Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Momentum

METODE CLUSTER ANALYSIS Hamdeni Medriosa
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 16, No 2 (2014): Volume 16 No 2 Tahun 2014
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1590.088 KB)

Abstract

Masalah lalu lintas di Indonesia memang sangat komplek. Mulai dari semrawutnya masalah transportasi sampai kepada kemacetan dan polusi udara. Dari hal tersebut diatas, dapat kita tinjau berbagai macam penyebab potensi masalah lalulintas mulai dari besarnya jumlah penduduk, panjang jalan, banyaknya jumlah kendaraan dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Dari ke empat hal diatas akan dapat kita ketahui mengenai study potensi penyebab masalah lalu lintas yang ada di ibukota propinsi di seluruh wilayah Indonesia, dari tahun 1984-2004. Dari keempat hal diatas dapat juga diketahui dilevel mana suatu daerah dalam penyebab potensi masalah lalu lintas. Dari hasil analisa metode ‘cluster analysis’ didapati dari dendogram bahwa daerah ibukota propinsi yang berada di level I yaitu Jakarta dan dilevel II yaitu Surabaya dan Bandung. Sementara daerah lainnya hanya berpotensi dilevel selanjutnya.
PERBANDINGAN ANALISIS RESPON STRUKTUR ANTARA PORTAL OPEN FRAME, PORTAL DENGAN SHEAR WALL DAN PORTAL DENGAN BRACING DIAGONAL TERHADAP BEBAN GEMPA STATIK EKIVALEN PADA BANGUNAN GEDUNG BETON BERTULANG Hamdeni Medriosa
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 20, No 1 (2018): Volume 20 No. 1 Februari 2018
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu kriteria dalam merencanakan struktur bangunan bertingkat adalah dengan mengetahui respon terhadap struktur yang meliputi kekuatan,kekakuan dan ductilitas, serta prilaku bangunan tersebut.Objek analisisnya yaitu Gedung Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah. Analisis kali ini menggunakan program ETABS 2013. Dari hasil analisis dan perhitungan mendapatkan hasil displacement arah X untuk open frame 2,95 mm, shear wall 1,34 mm dan bracing 1,36 mm untuk arah Y open frame 25,67 mm, shear wall 22,78 mm dan bracing 23,97 mm. Displacement struktur beton bertulang menggunakan shear wall jauh lebih kecil dibandingkan dengan beton bertulang open frame dan beton bertulang menggunakan bracing. kata kunci: beton bertulang,shear wall dan bracing
FAKTOR PENYEBAB MASALAH LALU LINTAS DI KABUPATEN DAN KOTAMADYA DI SUMATRA BARAT Hamdeni Medriosa
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 17, No 1 (2015): Volume 17 No 1 Tahun 2015
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.671 KB)

Abstract

Lalu lintas menjadi masalah yang komplek di wilayah Sumatra Barat. Mulai dari semrawutnya masalah transportasi sampai kepada kemacetan, karakteristik pengguna jalan dan polusi udara. dari berbagai hal diatas, dapat kita tinjau berbagai macam faktor penyebab masalah lalu lintas. Mulai dari besarnya jumlah penduduk, panjang jalan, banyaknya jumlah kendaraan dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Dari ke empat hal diatas akan dapat kita ketahui mengenai faktor penyebab masalah lalu lintas yang ada di wilayah kabupaten dan kotamadya di Sumatera Barat dari tahun 1984-2004. Dari keempat hal diatas dapat juga diketahui dilevel mana suatu daerah dalam faktor penyebab masalah lalu lintas. Hasil analisa dengan metode ‘cluster analysis’ didapati dendogram bahwa di wilayah kabupaten dan kotamadya di Sumatera Barat pada level I yaitu kotamadya Padang.
EVALUASI KINERJA STRUKTUR PILAR JEMBATAN PURUS PADA SAAT GEMPA KUAT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA NON LINIER TIGA DIMENSI Hamdeni Medriosa; Jafril Tanjung; Oscar Fithrah Nur
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 17, No 2 (2015): Volume 17 No. 2 Tahun 2015
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1553.686 KB)

Abstract

Saat ini, sebagian besar struktur tahan gempa direncanakan dengan prosedur yang ditulis dalam peraturan perencanaan. Peraturan dibuat untuk menjamin keselamatan pengguna infrastruktur terhadap gempa besar yang mungkin terjadi, untuk menghindari, mengurangi kerusakan atau kerugian sebagai akibat dari beban gempa yang diterima oleh struktur. Akan tetapi, prosedur yang digunakan dalam peraturan tersebut tidak dapat secara langsung menunjukkan kinerja struktur akibat pembebanan gempa yang telah diaplikasikan pada struktur. Perencanaan struktur tahan gempa berbasis kinerja (performance-based seismic design) merupakan proses yang dapat digunakan untuk perencanaan struktur baru maupun perkuatan terhadap struktur yang sudah ada. Perencanaan berbasis kinerja ini akan memberikan pemahaman yang realistik terhadap resiko keselamatan (life), kesiapan pakai (occupancy) dan kerugian harta benda (economic loss) yang mungkin terjadi akibat gempa pada masa yang akan datang. Perencanaan berbasiskan kinerja digunakan untuk menentukan sasaran seperti yang diatur dalam FEMA 273 (1997) yang merupakan level kinerja infrastruktur. Dari konsep diatas, perhitungan jembatan Purus II dapat dilihat, bagaimana kinerja infrastruktur yang direncanakan ketika menerima beban-beban, terutama beban gempa yang telah direncanakan, dengan menggunakan metode elemen hingga.