Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science)

Pengaruh Pemberian Probiotik terhadap Laju Pertumbuhan dan Kelulushidupan Belut (Monopterus albus) pada Sistem Bioflok Ardian Putra Firdani; Niken Ayu Pamukas; Usman M. Tang
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol 9, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.9.2.p.99-107

Abstract

Belut (Monopterus albus) adalah komoditas perikanan air tawar yang bernilai ekonomi cukup tinggi, permintaan pasar yang tinggi namun ketersediaannya di alam mulai sulit ditemukan maka perlu melakukan  peningkatan produksinya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah intensifikasi budidaya belut dengan sistem bioflok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan dosis probiotik terbaik yang ditambahkan ke media pemeliharaan, dalam meningkatkan volume flok, pertumbuhan dan kelulushidupan belut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2020, bertempat di UPT Kolam Percobaan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Hewan uji yang digunakan adalah belut yang berukuran 10-15 cm dengan lama pemeliharaan 40 hari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yang terdiri dari lima taraf perlakuan dengan tiga kali ulangan sehingga diperlukan 15 unit percobaan Taraf perlakuan yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut:  P0 (Tanpa diberi probiotik boster sel multi  0 ml/L air), P1 (Dosis probiotik boster sel multi  0,6 mL/L air), P2 (0,9 mL/L air), P3 (1,2 mL/L air) dan P4 (1,5 mL/L air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik pada media pemeliharaan belut memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan belut. Dosis 0,9 mL/L memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan bobot multak, laju pertumbuhan spesifik, panjang mutlak, tingkat kelulushidupan masing masing sebesar 18,91 g, 3,59%, 15,53 cm, dan 75,55%. Selanjutnya kualitas air selama penelitian masih dapat ditoleransi oleh belut, seperti suhu berkisar antara 26-30oC, pH 5-7, DO 6,0-7,4 mg/L, dan NH3 0,00001-0,0005 mg/L.
Pertumbuhan dan Kelulushidupan Benih Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) dengan Pemberian Hormon Pertumbuhan Rekombinan (rGH) Lamjaya Sinaga; Niken Ayu Pamukas; Iskandar Putra
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.9.3.p.184-191

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal Maret - Mei 2021 di Laboratorium Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kolam dan Pembenihan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis perendaman hormon pertumbuhan rekombinan (rGH) untuk memacu pertumbuhan dan kelulushidupan benih ikan baung (Hemibagrus nemurus). Ikan baung direndam dengan hormon pertumbuhan rekombinan (rGH) selama 30 menit dan dicampur larutan NaCl 0,9% dan perbedaan dosis rGH (0, 6, 12, dan 18 mg/L). Setiap perlakuan diulang 3 kali. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dosis hormon pertumbuhan rekombinan terbaik adalah 12 mg/L karena memiliki bobot tumbuh tertinggi (4,33 g), panjang total pertumbuhan tertinggi (5,17 cm), laju pertumbuhan spesifik tertinggi (3,34%), efisiensi pakan tertinggi (78,25%) dan tingkat kelulushidupan tertinggi (86,67%) dibandingkan dengan dosis lainnya
Pengaruh Pemberian Probiotik EM₄ dalam Pakan terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Gabus (Channa striata) pada Sistem Bioflok Hariadi Pratama; Niken Ayu Pamukas; Mulyadi Mulyadi
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 12 No. 2 (2024): Juli
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.12.2.227-235

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik EM₄ (Effective microorganism) dengan dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan gabus (Channa striata). Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan masing-masing tiga ulangan, yaitu perlakuan P0 tanpa penambahan dari probiotik (kontrol), perlakuan P1 dengan dosis 10 mL/kg pakan, perlakuan P2 dengan dosis 15 mL/kg pakan dan P3 dengan 20 mL/kg pakan. Parameter yang diamati yaitu pertumbuhan bobot mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, kelulushidupan, rasio konversi pakan dan parameter kualitas air. Perlakuan terbaik didapat pada P2 dengan dosis 15 mL/kg pakan dengan pertumbuhan bobot mutlak sebesar 6,15±0,04 g, pertumbuhan panjang mutlak sebesar 6,23±0,15 cm, laju pertumbuhan spesifik sebesar 4,10±0,04%/hari, tingkat kelulushidupan sebesar 100±0,00%, rasio konversi pakan sebesar1,51±0,02 kg, kecernaan pakan sebesar 64,78%. Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian didapatkan suhu berkisar antara 28,2-29,7°C, Derajat keasaman (pH) air berkisar antara 5,9-7,3, kandungan oksigen terlarut (DO) berkisar antara 4,7-6,0 mg/L dan amonia berkisar antara 0,0287-0,0740 mg/L. Parameter kualitas air yang didapat selama penelitian masih mendukung untuk pertumbuhan dan kelulushidupan ikan gabus.
Pengaruh Penambahan Daun Kelor (Moringa oleifera) dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kesehatan Ikan Patin (Pangasianodon hypophthalmus) dengan Manipulasi Fotoperiod dan Sistem Resirkulasi Novelin Nanda Nadhita Nurhendra; Iskandar Putra; Niken Ayu Pamukas; Windarti Windarti
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 12 No. 1 (2024): Maret
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Ikan patin (Pangasianodon hypophthalmus) merupakan ikan yang berekonomis karena minat masyarakat terhadap ikan patin tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan daun kelor dalam pakan serta dosis terbaiknya terhadap pertumbuhan dan kesehatan ikan patin yang dipelihara dengan manipulasi fotoperiod pada sistem resirkulasi. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 70 hari pada bulan Februari – April 2023 yang bertempat di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau dan pengamatan hematologi ikan dilakukan di Laboratorium Biologi Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Metode penelitian ini yaitu eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor menggunakan empat perlakuan dan tiga pengulangan, yaitu P0: tidak diberi penambahan daun kelor, P1: 10 g/kg pakan, P2: 15 g/kg pakan, dan P3: 20 g/kg pakan. Penelitian ini menggunakan benih ikan patin berukuran 4-6 cm dengan padat tebar 30 ekor/wadah yang bersisi 100 L air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan daun kelor dengan dosis 10 g/kg pakan merupakan perlakuan terbaik, yang memberikan rata-rata bobot mutlak sebesar 37,10 g, laju pertumbuhan spesifik 2,8%, nilai efisiensi pakan 93,51%, konversi pakan 1,06, total eritrosit 2,13 x 106 sel/mm3, kadar hemoglobin 8,13 g/dL, kadar hematokrit 31,33%, serta nilai kelulushidupan 96,66%.
Pengaruh Padat Tebar Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Gabus (Channa striata) yang Dibudidayakan Menggunakan Sistem Boster Shindy Andriani; Niken Ayu Pamukas; Iskandar Putra
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 12 No. 1 (2024): Maret
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh padat tebar berbeda terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan gabus (Channa striata) yang dibudidayakan menggunakan sistem boster. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari s/d April 2023 selama 56 hari di Laboratorium Teknologi Budidaya, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Taraf perlakuan yang diterapkan pada perlakuan ini adalah P1 = 300 ekor/m3, P2 = 400 ekor/m3, P3 = 500 ekor/m3, P4 = 600 ekor/m3. Hasil penelitian menunjukkan padat tebar berbeda berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan spesifik, efisiensi pakan, konversi pakan, kelulushidupan, dan glukosa darah ikan gabus (p<0,05). Padat tebar terbaik ditemukan pada perlakuan P3 dengan padat tebar 500 ekor/m3 yang menghasilkan pertumbuhan bobot mutlak 9,28±0,39 g, panjang mutlak 7,80±0,70 cm, laju pertumbuhan spesifik 3,67±0,07%, efisiensi pakan 83,68±2,12%, konversi pakan 1,20±0,03, kelulushidupan 90,83±2,89% dan kadar glukosa darah 67±4,58 mg/dL, dengan suhu berkisar antara 25,6-29,8 oC, pH 6,6–7,9, DO 3,6–5,4 mg/L, dan NH3 0,0024 – 0,0060 mg/L.
Pengaruh Pemberian Probiotik Rabal pada Pakan dengan Dosis Berbeda terhadap Laju Pertumbuhan Benih Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) Menggunakan Sistem Resirkulasi Kea Parmunita Apriliani; Niken Ayu Pamukas; Mulyadi Mulyadi
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 12 No. 1 (2024): Maret
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh probiotik rabal pada pakan dengan dosis yang berbeda terhadap laju pertumbuhan benih ikan baung (Hemibagrus nemurus) menggunakan sistem resirkulasi. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret–April 2023 di Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan lima taraf perlakuan dan tiga kali ulangan. Taraf perlakuan yang diterapkan pada penelitian ini adalah P0= tanpa penambahan probiotik (kontrol), P1= penambahan probiotik dengan dosis 0,1 mL/g pakan, P2= dosis 0,2 mL/g pakan, P3= dosis 0,3 mL/g pakan, dan P4= dosis 0,4 mL/g pakan. Pada penelitian ini benih ikan baung yang digunakan berukuran 5-7 cm sebanyak 480 ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa probiotik rabal mampu memberikan pengaruh terhadap laju pertumbuhan benih ikan baung. Dosis terbaik pada penelitian ini adalah 0,3 mL/g, menghasilkan bobot mutlak 9,88 g, panjang mutlak 8,8 cm, laju pertumbuhan spesifik 2,91%, Efisiensi pakan 53,81%, rasio konversi pakan 1,86 %, dan kelulushidupan 92,3%. Kualitas air selama penelitian mendukung untuk pertumbuhan dan kelulushidupan ikan baung, yaitu 26,0-29,7 °C, pH 6,5-7,5, DO 4,6-6,5 mg/L, dan amoniak 0,0378-0,1468 mg/L.
Pengaruh Pemberian Enzim Bromelin terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Gabus (Channa striata) Menggunakan Sistem Resirkulasi pada Media Rawa Mega Haz Simatupang; Niken Ayu Pamukas; Mulyadi Mulyadi
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 12 No. 1 (2024): Maret
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Enzim bromelin merupakan salah satu enzim protease yang dapat memecah ikatan peptida menjadi asam amino yang mudah diserap dan dimanfaatkan untuk proses pertumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh dan dosis enzim yang tepat terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan gabus (Channa striata) yang diperlihara menggunakan sistem resirkulasi pada media rawa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret s/d April 2023 di Laboratorium Teknologi Budidaya, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan, yaitu penambahan enzim bromelin ke dalam pakan dengan dosis P0 (Tanpa enzim), P1 (7,5 g/kg), P2 (15 g/kg), P3 (22,5 g/kg), P4 (30 g/kg) dan dipelihara selama 50 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh penambahan enzim terhadap bobot mutlak, panjang mutlak, laju pertumbuhan spesifik, efisiensi pakan, dan rasio konversi pakan (p<0,05). Dosis terbaik pada penelitian ini adalah 22,5 g/kg enzim yang menghasilkan bobot mutlak 6,16 g; panjang mutlak 6,2 cm; laju pertumbuhan spesifik 4,10%, efisiensi pakan 65,92%, rasio konversi pakan 1,52% dan kelulushidupan 100%. Kualitas air selama penelitian mendukung untuk pertumbuhan dan kelulushidupan ikan gabus: suhu 27,8-29,7 °C, pH 5,9-7,3, DO 4,5-7,1 mg/L, dan amoniak 0,0287-0,1344 mg/L.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Purwoceng (Pimpinella alpina) dengan Metode Perendaman terhadap Maskulinisasi Ikan Guppy (Poecilia reticulata) Rara Desfila Sentosa; Usman M Tang; Niken Ayu Pamukas
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 11 No. 3 (2023): November
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Ikan guppy (Poecilia reticulata) merupakan salah satu komoditas ikan hias yang mempunyai nilai ekonomi cukup baik dikelasnya. Ikan guppy banyak diminati terutama ikan guppy jantan karena mempunyai bentuk tubuh yang lebih ramping dengan pola warna tubuh dan sirip yang lebih menarik dibandingkan ikan guppy betina. Salah satu upaya untuk mendapatkan persentase ikan guppy jantan yang lebih tinggi adalah dengan pemberian ekstrak purwoceng untuk maskulinisasi ikan guppy. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2023 di Laboratorium Teknologi Budidaya, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Kadar ekstrak purwoceng yang digunakan adalah P0 (dosis 0 mg/L), P1 (dosis 4 mg/L), P2 (dosis 5 mg/L), P3 (dosis 6 mg/L), dan P4 (dosis 7 mg/L) dengan lama perendaman 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman ikan guppy bunting menggunakan ekstrak purwoceng memberikan pengaruh nyata (P<0.05) terhadap persentase kelamin jantan. Persentase jenis kelamin jantan pada perlakuan kontrol sebesar 30.75%, perlakuan dosis 4 mg/L sebesar 45.55%, perlakuan dosis 5 mg/L sebesar 50.38%, perlakuan dosis 6 mg/L sebesar 68.23%, dan persentase pada dosis 7 mg/L sebesar 58.62%. Kualitas air pada media pemeliharaan berada pada kisaran yang layak untuk budidaya ikan guppy. Perlakuan terbaik diperoleh pada pemberian ekstrak purwoceng dosis 6 mg/L yaitu sebesar 68.23%.
Pertumbuhan dan Kelulushidupan Benih Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) dengan Pemberian Hormon Pertumbuhan Rekombinan (rGH) Lamjaya Sinaga; Niken Ayu Pamukas; Iskandar Putra
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 9 No. 3 (2021): November
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal Maret - Mei 2021 di Laboratorium Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kolam dan Pembenihan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis perendaman hormon pertumbuhan rekombinan (rGH) untuk memacu pertumbuhan dan kelulushidupan benih ikan baung (Hemibagrus nemurus). Ikan baung direndam dengan hormon pertumbuhan rekombinan (rGH) selama 30 menit dan dicampur larutan NaCl 0,9% dan perbedaan dosis rGH (0, 6, 12, dan 18 mg/L). Setiap perlakuan diulang 3 kali. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dosis hormon pertumbuhan rekombinan terbaik adalah 12 mg/L karena memiliki bobot tumbuh tertinggi (4,33 g), panjang total pertumbuhan tertinggi (5,17 cm), laju pertumbuhan spesifik tertinggi (3,34%), efisiensi pakan tertinggi (78,25%) dan tingkat kelulushidupan tertinggi (86,67%) dibandingkan dengan dosis lainnya.
Pengaruh Pemberian Probiotik terhadap Laju Pertumbuhan dan Kelulushidupan Belut (Monopterus albus) pada Sistem Bioflok Ardian Putra Firdani; Niken Ayu Pamukas; Usman M Tang
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 9 No. 2 (2021): Juli
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Belut (Monopterus albus) adalah komoditas perikanan air tawar yang bernilai ekonomi cukup tinggi, permintaan pasar yang tinggi namun ketersediaannya di alam mulai sulit ditemukan maka perlu melakukan peningkatan produksinya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah intensifikasi budidaya belut dengan sistem bioflok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan dosis probiotik terbaik yang ditambahkan ke media pemeliharaan, dalam meningkatkan volume flok, pertumbuhan dan kelulushidupan belut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2020, bertempat di UPT Kolam Percobaan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Hewan uji yang digunakan adalah belut yang berukuran 10-15 cm dengan lama pemeliharaan 40 hari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yang terdiri dari lima taraf perlakuan dengan tiga kali ulangan sehingga diperlukan 15 unit percobaan Taraf perlakuan yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut: P0 (Tanpa diberi probiotik boster sel multi 0 ml/L air), P1 (Dosis probiotik boster sel multi 0,6 mL/L air), P2 (0,9 mL/L air), P3 (1,2 mL/L air) dan P4 (1,5 mL/L air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik pada media pemeliharaan belut memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan belut. Dosis 0,9 mL/L memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan bobot multak, laju pertumbuhan spesifik, panjang mutlak, tingkat kelulushidupan masing masing sebesar 18,91 g, 3,59%, 15,53 cm, dan 75,55%. Selanjutnya kualitas air selama penelitian masih dapat ditoleransi oleh belut, seperti suhu berkisar antara 26-30oC, pH 5-7, DO 6,0-7,4 mg/L, dan NH3 0,00001-0,0005 mg/L.
Co-Authors ', Nasrizal ', Riduan ', Slamat Abdul Halim Hanafi Abdul Rahman Siregar Abrar, Wirangga Albab Adelina Adelina Adelina Adelina Adelina, Adelina Adliyana, Aimi Adri Firmansyah Ady Herianto Simanjuntak Ahendra Massuhendri Alfiani, Pipit Dwi Amal Jr, Muchlisul Amriyani, Dessy Andreas Siahaan Andriani, Shindy Anggi Sugito Anggun Pratiwi Apriliani, Kea Parmunita Aras Mulyadi Ardian Putra Firdani Ardian Putra Firdani Aris Tarkus Asto Saputro Aulia, Abdul Hannan Ayuwandra, Septira Dwi B Sianturi, Benny Bayu Kumbara Benny B Sianturi Dayuni, Mezzi Desi Nurcahaya Lumbantoruan Desi Rahmadani Siagian Dessy Yoswati Dessy Yoswaty Dimas Pratama Dimas Satya Parikesit Dwi Wahyuni Edi Yusuf Adiman Eko Prasetyo A.Y Putra Elyza Megawati Fahri Muhammad Febriansyah, Febi Febriyanto, Andi Fer’aini, Nadilla Eka Firdani, Ardani Putra Fuad Muhamad Afandi Halisa, Fitri Nur Hariadi Pratama Heri Anggoro Hutasoit, Naomy Ega Chatarine Iesje Lukistyowati Iesje Lukistyowati Ika Sefriani Ikram, Algi Irsanul Ilham Ikhsanul Putra Indra Suharman Iskandar Putra Isra, Hidayati Jonathan Erik Hutajulu Jr, Muchlisul Amal Kastari, Dewi Anggun Kea Parmunita Apriliani Lamjaya Sinaga Lamjaya Sinaga Lestari Dwi Ayu Safitri Lubis, Damayanti Lumbanbatu, Pretty A Masjudi, Heri Masril Masril Maulana, Jidar Mega Deswanti Mega Haz Simatupang Mezzi Dayuni Mhd Andry Kurniawan Mifta huljannah Hsb Miliani, Ririn Monalisa Monalisa Muchlisul Amal Jr Muhammad Fadhli Muhammad Fauzi Mukromin Mukromin Mulyadi &#039; Mulyadi , Mulyadi Mulyadi . Mulyadi Mulyadi Mulyadi Mulyadi Mulyadi Mulyadi Nadia Safitri Nanda Rahmania Syafitri Naomy Ega Chatarine Hutasoit Nia Junaira Siambaton Nigel, Carlos Ningsih, Kurnia Nirmala &#039; Nopelia Adela Novelin Nanda Nadhita Nurhendra Novreta Ersyi Darfia Nur Addini Nuraini Nuraini Nuraini Nuraini Nurhendra, Novelin Nanda Nadhita Nurul Hayani Telaumbanua Nurul Syafika Pamukas, Nike Ayu Parudan Bunga Ria Barutu Pasaribu, Eva Yulvina Pasaribu, Jeriko Pinta M Hutagalung Pratama, Hariadi Putra, Widodo Putri Mutia Sari Ranny Sirait Rara Desfila Sentosa Rasyadi, M. Amir Rendi Ginanjar Rijen Rio Rio Yusufi Subhan Rio, Rijen Riri Annisa Sukma, Riri Annisa Ririn Alisya Mariska Riska Rahmawati Harahap Rumondang, Anne Rusliadi Rusliadi Rusliadi Rusliadi Rusliadi Rusliadi Saberina Hasibuan Safitri, Mardiani Safitri, Nadia Sahnan &#039; Saiful Muda’i Sari, Mira Rahmita Sari, Putri Kembar Satriani, Esti Selviana Niki Fitria Shindy Andriani Simatupang, Mega Haz Sinaga, Lamjaya Siti Aisyah Sukarman Sukarman Supri Ati Syafiadiman &#039; Syafriadiman, Syafriadiman T. Ersti Yulika Sari Triwahyu Yulianingrum Usman M Tang Usman M Tang Tang Usman Muhammad Tang Vicky Meilia Pangestuti Wardan, Syandika Wika Sepriani Windarti Windarti Windarti Windarti Wirangga Albab Abrar Yesi Yonna Haliza Yudhani Prasetyo Yulia Eka Putri, Yulia Eka Yunisari Yunisari Yunita Yunita Yusman Zega Yusron Al Anshory Harahap Zulfikar Zulfikar Zulkarnaen, Adha