Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search
Journal : Jurnal Sain Veteriner

STATUS MAKROMINERAL (Ca dAn P) DOMBA YANG TERINFESTASI RINGAN DAN BERAT CACING STRONGIL Hary Purnamaningsih; Irkham Widiyono; Guntari Titik Mulyani
Jurnal Sain Veteriner Vol 25, No 2 (2007): DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4604.934 KB) | DOI: 10.22146/jsv.263

Abstract

Infestasi parasit gastlointestinal adalah salah satu penyebab defisiensi makromineral. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi status makrominera(Ca dan P ) pada domba yang terinfestasi ringan dan berat oleh cacing strongil. Tiga puluh tujuh (37) ekor domba lokal, jantan, umur +12 bulan di daerah Sleman digunakan dalam penelitian ini. Domba di kelompokkan menjadi kelompok yang terinfestasi ringan( 26 ekor) dan kelompoky ang terinfestasbi erat (10 ekor) cacings hongil. Pengelompokkan domba didasarkan pada pemeriksaan parasitologi terhadap jumlah telur cacing per gram tinja. Setiap domba pada masing-masing kelompok diambil sampel darah sebanyak 5 mL melalui vena jugularis, selanjutnya dipisahkan plasmanya. Pengambilan sampel darah dilakukan sebelum domba digembalakan atau  diberi pakan. Plasma yang diperoleh disimpan pada suhu- 20'C sampai analisis mineral dilakukan. Analisis Ca dalam plasma dilakukan dengan metode o-Kresolpthalein Komplekson yang diuraikan oleh Ray Sarkerd an Chaunan( 1967), dan fosfat anorganik dalam plasma diperiksa dengan menggunakan metodef osfomolibdat( Kraft dan Duer, 1999). Pemeriksaan jumlah telur cacing dilakukan secara mikroskopik dengan menggunakan metode McMaster. Hasil penelitian menunjukkan bahwa(1) 97% domba lokal, jantan, dewasa(± 12 bulan) di daerah Sleman terinfestasi cacing strongil, (2) infestasi ringan (< 1.000 epg) dan infestasi berat (> 1.000 epg) cacing strongil pada domba tampaknya tidak menimbulkan gejala klinis atau gangguan patologis yang dapat mengganggu metabolisme makromineral( Ca dan P), dan (3) stafus domba yang terinfestasi ringan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan domba yang terinfestasi berat dan status makrominerapl ada kedua kelompok tersebut masih dalam batas nilai fisiologisnorm(Ca:9,65±0,29 d an 10,60 ±.0,46m g/dl dan (P:6,61r0,25dan6,76±0,38mg/dl). Kata kunci: makromineral, cacings trongil, domba
PROFIL FARMAKOKINETIK OKSITETRASIKLIN HIDROKLORID DALAM BERBAGAI JARINGAN TIKUS SPRAGUE DAWLEY Agustina Dwi Wijayanti; Lukman Hakim; Irkham Widiyono
Jurnal Sain Veteriner Vol 25, No 2 (2007): DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4298.921 KB) | DOI: 10.22146/jsv.264

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai kadar oksitetrasiklin hidroklorida dalam hati, ginjal dan otot tikus Sprague Dawley jantan untuk mendapatkan profil farmakokinetik dalam jaringan tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi oksitetrasiklin hidroklorida pada berbagaai jaringan tubuh yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah pengambilan sampel jaringan setelah tikus disuntik senyawa oksitetrasiklin secara intravena dengan dosist unggal 20 mg/kg berat badan. Organ hati, ginjal dan otot diambil setelah t kus dietanasi menggunakan eter pada menit ke 1, 5, 15, 20, 30, 60, 120 dan 240. Selanjutnya semua sampel jaringan disimpan dalam freezer(-20'C) kemudian diekstraksi dan dianalisis serta diukur kadarnya menggunakan High Performance Liquid Chromatograph(HPLC). Parameter farmakokinetik obat ditentukan menggunakan model non kompartemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar, profil dan parameter farmakokinetik oksitetrasiklin hidroklorida pada hati, ginjal dan otot yang menunjukkan perbedaan sifat distribusi, metabolisme dan ekskresi obat.Kata kunci: oksitetrasiklin hidroklorida, profil farmakokinetik, jaringan.
DAMPAK SUPLEMENTASI 1,25-DIHIDROKSIVITAMIN D3 TERHADAP EKSKRESI KALSIUM URIN DAN AKUMULASI KALSIUM TULANG TIKUS WISTAR PANHISTEREKTOMI YANG MENGKONSUMSI TERI TAWAR . Hartiningsih; Irkham Widiyono; Devita Anggraeni
Jurnal Sain Veteriner Vol 29, No 1 (2011): JUNI
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5490.497 KB) | DOI: 10.22146/jsv.284

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji dampak suplementasi 1,25-dihidroksivitami D3, terhadap ekskresi kalsium(Ca) dalam urin dalam akumulas Ca pada tikus Wistar panhisterektomi yang mengkonsumsi teri tawar. Lima belas tikus Wistar betina umur 8 minggu, dibagi 3 kelompok (kontrol, panhisterektomi dan panhisterektom+suplemen 1,25-dihidroksivitan D3) masing-masing 5 tikus. Ketika berumur 19 minggu, masing-masing tikus dimasukkan kandang metabolikin dividu untuk studi balan. Selama studi balan(hari 4 -11 studi balan), setiap pagi dilakukan pengumpulan feses urin dan sisa pakan untuk pemeriksaan Ca. Hasil analisis menunjukkan konsumsi Ca tikus panhisterektomi yang mengkonsumsi 1,25-dihidroksivitami D3 lebih rendah meskipun  tidak berbeda signifikan dibandingkan tikus panhisterektomi yang tidak mengkonsumsi 1,25-dihidroksivitamin D3, ekskresi Ca dalam feses lebih tinggi dan berbeda sangat signifikan (p<0,01), ekskresi Ca dalam urin lebih tinggi dan berbeda signifikan (P<0,05), retensi Ca lebih rendah dan berbeda signifikan (p<0,05)dengan tikus panhisterektorni yang tidak mengkonsumsi 1,25-dihidroksivitaminD3. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suplemen 1,25-dihidroksivitamin D3, menyebabkan hiperkalsiuria menurunkan retensi Ca dengan demikian menurunkan akumulasi Ca pada tikus Wistar panhisterektomi.Kata kunci: kalsium, 1,25-dihidroksivitamin D3, hiperkalsiuria
PENGARUH KONSUMSI IKAN TERI TERHADAP MINERALISASI TULANG PADA TIMIS PUTIH (Rattus norvegicus albinus) = EFFECT OF "TERI" FISH CONSUMPTION ON BONEMINERALIZATION IN RATS (Railus nonvgicus albinus) Irkham Widiyono; Hastari Wuryastuti; Hartiningsih .
Jurnal Sain Veteriner Vol 19, No 2 (2001): DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.380

Abstract

Pengaruh konsumsi ikan teri terhadap mineralisasi tulang telah diteliti pada tikus dewasa normal (sehat) dan penderita osteodistrofia umur 4 bulan. Osteodisatrofia pada hewan penelitian ini diinduksi dengan pemberian pakan yang mengandung fosfor (P) tinggi dan kalsium (Ca) cukup. Pakan perlakuan (pakan teri) dibuat dari tepung jaeune._ tepung kedelai dan tepung teri yang memiliki kandungan Ca dan P sebanyak masing-masing 0,5% dan 0,65%. Kandungan ikan ten dalam pakan tersebut adalah 20% (b/b). Sebagai pakan kontrol adalah pakan yang tersusun dari tepung jaeuna_ tepune kedelai, CaCO3 dan NaH2PO4 dan mempunyai kandungan Ca dan P yang sama dengan pakan ten. Perlalcuan pakan berlangsung selama 2 bulan secara terus menerus. Pada minggu terakhir dilakukan studi balms Ca dan P. Pada hari terakhir penelitian dilakukan pengambilan sampel darah. Selanjutnya hewan dietanasi dan dilakukan koieksi tulang femur. Hasil pemeriksaan kimia darah, berat badan dan tulang femur (panjang, berat kering, densitas abu, mineralisasi tulang, kandungan Ca dan P) menunjukkan bahwa semua parameter dalam batasan normal dan tidak menunjukkan adanya perbedaan diantara kelompok perlalcuan pakan tersebut. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konsumsi ikan terimenimbulkan efek negatif terhadap metabolisme Ca dan P serta mineralisasi tulang, baik pada individu normal (sehat) maupun yang mengalami gangguan patologik tulang (osteodistrofia).
Pengaruh Pemberian Teri Asin Terhadap Ekskresi Kalsium Urin dan Mineralisasi Tulang Femur Tikus Penderita Hartiningsih .; Irkham Widiyono; Hastari Wuryastuty
Jurnal Sain Veteriner Vol 23, No 2 (2005): DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.383 KB) | DOI: 10.22146/jsv.472

Abstract

.
FREKUENSI NAFAS, PULSUS DAN GERAK RUMEN SERTA SUHU TUBUH PADA KAMBING PERANAKAN ETTAWA SELAMA 3 BULAN PERTAMA KEHIDUPAN PASCA LAHIR. Irkham Widiyono; Hastari Wuryastuti; Soedarmanto Indarjulianto; Hary Purnamaningsih
Jurnal Sain Veteriner Vol 21, No 2 (2003): DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2331.024 KB) | DOI: 10.22146/jsv.500

Abstract

.
PENGARUH PEMBATASAN PAKAN DAN PEMENUHAN KEMBALI PAKAN TERHADAP KONSUMSI NUTRIEN KECERNAAN NUTRIEN, STATUS FISIOLOGI DAN PERUBAHAN BERAT BADAN KAMBING BLIGON Bambang Suwignyo; Ulil Amri Wijaya; Rieska Indriani; Asih Kurniawati; Irkham Widiyono; Sarmin Sarmin
Jurnal Sain Veteriner Vol 34, No 2 (2016): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.11603

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecernaan nutrien pakan dan status fisiologi pada kambing Bligon yang diberi perlakuan pembatasan pakan (feed restriction). Enam ekor kambing Bligon jantan umur rata-rata 12 bulan dengan bobot badan rata-rata 23,6 kg diberi pakan yang terdiri dari hijauanjerami kacang tanah (rendeng)dan konsentrat. Kambing dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan. Tiga ekor kambing untukperlakuan kontrol diberi pakan berdasarkan kebutuhan bahan kering (BK) 3,5% dari bobot badan, dan tiga ekor kambing untuk perlakuan pembatasan pakandilakukan pembatasan pakan dengan pengurangan pakan 50% dari kebutuhan bedasarkan BK selama 35 hari. Variabel yang diamati adalah konsumsi bahan kering (BK), konsumsi bahan organik (BO), konsumsi total digestible nutrients (TDN), perubahan berat badan, kecernaan bahan kering (BK), kecernaan bahan organik (BO), temperatur tubuh, frekuensi respirasi, dan frekuensi detak jantung. Data yang diperoleh dianalisis dengan independent samplesT-Test. Hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pembatasan pakan (feed restriction) berpengaruh nyata terhadap penurunan konsumsi bahan kering (BK), konsumsi bahan organik (BO), konsumsi total digestible nutrients (TDN), kecernaan bahan kering (BK) dan bahan organik (BO), tetapi tidak berpengaruh nyata pada temperatur tubuh, frekuensi respirasi, dan frekuensi detak jantung (pulsus) kambing Bligon. Pemenuhan kembali (refeeding) pakan berpengaruh nyata (P<0,05) menaikan kembali konsumsi BK dan konsumsi BO. Perubahan berat badan kambing mengikuti pola jumlah pemberian pakan. Saat pembatasan pakan, berat badan kambing perlakuan turun 55,24 g/hari dan ketika pakan dipenuhi kembali berat badannya meningkat 131,43 g/hari.
Konsumsi, Kecernaan Nutrien, Perubahan Berat Badan dan Status Fisiologis Kambing Bligon Jantan dengan Pembatasan Pakan Bambang Suwignyo; Ulil Amri Wijaya; Rieska Indriani; Asih Kurniawati; Irkham Widiyono; Sarmin Sarmin
Jurnal Sain Veteriner Vol 34, No 2 (2016): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6704.108 KB) | DOI: 10.22146/jsv.27560

Abstract

This study were aimed to determine the dry matter and organic matter intake, nutrients digestibility, body weight gain and physiological status of male Bligon goats treated with feed restriction. Six Bligon goats average age of 12 months and an average body weight of 23.6 kg were fed 40% of peanut raughages (rendeng) and 60% concentrate. Goats were divided into two (2) treatment groups. Control goat treatment were fed diets based on dry matter (DM) requirements 3.5% of body weight, and feed restriction goat treatment were fed diets with 50% reduction of DM requirement. Feed restriction was conducted for 35 days. The variables measured were dry matter (DM) and organic matter (OM) intake, total digestibility nutrient (TDN) intake, body weigh gain, dry matter (DM) and organic matter (OM) digestibility, rectal temperature, respiration frequency, and heart rate. Data were analyzed by independent samples T-test. The results showed that the feed restriction significantly decreasedconsumption of DM (676.07 ± 14.76 into 372.30 ± 53.08) and OM (639.38 ± 15.89 into 349.88 ± 49.35), consumption of TDN (461.60 ± 10.23 into 253.99 ± 36.17), DM digestibility (74.39 ± 1.60 into 71.27 ± 0.89) and OM digestibility (79.42 ± 1.54 into 76.34 ± 0.24), but had no significant effect on body  temperature, respiration frequency and heart rate (pulsus) of male Bligon goat. Value of ADG was 55.24 g/day (P0) then increased to 131.43 g/day when the feed was filled back. A feed restriction up to 50% decreased goat production performance, but did not interfere with the health status of livestock (can be indicated from physiological status of goat still in the normal range).
Studi Gambaran Histopatologis Hepar, Pulmo, Lien dan Otak serta Uji Serologis pada Tikus (Rattus norvegicus) yang diinfeksi Toxoplasma gondii Sri Hartati; Slamet Raharjo; Irkham Widiyono
Jurnal Sain Veteriner Vol 35, No 1 (2017): Juni
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.783 KB) | DOI: 10.22146/jsv.29283

Abstract

Toxoplasmosis is a parasitic disease caused by the intracellular obligate parasite of Toxoplasma gondii. Toxoplasma gondii (T. gondii) causes severe infections in infants or children who are congenitally infected and immunocompromised individuals. Rats are one source of natural transmission of toxoplasmosis in cats and cats will release oosysts with feces that will contaminate the environment that can be a source of transmission for other animals and humans. This study aims to determine the histopathological features of hepatic, pulmo, lienand cerebellum organ and serological tests in mice infected with T. gondii. Twenty rats of Wistar strains infected T. gondii strain RH stadium takizoit (107). On days 1, 3, 5, 7 and 15 post infection, mice were drawn blood forserological tests using commercial kit PastorexTM Toxo (Biorad, France). After the blood is taken, the rats are dietanized for liver organ samples, pulmo, lien and brain for histopathologic examination. The results showed thatserologic test was positive after the 5th postoperative day. The histopathologic results of day 1 postinfection appear to be takizoit T. gondii in the liver and brain. The formation of takizoit in the pulmo appears on the 7th day postinfection.
Identifikasi Serovar Penyebab Leptospirosis pada Anjing di Yogyakarta Guntari Titik Mulyani; Sri Hartati; Hastari Wuryastuty; Ida Tjahajati; Yuriadi Yuriadi; Irkham Widiyono; Yanuartono Yanuartono; Hary Purnamaningsih; Soedarmanto Indarjulianto; Slamet Raharjo; Alfariza Nururozi; Angeline Ganapragasam; Yeo Suan Jiao
Jurnal Sain Veteriner Vol 37, No 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.014 KB) | DOI: 10.22146/jsv.39201

Abstract

Leptospirosis is a zoonotic disease of global concern, and is caused by pathogenic serovar Leptospira interrogans. Canine Leptospirososis is widespread worldwide, dogs can act as incidental hosts or maintenance hosts for various serovars. The purpose of this research was to identify leptospire serovars that infect healthy and suspected leptospirosis dogs in Yogyakarta. A total of 56 dogs (36 healthy dogs and 20 suspect leptospirosis dogs) sera were taken from cephalica vein as much as 3 ml. Sera were examined for leptospirosis with Microscopic Aglutination Test (MAT) which conducted at the Research Center for Veterinary Science, Bogor. Microscopic Aglutination Test carried out on various Leptospire serovar, namely: Ichterohaemorrhagiae, Javanica, Celledoni, Ballum, Pyogenes, Cynopeteri, Rachmati, Australis, Pomona, Canicola, Grippotyphosa, Bataviae, Hardjo, and Tarrasovi. The results showed that Celledoni serovars infected 25% of healthy dogs and 5% of suspect leptospirosis dogs, Javanica serovar infected 19% of healthy dogs, Bataviae serovars infected 15% of suspect leptospirosis dogs, Grippotyphosa serovar infected 11% of healthy dogs, Tarrasovi serovar infected 10% of suspect leptospirosis dogs, serovars Cynopteri infects 5% of healthy dogs and 5% of suspect leptospirosis dogs, serovar Pyrogenes infects 5% of healthy dogs and 5% of suspect leptospirosis dogs, and serovar Rachmati infects 5% of suspect leptospirosis dogs. Seven healthy dogs (19%) and 2 suspect leptospirosis dogs (10%) were infected with more than 2 leptospire serovars. From the results of this study it can be concluded that Celledoni serovar of Leptospira interrogans infection causes subclinical leptospirosis, while Bataviae serovar infection causes clinical leptospirosis in dogs in Yogyakarta.
Co-Authors . Hartiningsih Agustina Dwi Wijayanti Agustina Dwi Wijayanti Alfarisa Nururrozi Alfarisa Nururrozi Alfarisa Nururrozi Alfarisa Nururrozi Alfarisa Nururrozi, Alfarisa Alfariza Nururozi Angeline Ganapragasam Aryanto Aryanto Asih Kurniawati Bambang Suwignyo Christin Melkianus Claude Mona Airin Corry Datrianto, Dwi S. Devita Anggraeni Devita Anggraeni Devita Anggraini Djarot Heru Santosa Eko Agus Suyono Elfina Okto Posmaida Damanik Fitriana, Ida Guntari Titik Mulyani Guntari, Guntari Titik Mulyani Hartiningsih - Hartiningsih . Hartiningsih . Hartiningsih Hartiningsih Hary Purnamaningsih Hary Purnamaningsih Hastari Wuryastuti Hastari Wuryastuty Hastari Wuryastuty Hastari Wuryastuty Hastari Wuryastuty Hastari Wuryastuty I Gusti Bagus Wiksuana Ida Fitriana Ida Tjahajati Jhonson Allen Marbun Kelviano Muqit Laksono Trisnantoro Lukman Hakim Nareswari, Anggitya Novia Nur Aini Okid Parama Astirin Prabowo Purwono Putro Prabowo Purwono Putro PUDJI ASTUTI Pudji Astuti Puji Astuti Refika Melina Putri Retno Widyastuti, Retno Rieska Indriani Rieska Indriani Rolando Sihombing Rusmi Hayati Rusmihayati Rusmihayati Sarmin - Sarmin . Sarmin Sarmin Sarmin Sarmin Slamet Rahardjo Slamet Raharjo Slamet Raharjo Slamet Raharjo Slamet Widiyanto Soedarmanto Indarjulianto Soedarmanto Indarjulianto Soedarmanto Indarjulianto Soedarmanto Indarjulianto Sri Hartati Sri Hartati Sri Hartati Sri Hartati Sri Hartati Sri Hartati Sri Widayati Suparni Setyowati Rahayu Tatang Irianti Tioner Purba Tridjoko Wisnu Murti Trini Susmiyati Ulil Amri Wijaya Ulil Amri Wijaya Wisnu Nurcahyo Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono Yanuartono, Yanuartono Yeo Suan Jiao Yuriadi Yuriadi Yuriadi Yuriadi Yuriadi Yuriadi, Yuriadi