Perilaku merokok hingga saat ini masih menjadi perilaku yang sangat digemari oleh masyarakat di Indonesia. Dahulu merokok hanya dilakukan oleh orang dewasa namun saat ini banyak remaja yang sudah melakukan perilaku ini. Kurangnya pengetahuan dan sikap remaja terhadap dampak buruk rokok menjadi faktor remaja tetap mempertahankan perilaku merokok. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini terdiri dari tiga tahap yaitu pretest, penyuluhan secara online dengan menggunakan google meet dan postest. Berdasarkan olah data menggunakan aplikasi SPSS diperoleh hasil nilai sig <0,001 atau p<0.005 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan remaja sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan secara online tentang bahaya merokok. Dengan demikian penyuluhan atau pemberian edukasi kesehatan dapat dikatakan efektif untuk meningkatkan pengetahuan remaja.