Stasiun kereta api Kedai Durian yang terletak di Deli Tua, Sumatera Utara merupakan stasiun bekas peninggalan kolonial Belanda. Stasiun ini dahulunya digunakan untuk mengangkut batu pecahan dari Deli Tua yang kemudian digunakan untuk mengangkut penumpang. Sayangnya stasiun ini sekarang sudah tidak digunakan lagi dan lintasan rel nya dibiarkan begitu saja. Bahkan di sepanjang lintasan rel kereta api ini di penuhi bangunan rumah masyarakat Kampung Kedai Durian. Oleh karena itu penulis bertujuan untuk menggambarkan teoritis tentang sejarah dan perkembangan stasiun kereta api Kedai Durian di Deli Tua ini. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian sejarah yang menurut Kuntowijoyo terdapat lima tahapan. Tahapan pertama pemilihan topik, yang kedua mengumpulkan sumber, tahapan ketiga verifikasi, tahapan keempat penafsiran, dan tahapan kelima penulisan.