Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Kehutanan Papuasia (Journal of Papuasia Forestry)

POLA ORDINANSI KOMUNITAS POHON DI HUTAN SEKUNDER DISTRIK MANOKWARI UTARA KABUPATEN MANOKWARI INAREN MARKUS HUBY; JIMMY F. WANMA; MARIANA H. PEDAY
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol6.Iss1.195

Abstract

This study aimed to reveal indicator plant species in the secondary forest by applying a descriptive approach and field observation as well as refer to releve method. Tral vegetation data of vascular plant at seedlings, saplings, poles, and tree stages that analyzed using MVA.4 (TWINSPAN) software. The analyzed result indicated 12 groups of associations and 1 group of solitary association in which the species were categorized as dominant. The most often appear species in 12 association group based on their growing shapes were Actinodaphne nitida, Celtis latifolia, Hemappasandra sp., Teijmaniodendron sp., Lea acuelata, Spatiostemon jevensis, Koordersiodendron pinnatum, Sisipus sp., Sterculia macrophylla, Litsea timoriana, Macaranga sp., Aglaia sp., Rhus taitensis, Alstonia scholaris, Archidendron parviflorum, Callophylum inophylum and Ficus sp. While the most dominant species in the solitary association were Chisocheton ceremicus, Cryptocarya sp., Canarium hirsutum, Euodia elleryana, Litsea ladermani, and Litsea timoriana. These species arranged and functioned as the dominant tree structure in the secondary forest along the north Manokwari area of Manokwari.
DESKRIPSI PEMANFAATAN NIPAH (Nypah fruticans Wurmb.) BERBASIS PENGETAHUAN LOKAL MASYARAKAT KAMPUNG NAREI KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN Melianus Kayoi; Jimmy F. Wanma; Bernadetta M. G. Sadsoeitoeboen
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol4.Iss1.98

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pemanfaatan nipah (Nypah fruticans Wurmb.) oleh masyarakat Kampung Narei, Distrik Yapen Barat, Kabupaten Kepulauan Yapen. Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik wawancara dan diskusi dengan pertanyaan secara semi struktural kepada responden yang telah ditentukan. Sementara dukungan data sekunder diperoleh dari stakeholder dan instansi terkait. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa hampir sebagian besar (92,16%) dari total responden telah memanfaatkan nipah dalam kehidupan sehari-hari selama lebih dari tiga tahun. Dalam pemanfaatan komponen tumbuhan nipah, terdapat tujuh bagian tumbuhan yang dimanfaakan antara lain: akar, tangkai buah, buah, tulang daun, tulang anak daun, anak daun dan pucuk daun. Sejauh ini proses transfer pengetahuan dilakukan secara informal melalui praktek langsung dan belum ada upaya konservasi dalam menjaga potensi dan ketersediaan jenis nipah.
BUDIDAYA DAN PEMANFAATAN SAGU (Metroxylon Sp.) OLEH SUB-ETNIS AYAMARU DI KAMPUNG SEMBARO DISTRIK AYAMARU SELATAN Fransiska Asmuruf; Jimmy F. Wanma; Alexander Rumatora
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol4.Iss2.100

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kearifan lokal dalam budidaya dan pemanfaatan tanaman sagu oleh sub-etnis Ayamaru di Distrik Ayamaru Selatan. Guna mendapatkan informasi, metode survei digunakan untuk melihat bentuk pengolahan dan pemanfaatan tanaman sagu dan untuk mengetahui pola pengelolaan berbasis budaya maka digunakan teknik diskusi semi struktural dengan panduan quisioner. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tanaman sagu sangat penting dalam budaya masyarakat sehingga informasi terkait pengelolaan dan pemanfaat tanaman sagu diturunkan dalam struktur komunitas masyarakat. Terdapat dua jenis kultivar sagu yang dimanfaatkan yakni sagu ‘Akek’ dan sagu ‘Koror’ yang sama-sama merupakan jenis sagu berduri namun secara morfologi memiliki perbedaan pada diameter batang, tinggi, ukuran daun, warna empulur dan produktifitasnya. Usia ideal tanaman sagu yang diap dipanen di atas 7 tahun dan rata-rata produksi aci yang dihasilkan antara 10 hingga 15 kg.
JENIS-JENIS INANG SEBAGAI INDIKATOR KEHADIRAN ANGGREK MACAN IRIAN (Gramatophyllum scriptum Blume.) PADA KAWASAN HUTAN DATARAN RENDAH TAMAN WISATA ALAM GUNUNG MEJA Melky Benyamin Panie; Antoni Ungirwalu; Jimmy F Wanma
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol3.Iss2.169

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui asosiasi anggrek macan irian (Gramatophyllum scriptum) dengan pohon inangnya serta untuk mengetahui habitat dari anggrek ini pada hutan dataran rendah Taman Wisata Alam Gunung Meja menggunakan metode deskriptif dengan teknik survei dan sensus dengan cara menjelajah plot monitoring Biodiversitas TWA Gunung Meja. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 148 jenis pohon dan hanya 2 jenis pohon yang berasosiasi dengan anggrek Grammatophyllum scriptum yaitu Pometia coreacea sebanyak 8 pohon dan Octomeles sumatrana sebanyak 1 pohon dengan diameter rata-rata pohon inang adalah 63,78 cm dan tinggi rata-rata 38,11 m. Tingkat asosiasi anggrek Grammatophyllum scriptum dengan pohon inang Pometia coreacea adalah sangat erat dan tingkat asosiasi anggrek Grammatophyllum scriptum dengan pohon inang Octomeles sumatrana adalah tidak erat. Matoa (Pometia coreacea) dapat digunakan sebagai bioindikator kehadiran anggrek Grammatophyllum scriptum di hutan alam.
POLA ORDINANSI KOMUNITAS POHON DI HUTAN SEKUNDER DISTRIK MANOKWARI UTARA KABUPATEN MANOKWARI INAREN MARKUS HUBY; JIMMY F. WANMA; MARIANA H. PEDAY
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol6.Iss1.195

Abstract

This study aimed to reveal indicator plant species in the secondary forest by applying a descriptive approach and field observation as well as refer to releve method. Tral vegetation data of vascular plant at seedlings, saplings, poles, and tree stages that analyzed using MVA.4 (TWINSPAN) software. The analyzed result indicated 12 groups of associations and 1 group of solitary association in which the species were categorized as dominant. The most often appear species in 12 association group based on their growing shapes were Actinodaphne nitida, Celtis latifolia, Hemappasandra sp., Teijmaniodendron sp., Lea acuelata, Spatiostemon jevensis, Koordersiodendron pinnatum, Sisipus sp., Sterculia macrophylla, Litsea timoriana, Macaranga sp., Aglaia sp., Rhus taitensis, Alstonia scholaris, Archidendron parviflorum, Callophylum inophylum and Ficus sp. While the most dominant species in the solitary association were Chisocheton ceremicus, Cryptocarya sp., Canarium hirsutum, Euodia elleryana, Litsea ladermani, and Litsea timoriana. These species arranged and functioned as the dominant tree structure in the secondary forest along the north Manokwari area of Manokwari.