendidikan biologi dalam menyusun modul pembelajaran digital. Metode yang dilakukan terdiri dari Planning, Organizing, Actuating, Controlling dan Evaluating. Hasil dari pelatihan telah membantu mahasiswa calon guru dalam meningkatkan keterampilan menyusun modul digital serta memberikan peluang bagi mahasiswa untuk berkreativitas dalam merancang media pembelajaran digital lainnya.Kata Kunci: heyzine; modul pembelajaran digital; pelatihan DOI: https://doi.org/10.23960/rp/v4i2.hal.32-38