Articles
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI DESA SUMERTA KELOD
Agung Istri Dewi;
Nila Wahyuni;
Ni Luh Nopi Andayani;
I Putu Adiartha Griadhi
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 8 No 1 (2020): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (87.728 KB)
|
DOI: 10.24843/MIFI.2020.v08.i01.p12
Gangguan tidur merupakan masalah yang sering dialami oIeh usia lanjut yang berdampak terhadap kualitas tidur. Faktor yang dapat mempengaruhi kualitas tidur adaIah aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang rutin dilakukan dapat meningkatkan kualitas tidur. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada usia lanjut di Desa Sumerta KeIod. Rancangan penelitian yang digunakan adalah analitik cross sectional dengan teknik consecutive sampling. Jumlah sampel sebanyak 56 usia lanjut (23 laki-laki dan 23 perempuan) berusia 60-74 tahun. Variabel bebas yang diukur adalah aktivitas fisik dengan menggunakan kuesioner Baecke Index dan variabel terikat adaIah kualitas tidur dengan menggunakan kuesioner PSQI. Uji hipotesis yang digunakan adaIah Chi-Square Test dengan hasiI niIai p=0,006 (p<0,05). Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada usia lanjut di Desa Sumerta Kelod. Diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk mengontrol jenis kelamin pada sampel yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Kata Kunci: aktivitas fisik, kualitas tidur, usia lanjut
PERBEDAAN EFEKTIFITAS BURPEE INTERVAL TRAINING DENGAN LATIHAN AEROBIK INTENSITAS RINGAN DALAM PENURUNAN KOMPOSISI TUBUH MAHASISWA OVERWEIGHT
Komang Dhyanayuda P.;
Ni Luh Nopi Andayani;
Putu Adiartha Griadhi;
I Wayan Sugiritama
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 4 No 3 (2016): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (338.917 KB)
|
DOI: 10.24843/MIFI.2016.v04.i03.p07
ABSTRACTThe research was to determine difference in the effectiveness between burpee interval training and low intensity aerobic to decrease body composition consist of weight, BMI, fat percentage, and BMR in overweight students. This research design is an experiment with randomize pre-test and post-test control group design. These samples are 14 people who were divided into two groups, burpee interval training and low intensity aerobic group. After the research data was complete, The data analyzed was using paired sample t-test and Wilcoxon match pair test, in the burpeegroup showed each p=0.061;0.068;0.079;0.068 with mean (1.3±0.9;-20.6±24.2;2.65±2;-116.2±24.2). In aerobic group showed p=0.448;0.18;0.098;0.655 with mean (0.5±0.6;1.6;1.9;2.25±0.49;3±39.5). Furthermore, test the hypothesis using independent samples t-test to determine different test between burpee and aerobic group was done by independent sample t-test and obtained each p =0.813;0.909;0.807; 0.009. Keywords: Body Composition, Burpee Interval Training, Low Intensity Aerobic
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DAN EXCESSIVE DAYTIME SLEEPINESS DENGAN TINGKAT KESEIMBANGAN PADA PEKERJA SENIOR DI DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI BALI
Chika Nabella Jamaluddin;
Ni Luh Nopi Andayani;
Susy Purnawati
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 7 No 2 (2019): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (523.721 KB)
|
DOI: 10.24843/MIFI.2019.v07.i02.p04
Penuaan pada tenaga kerja adalah tantangan baru bagi masyarakat modern saat ini. Sejumlah penelitian telah menganalisis efek kurang tidur pada kontrol postural tetapi efek defisit tidur, baik kuantitas maupun kualitas dan masalah tidur lainnya seperti excessive daytime sleepiness (EDS) terutama pada pekerja senior belum ada terutama di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara kualitas tidur dan EDS dengan tingkat keseimbangan pada pekerja senior.Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional analitik dengan teknik total sampling yang melibatkan lima puluh tiga pekerja senior usia ?40 tahun. Uji analisis menggunakan chi-square test dan regeresi logistik Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dan EDS dengan tingkat keseimbangan (p<0,05). Hasil uji regresi logistik menunjukkan kekuatan hubungan dari terbesar ke terkecil yaitu kualitas tidur kemudian EDS sebagai faktor yang sama-sama mempengaruhi tingkat keseimbangan (p<0,05).Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dan EDS dengan tingkat keseimbangan serta kualitas tidur lebih mempengaruhi tingkat keseimbangan dibandingkan EDS pada pekerja senior di Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.Kata Kunci : Kualitas tidur, Excessive Daytime Sleepiness, Keseimbangan pada Pekerja Senior
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL LANSIA DI KECAMATAN DAWAN KLUNGKUNG
Gede Desy Darmawan;
Ni Luh Nopi Andayani;
I Putu Adiartha Griadhi
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 7 No 3 (2019): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (129.745 KB)
|
DOI: 10.24843/MIFI.2019.v07.i03.p06
Usia lanjut dapat mempengaruhi kemampuan manusia sehingga menyebabkan terjadinya perubahan fisik dan psikis yang berpengaruh terhadap kemunduran kemampuan fungsional lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kemampuan fungsional lansia di Kecamatan Dawan Klungkung. Rancangan ini yaitu penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang di lakukan bulan maret tahun 2018. Jumlah sampel 68 orang (30 laki-laki, 38 perempuan) usia 60-74 tahun. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Uji hipotesis yang digunakan adalah Chi Square Test untuk menganalisis signifikansi hubungan aktifivitas fisik dengan kemampuan fungsional. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa hubungan aktivitas fisik dengan kemampuan fungsional lansia di Kecamatan Dawan Klungkung melalui perhitungan analisis, didapat nilai p ialah 0,006 (p < 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kemampuan fungsional lansia di Kecamatan Dawan Klungkung. Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Kemampuan Fungsional, Lansia.
INTERVENSI ULTRASOUND DAN CLOSED KINEMATIC CHAIN EXERCISE LEBIH EFEKTIF DARIPADA INTERVENSI ULTRASOUND DAN OPEN KINEMATIC CHAIN EXERCISE DALAM MENURUNKAN NYERI PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS LUTUT DENGAN SKOR NYERI 8-20 DI DAERAH BADUNG
Ni Made Deni Purnama;
Nopi Andayani;
Nila Wahyuni;
I Wayan Sugiritama
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 5 No 1 (2017): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (714.858 KB)
|
DOI: 10.24843/MIFI.2017.v05.i01.p02
ABSTRACT To reduce pain in patients with osteoarthritis of the knee can be given intervention ultrasound and closed kinematic chain exercises and ultrasound intervention and open kinematicchain exercise . This study is an experimental two group pre and post test design with the 20 samples were divided into 2 groups . Measurement decrease in knee pain was measured using a scale of Western Ontario McMaster Universities Osteoarthritis Index ( WOMAC). The result of paired t -test in group 1 test results obtained p = 0.000 , while in Group 2 showed p = 0.000 . In different test the difference between Group 1 with Group 2 using independent sample t -test was obtained p = 0.000 ( p < 0.05 ) , it can be concluded that the intervention ultrasound and closed kinematic chain exercise is more effective than intervention ultrasound and exercise in the open kinematic chain reducing pain in patients with osteoarthritis knee pain score 8-20 in the Badung area . Keywords : Ultra Sound , Closed Kinematic Chain Exercise , Open Kinematic Chain Exercise , pain
HUBUNGAN ANTARA UKURAN SMARTPHONE DENGAN KEJADIAN PARESTHESIA DI PALMAR AKIBAT PENYEMPITAN TEROWONGAN CARPAL PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Ni Kadek Yuni Fridayani;
Ni Luh Nopi Andayani;
Ni Wayan Tianing
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 6 No 3 (2018): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (671.385 KB)
|
DOI: 10.24843/MIFI.2018.v06.i03.p12
ABSTRACT Using smartphone in different size can give different effectwhilehold and swipe smartphone so, this study was to analyze the relationship between the size of smartphone and paresthesia in palmar caused by constriction at carpal tunnel. Cross sectional analytic study with subjects were 109 students of Medical Faculty Udayana University. The sample of this study is the students who scored SAS (Smartphone Addiction Scale) ? 84, inclusion and exclusion. The participants asked to use a smartphone for 30 minutes, one-handed while maintaining comfortable sitting postures on a chair. The result showed no significant correlation between the size of smartphone and paresthesia in palmar caused by constriction at carpal tunnel and also was found that smartphone large more cause paresthesia in palmar (46,5%) than small category (39,5%) and medium (14,0%). Subjects were more fatigue in thumb and finger after using smartphone than paresthesia. So, the use of smartphones with large category can caused paresthesia and continued with musculoskeletal problem especially in thumb. Keywords: size of smartphone, paresthesia, constriction at carpal tunnel
HUBUNGAN WAIST TO HEIGHT RATIO DAN TEKANAN DARAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 4-6 DI DENPASAR TIMUR
Ni Kadek Vindy Aprilyanti;
Ni Luh Nopi Andayani;
I Made Muliarta;
I Made Winarsa Ruma
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 10 No 1 (2022): Majalah Ilimiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24843/MIFI.2022.v10.i01.p01
Pendahuluan: Obesitas merupakan keadaan patologi akibat dari mengkonsumsi makanan berlebih sehingga terjadi penumpukkan lemak yang berlebihan dan merupakan salah satu faktor risiko terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hipertensi anak menjadi suatu keadaan yang memprihatinkan karena dapat menyebabkan kerusakan di organ tubuh. Waist to Height Ratio adalah pengukuran antropometrik yang baik digunakan untuk mendeteksi faktor risiko penyakit kardiovaskular pada subjek dengan obesitas jika dibandingkan BMI, waist to hip ratio (WHR), waist circumference karena mampu diaplikasikan tanpa membedakan gender, ras dan etnik tertentu. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui hubungan lingkar pinggang dan tekanan darah pada anak sekolah dasar kelas 4-6 di Denpasar Timur.Metode: Rancangan penelitian yang digunakan yaitu observasional analitik, menggunakan metode pendekatan studi cross sectional, serta teknik sampel purposive sampling dalam pengambilan sampel. Sampel berjumlah 67 orang, yang diukur tekanan darahnya dengan tensimeter dan Waist to Height ratio (WHtR) menggunakan rumus lingkar pinggang (cm) dibagi dengan tinggi badan (cm).Hasil: Berdasarkan uji analisis data dengan menggunakan chi-square untuk mengetahui hubungan waist to height ratio dan tekanan darah sistolik dan diastolik diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05).Simpulan: ada hubungan antara waist to height ratio dan tekanan darah pada anak sekolah dasar kelas 4-6 di Denpasar Timur. Kata Kunci: obesitas, tekanan darah, WHtR
HUBUNGAN GENERALIZED JOINT HYPERMOBILITY (GJH) DENGAN KESEIMBANGAN STATIS PADA PENARI DI KOTA DENPASAR
Elfiera Kang;
Ni Luh Nopi Andayani;
Nila Wahyuni;
Luh Putu Ratna Sundari
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 8 No 2 (2020): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (183.595 KB)
|
DOI: 10.24843/MIFI.2020.v08.i02.p08
Keseimbangan adalah komponen yang penting dalam kehidupan manusia. Keseimbangan terdiri dari keseimbangan statis dan dinamis. Keseimbangan statis adalah dasar terbentuknya keseimbangan dinamis. Jika keseimbangan statis terganggu, keseimbangan dinamis pun akan mengalami gangguan. Menari adalah aktivitas yang membutuhkan fungsi keseimbangan yang tinggi. Gerakan tarian yang repetitif dan melebihi lingkup gerak sendi dapat menyebabkan kondisi generalized joint hypermobility (GJH) pada penari. Tujuan Penelitian ini adalah untuk dapat menganalisis adanya hubungan antara generalized joint hypermobility (GJH) dengan keseimbangan statis pada penari di Kota Denpasar. Metode pada penelitian ini merupakan penelitian analitik cross sectional yang dilakukan pada bulan April-Mei 2019. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 48 perempuan usia 16-25 tahun. Variabel independen yang diukur ialah generalized joint hypermobility (GJH) dengan menggunakan beighton score. Pengukuran variabel dependen, yaitu keseimbangan statis dilakukan dengan standing stork test. Uji korelasi dengan uji Spearman’s Rho menunjukan hasil p = 0,000 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan hubungan yang signifikan antara generalized joint hypermobility (GJH) dengan keseimbangan statis pada penari usia 16-25 tahun di Kota Denpasar. Kata kunci : Generalized Joint Hypermobility, Keseimbangan Statis, Penari, Beighton Score, Standing Stork Test.
INTERVENSI FOUR SQUARE STEP LEBIH EFEKTIF DALAM MENINGKATKAN KESEIMBANGAN DINAMIS DARIPADA BALANCE STRATEGY EXERCISE PADA LANSIA DI KELURAHAN TONJA, DENPASAR TIMUR, BALI
Putu Ayunia Laksmita;
Ni Luh Nopi Andayani;
I Gusti Ayu Artini
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 6 No 1 (2018): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (557.796 KB)
|
DOI: 10.24843/MIFI.2018.v06.i01.p03
Dynamic balance is the ability to maintain body position while moving. The purpose of this study was to determine the effect of four square step interventions that is more effective in improving the dynamic balance rather than balance strategy exercise. This research is an experimental design using Pre and Post Test of Two Group Design. The results showed an increase in dynamic balance in the treatment of group 1 of 3.222 and there was an increase of 4,444 in the treatment group 2. Results of paired samples t-test found a significant difference with p = 0.000 (p <0.05)in the treatment group 1 and p = 0.000 (p <0.05) in the treatment of group 2. The differential test of Mann Whitney u test showed no significant difference between the treatment group 1 and treatment group 2 in which p = 0.01 (p <0.05). It can be concluded that the four square step interventions is more effective in improving the dynamic balance rather than the balance strategy exercise in the elderly. Keywords: dynamic balance, balance exercise strategy, four square step
THE PERBANDINGAN KOMBINASI ULTRASOUND DAN NEURAL MOBILIZATION DENGAN KOMBINASI ULTRASOUND DAN MYOFASCIAL RELEASE UNTUK MENGURANGI NYERI PADA SINDROM TEROWONGAN KARPAL
Isa Cahya Permadi;
Ni Luh Nopi Andayani;
Agung Wiwiek Indrayani
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 2 No 2 (2014): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (240.423 KB)
|
DOI: 10.24843/MIFI.2014.v02.i02.p06
Sindrom terowongan karpal merupakan cidera yang disebabkan oleh jebakan pada nervus medianus di terowongan karpal. Penyakit ini ditandai dengan timbulnya rasa nyeri, mati rasa, atau kesemutan pada area yang dipersarafi nervus medianus. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kombinasi ultrasound dan neural mobilization dengan kombinasi ultrasound dan myofascial release untuk menurunkan nyeri pada sindrom terowongan karpal. Telah dilakukan penelitian eksperimental dengan rancangan randomized pre test and post test group design. Sampel sebanyak 22 orang dibagi menjadi dua kelompok masing-masing 11 orang. Kelompok perlakuan I diberikan kombinasi ultrasound dan neural mobilization, sedangkan kelompok perlakuan II diberikan kombinasi ultrasound dan myofascial release. Pengukuran derajat nyeri menggunakan Boston Carpal Tunnel Questionnaire pada pemeriksaan awal dan dievaluasi setelah diberikan perlakuan pertama dan setiap dua minggu sekali. Hasil penelitian didapatkan selisih rerata sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok I yaitu 0.891±0.234 dengan hasil uji paired test didapatkan nilai p=0.000 (p<0.05). Sedangkan pada kelompok II didapatkan selisih rerata sebelum dan sesudah perlakuan yaitu 0.925±0.209 dengan hasil uji paired test didapatkan nilai p=0.000 (p<0.05). Hasil uji independent sample t-test menunjukkan nilai p=0.726 (p>0.05). Data ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kombinasi ultrasound dan neural mobilization dengan kombinasi ultrasound dan myofascial release dalam menurunkan nyeri pada sindrom terowongan karpal.