Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Al-Daulah : Jurnal Hukum dan Perundangan Islam

Perang yang Benar Dalam Islam Junaidy, Abdul Basith
al-Daulah: Jurnal Hukum dan Perundangan Islam Vol 8 No 02 (2018): Oktober
Publisher : Prodi Siyasah (Hukum Tata Negara) Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.427 KB) | DOI: 10.15642/ad.2018.8.02.486-512

Abstract

Abstrak: Artikel ini membahas tentang perang yang benar dalam Islam. Pada berbagai kesempatan, ketika al-Qur’an mewajibkan umat Islam untuk berperang, al-Qur’an selalu mensyaratkan agar hal itu dilakukan tanpa perilaku melampaui batas, sesuai kepantasan disertai sikap memaafkan dan mencari perdamaian. Islam melarang penyerangan terhadap   orang-orang yang tidak ikut perang seperti anak-anak, perempuan, lansia, janda, pertapa, pendeta atau siapa pun yang tidak berusaha atau tidak bisa memerangi umat Islam. Pada setiap operasi militer, Nabi saw selalu melarang pasukannya melukai orang-orang yang tidak ikut berperang atau secara sia-sia merusak harta atau tumbuh-tumbuhan. Nabi saw justru memerintahkan untuk merawat mereka yang terluka atau memberi makan bagi yang membutuhkan, termasuk tawanan perang.  Kata Kunci: Perang, jihad, qitâl, Islam.
Perang yang Benar Dalam Islam Abdul Basith Junaidy
Al-Daulah: Jurnal Hukum dan Perundangan Islam Vol. 8 No. 2 (2018): Oktober
Publisher : Prodi Siyasah (Hukum Tata Negara) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.607 KB) | DOI: 10.15642/ad.2018.8.2.486-512

Abstract

Artikel ini membahas tentang perang yang benar dalam Islam. Pada berbagai kesempatan, ketika al-Qur’an mewajibkan umat Islam untuk berperang, al-Qur’an selalu mensyaratkan agar hal itu dilakukan tanpa perilaku melampaui batas, sesuai kepantasan disertai sikap memaafkan dan mencari perdamaian. Islam melarang penyerangan terhadap orang-orang yang tidak ikut perang seperti anak-anak, perempuan, lansia, janda, pertapa, pendeta atau siapa pun yang tidak berusaha atau tidak bisa memerangi umat Islam. Pada setiap operasi militer, Nabi saw selalu melarang pasukannya melukai orang-orang yang tidak ikut berperang atau secara sia-sia merusak harta atau tumbuhtumbuhan. Nabi saw justru memerintahkan untuk merawat mereka yang terluka atau memberi makan bagi yang membutuhkan, termasuk tawanan perang.
The Role of the Wanar Village Consultation Body in Carrying Out Their Tasks and Functions from Fiqh Siyasah Perspective Wijaya, Arif; Junaidy, Abdul Basith; Syafaq, Hammis; Kurniawan, Cecep Soleh
Al-Daulah: Jurnal Hukum dan Perundangan Islam Vol. 13 No. 1 (2023): April
Publisher : Prodi Hukum Tata Negara Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/ad.2023.13.1.113-136

Abstract

This article discusses the role of the Village Consultative Body in carrying out its duties and functions in Wanar village, Pucuk District, Lamongan Regency, East Java from the perspective of fiqh siyasa. This research is field and qualitative research. Data were collected through observation, interviews and documentation, which was then analyzed deductively. The results of this study concluded that the function and role of the Village Consultative Body of Wanar Village, Pucuk District, Lamongan Regency, had been carried out well. 2 factors affect the performance of BPD Wanar, namely: supporting and blocking factors. The supporting factor is the support from the village community and the village government is a good partner with BPD. The inhibiting factors are the salary of BPD members is still minimal, facilities and infrastructure are inadequate, funding is lacking, the human resources of BPD members are less qualified, and there is rejection by some communities of decisions/policies made by the village head. From the perspective of fiqh siyasah, the role and function of BPD are equated with ahl al-hall wa al-' aqd and the Hisbah institution. In performing its functions, BPD's performance is by the rules of " tasharruf al-imam ala al- raiyyah manuth bi al- mashlahah " (The imam's actions toward his people must be linked to the benefit of the people).