Abstrak Populasi lansia lebih beresiko mengalami berbagai penyakit salah satunya hipertensi, oleh karena penurunan kesehatan mental dan fungsional. Olahraga yang teratur dapat mengurangi kadar hormonnorepinefrin yang berfungsi untuk menaikkan tekanan darah, sehingga lansia dengan hipertensi paling tidakperlu olahraga secara teratur selama 30 menit/ hari dalam seminggu. Selain itu, stress juga dapat menyebabkanmeningkatnya resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung karena peningkatan hormon adrenalin.Sehingga, penelitian ini ditujukan untuk menilai hubungan antara stress dan berolahraga terhadap penyakithipertensi pada lansia. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan cross sectional design.Sejumlah 30 orang lansia dipilih dengan teknik pengambilan sampel jenuh. Parameter yang dievaluasi meliputikebiasaan berolahraga dan stress terhadap hipertensi pada lansia dan dianalisa dengan Chi-square. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa jumlah lansia penderita hipertensi yang tidak berolahraga sebesar 50% dan yangberolahraga sebesar 50%, dan juga jumlah lansia penderita hipertensi yang memiliki tingkat stress parah sebesar50%. Analisa Chi-square menunjukkan bahwa kebiasaan berolahraga (Nilai P = 1.000) dan stress (Nilai P = 0.200)tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap hipertensi. Dapat disimpulkan bahwa tidak dijumpaihubungan antara kebiasaan berolahraga dan stress terhadap hipertensi pada lansia di PPOS GBKP Sibolangit.Kata Kunci : Hipertensi; Stres; Kebiasaan Olahraga; PPOS GBKP; Sibolangit