Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search
Journal : Jurnal Prestasi Olahraga

ANALISIS STATISTIK TEKNIK TENDANGAN KATEGORI TANDING KELAS D PUTRA MAHASISWA PADA KEJUARAAN PENCAK SILAT SE-JAWA TIMUR OPEN PIALA REKTOR UNESA KE 1 2018 DAILAMI, MUHAMMAD; JATMIKO, TUTUR
Jurnal Prestasi Olahraga Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Prestasi Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTendangan merupakan salah satu teknik gerak dalam olahraga pencak silat yang mempunyai nilai tinggi dan merupakan salah satu teknik yang sering digunakan dalam pertandingan. Penggunaan teknik tendangan dalam pertandingan cenderung lebih efektif terhadap pengumpulan angka dan pencapaian sasaran serang.Tujuan dari penelitian ini adalah mengenalkan bagaimana peran fisiologi dan ilmu kepelatihan dipadukan dengan sains olahraga khususnya kemampuan statistik menghasilkan sebuah kesempurnaan. Dan untuk mengetahui statistik teknik tendangan lurus, tendangan sabit, tendangan T, tendangan belakang dan tendangan yang paling dominan digunakan pesilat kategori tanding kelas D putra mahasiswa pada Kejuaraan Pencak Silat se-Jawa Timur Open Piala Rektor Unesa ke 1 2018.Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif karena data yang dihasilkan berupa angka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik tendangan lurus sebanyak 159 kali dengan presentase 34,59%, tendangan sabit sebanyak 180 kali dengan presentase 39,05%, tendangan T sebanyak 120 kali dengan presentase 26,03%, tendangan belakang sebanyak 2 kali dengan presentase 0,42% dan teknik tendangan sabit yang paling dominan digunakan dari 26 pertandingan.Kata Kunci : Tendangan, Statistik, Pertandingan, DominanABSTRACTKick is one of the most advanced techniques in pencak silat and is one of the most commonly used techniques in competition. The use of kicking techniques in the game tends to be more effective in collecting points and achieving target attacks.The purpose of this study is to identify how the role of physiology and coaching science is integrated with sports science and the statistical ability to produce perfection. And to find out the statistics on straight kicks, crescent kicks, T kicks, back kicks and kicks were used as a Class D student?s son in the East Java Pencak Championship Open At The First of Piala Rektor UNESA 1 2018.This study includes quantitative research because the data generated is numerical. The results showed that the kick technique was 159 times with 34.59% presentation, a sickle kick 180 times 39.05%, T kick 120 times with 26.03%, back kick 2 times with 0 , 42% and the dominant crescent kick technique were used from 26 games.
PENGARUH LATIHAN DEADLIFT DAN BARBELL SQUAT TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI (STUDI PADA MAHASISWA FIO NON ATLET) PURNAMA, NANDA; JATMIKO, TUTUR
Jurnal Prestasi Olahraga Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Prestasi Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Untuk melakukan aktivitas sehari-hari manusia membutuhkan peranan otot tungkai yang kuat untuk menopang tubuh. Otot tungkai yang kuat didapatkan melalui latihan beban yang terprogram, sistematis, dan dilakukan secara berkelanjutan. Pada penelitian ini memiliki tujuan untuk membandingkan antara dua latihan beban terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai, diantaranya adalah latihan deadlift dan latihan barbell squat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitaif dengan pendekatan deskriptif, desain penelitian yang digunakan adalah two groups ekperimental design yang menggunakan subjek penelitian sebanyak dua puluh mahasiswa olahraga berstatus non-atlet yang melakukan treatment selama enam minggu. Teknik analisis data yang digunakan adalah mean, standar deviasi, uji normalitas (saphiro wilk), uji homogenitas, uji paired t-test, uji independent t-test. Hasil dari penelitian ini adalah hasil uji paired sample t-test pada kelompok deadlift memiliki nilai P < 0,05, uji paired t-test pada kelompok barbell squat memiliki nilai P < 0,05. Uji independent samples t-test antara kelompok deadlift dan barbell squat adalah P > 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada latihan deadlift terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai, terdapat pengaruh yang signifikan pada latihan barbell squat terhadap peningkatan otot tungkai, dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara latihan deadlift dan barbell squat terhadap peningkatan otot tungkai. Kata Kunci: Barbell squat, Beban, Deadlift, Kekuatan, Otot tungkai
PENGARUH INTERVAL TRAINING 400M DAN TABATA TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX MAHASISWA AKTIF NON-ATLIT UNESA DARMAWAN, YOAN; JATMIKO, TUTUR
Jurnal Prestasi Olahraga Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Prestasi Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebugaran jasmani dapat diketahui mengetahui melalui pengukuran kapasitas oksigen maksimal atau biasa disebut VO2Max. Nilai VO2Max dapat mempengaruhi kekuatan kuat daya tahan tubuh dan stamina seseorang dalam beraktifitas. Pada penelitian ini memiliki tujuan untuk mencari tahu perbedaan pengaruh antara interval training dan tabata training terhadap peningkatan VO2Max. Peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, penelitian ini menggunakan desain penelitian two groups eksperimental design. Penelitian ini membandingkan dua latihan berbeda dan dilakukan treatment / intervensi selama enam minggu. Teknik analisis data penelitian ini adalah mean, standart deviasi, uji normalitas (saphiro wilk), uji homogenitas, uji paired sample t-test, dan uji independent samples t-test.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, hasil uji pengaruh (paired sample t-test) pada kelompok yang melakukan interval training adalah nilai sig 2-tailed < 0,05 (rata-rata pre-test 36,17 ml/kg/menit dan rata-rata post-test 40,78 ml/kg/menit). Hasil uji pengaruh (paired sample t-test) pada kelompok yang melakukan tabata trainingadalah nilai sig 2-tailed > 0,05 (rata-rata pre-test 39,97 ml/kg/menit dan rata-rata post-test 42,59 ml/kg/menit). Hasil uji beda (Independent samples t-test) antara kelompok yang melakukan interval training dan tabata trainingadalah nilai sig 2-tailed > 0,05. Kata Kunci: Interval training, Kebugaran jasmani, Tabata training, VO2Max.
PENGARUH LATIHAN DEPTH JUMP DAN LATERAL JUMP OVER BARRIER TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI RIZAL PEBRIANTO, MOHAMAD; JATMIKO, TUTUR
Jurnal Prestasi Olahraga Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Prestasi Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Latihan plyometric merupakan bentuk latihan yang cukup beraneka ragam. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan dua bentuk latihan yaitu depth jump dan lateral jump over barrier. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh latihan depth jump dan lateral jump over barier terhadap power otot tungkai. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Olahraga dengan jumlah 20 orang. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode quay ekperimen. Hasil tes diperingkat dari yang tertinggi sampai terendah. Dari hasil rangking dipasangkan dengan melihat nomor urut paling atas, dibuat pasangan dengan rumus ABBA yang bertujuan untuk menyeimbangkan antar kelompok. Dari hasil matching subjects kemudian didapat 10 pasang sampel. Proses pengambilan data power otot tungkai menggunakan jump DF pada saat pre test dan post test. Selanjutnya data dianalisis menggunakan SPSS versi 21. Hasil: Dari hasil uji t depth jump dapat di lihat bahwa nilai signifikan p sebesar 0,007 itu menyatakan bahwa nilai signifikan P 0,007 < 0,05, berarti ada pengaruh yang signifikan. Sedangkan untuk lateral jump over barrier nilai signifikan p sebesar 0,002 itu menyatakan bahwa nilai signifikan p 0,002 < 0,05, berarti ada pengaruh yang signifikan Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh latihan depth jump dan latersl jump over barrier terhadap power otot tungkai. Simpulan: Sehingga dapat disimpulkan bahwa latihan depth jump dan latersl jump over bsrrier sangat efisien untuk meningkatkan power otot tungkai. Kata kunci : Plyometric, depth jump, lateral jump over barrier, power, latihan ABSTRACT Background: Plyometric training is a form of exercise that is quite diverse. In this study researchers only used two forms of exercise, namely depth jump and lateral jump over barrier. Objectives: This study aims to analyze the effect of depth jump and lateral jump over barrier exercises on leg muscle power. The subjects of this study were 20 Physical Education students. Method This type of research is quantitative with an experimental quay method. Test results are ranked from highest to lowest. From the ranking results paired by looking at the top sequence number, a pair is made with the ABBA formula which aims to balance between groups. From the results of matching subjects, 10 pairs of samples were obtained. The process of taking data on leg muscle power uses the DF jump during the pre test and post test. Furthermore, the data were analyzed using SPSS version 21. Result: From the results of the t-depth jump test it can be seen that a significant value of p of 0.007 means that a significant value of P 0.007 <0.05, means that there is a significant effect. As for the lateral jump over barrier, a significant value of p of 0.002 states that a significant value of p, 0.002 <0.05, means that there is a significant influence The results of this study indicate the influence of depth jump and latersl over carrier training on leg muscle power. Conclusion: So it can be concluded that depth jump training and laters jump over carrier are very efficient for increasing leg muscle power. Keywords: Plyometric, depth jump, lateral jump over barrier, power, training