Kehidupan dunia yang semakin menggiurkan dirasa perlu ada pegangan untuk tetap hidup dalam batasan syariat Islam. Peran dzikir atau mengingat Allah sangat dibutuhkan di sini, karena dengan mengingat-Nya, maka kehidupan akan bisa dilalui dengan ketenangan hati dan tidak mudah terusik dengan tawaran-tawaran duniawi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana penafsiran Wahbah az-Zuhaili terhadap penafsiran ayat-ayat perintah dzikir kepada Allah dalam Tafsir al-Munir serta apa sajakah hikmah dari perintah dzikir kepada Allah dalam Tafsir al-Munir. Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan metode tematik (maudhu’i) sebagai teknik analisa data. Hasil analisa penelitian ini adalah, penafsiran Wahbah az-Zuhaili terhadap penafsiran ayatayat perintah dzikir kepada Allah mengandung beberapa pokok pembahasan, diantaranya: perintah dzikir bermakna taat, perintah dzikir bermakna mengingat dengan lisan, perintah dzikir bermakna shalat lima waktu, perintah dzikir bermakna mengingat dengan hati. Sedangkan analisa hikmah dari perintah perintah dzikir kepada Allah dalam Tafsir al-Munir diantaranya: merasa selalu diawasi oleh Allah, yang mengingat Allah maka akan diingat oleh Allah, mendapat ketenangan hati, jiwa dan pikiran, faktor kemenangan atas musuh, wasilah mendapat ampunan dari Allah, mendapatkan keuntungan dan terhindar dari neraka.