Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan

Perancangan Museum Sains dan Teknologi di Banda Aceh Syarifah Maizatul Aqmal; Era Nopera Rauzi; Muhammad Heru Arie Edytia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 6, No 4 (2022): Volume 6, No.4, November 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.905 KB) | DOI: 10.24815/jimap.v6i4.21184

Abstract

Kesadaran masyarakat akan pentingnya memahami sains dan teknologi sangat kurang, padahal eksplorasi yang terus menerus dilakukan merupakan kunci untuk menemukan sesuatu yang baru yang berguna bagi masyarakat dan memudahkan pekerjaan manusia. Minat yang minim dan keterbatasan fasilitas yang dapat diakses semua kalangan menjadi salah satu permasalahannya. Perancangan Museum Sains dan Teknologi di Banda Aceh ini diharapkan bisa menjadi alternatif dalam menumbuhkan minat masyarakat terhadap sains dan teknologi untuk mengetahui, memahami dan mengeksplorasi sains dan teknologi. Dengan memperhatikan fungsi bangunan meliputi pengguna, kegiatan pengguna, kebutuhan ruang, organisasi ruang, zonasi, program ruang, dan persyaratan teknis bangunan, diharapkan dapat memberikan sebuah fasilitas yang disenangi oleh akademisi, cendekiawan, wisatawan, dan masyarakat umum terhadap sains dan teknologi. Lokasi perancangan Museum Sains dan Teknologi terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda, Ulee Lheu, Meuraxa, Kota Banda Aceh. Peruntukan lahan kawasan ini sebagai kawasan pariwisata. Perancangan Museum Sains dan teknologi ini menggunakan tema arsitektur ekologi yang ditampilkan pada bentuk layout, fasad bangunan dan pemanfaatan tapak secara maksimal sebagai hasil respon yang ramah lingkungan dengan memperhatikan ekologi dan menyelaraskannya dengan bangunan. The land designation of this area as a tourism area. The design of this Science and Technology Museum uses the theme of ecological architecture displayed in the form of layouts, building facades and maximum use of the site as a result of an environmentally friendly response by paying attention to ecology and aligning it with buildings.
Evaluasi Kenyamanan Termal Pada Rumah Panggung Modifikasi di Gampong Jawa Kota Banda Aceh Dinda Maryna Najamuddin; Erna Meutia; Era Nopera Rauzi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 5, No 3 (2021): Volume 5, No.3, Agustus 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.336 KB)

Abstract

Kenyamanan termal pada rumah tradisional Aceh pada awalnya sudah cukup baik karena didesain dengan menerapkan prinsip-prinsip sustainable design serta memperhatikan iklim sekitarnya, namun dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada rumah tersebut seiring berjalannya waktu juga menyebabkan perubahan kenyamanan termal dalam bangunan. Kenyamanan termal merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah perancangan, karena kenyamanan termal dapat merubah persepsi pengguna bangunan tersebut. Sebuah bangunan dapat dikatakan memiliki kenyamanan termal yang baik apabila sudah memenuhi standar kenyamanan termal yang berlaku di daerahnya yang dapat ditinjau dari beberapa faktor seperti suhu udara, kecepatan angin, dan suhu permukaan material yang dapat dikaji berdasarkan orientasi bangunan, arah dan jumlah bukaan, serta material yang digunakan pada bangunan. Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui kenyamanan termal pada rumah panggung yang telah mengalami modifikasi baik dari arah orientasi, bentuk bukaan, serta jenis material yang digunakan. Teknik pengumpulan data berupa pengisian kuesioner oleh pemilik rumah dan pengukuran langsung di lapangan menggunakan perangkat Anemometer (untuk mengukur kecepatan angin sekaligus dengan suhu udara), dan Infrared Thermometer Gun (untuk mengukur suhu permukaan material). Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif-kualitatif (mixed methods). Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah kenyamanan termal yang dirasakan penghuni rumah panggung modifikasi sudah cukup nyaman, walaupun terjadi ketimpangan jika dibandingkan dengan hasil pengukuran lapangan yang menunjukkan bahwa suhu udara, kecepatan angin, serta suhu permukaan material pada rumah panggung melampaui batas standar kenyamanan termal SNI. Hal ini disebabkan karena penghuni sudah tinggal lebih dari lima tahun di rumah ini dan sudah beradaptasi terhadap kondisi termal di lingkungannya, dapat disimpulkan pula kenyamanan termal juga dipengaruhi oleh kondisi fisik dan psikologis masing-masing orang yang berbeda-beda.
Evaluasi Fungsi Vegetasi dan Pengaruhnya Terhadap Kenyamanan Termal Taman Tepi Sungai Krueng Aceh (Studi Kasus: Gampong Keudah) Intan Maulida; Era Nopera Rauzi; Ardian Ariatsyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 6, No 2 (2022): Volume 6, No.2, Mei 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.678 KB)

Abstract

Krueng Aceh merupakan sungai terbesar dan terpanjang yang melintas di sepanjang wilayah kota Banda Aceh sehingga dapat menjadikan kawasan sebagai salah satu tujuan wisata. Hal ini terlihat dari adanya Taman Wisata Krueng Aceh. Kondisi taman di tengah kota menyebabkan banyaknya minat pengunjung pada kawasan dan mengakibatkan aktivitas kawasan semakin padat sehingga meningkatkan suhu pada kawasan. Hal ini juga didukung oleh jumlah dan jenis vegetasi yang tidak memadai. Oleh karena itu perlu adanya penelitian mengenai evaluasi fungsi vegetasi dan pengaruhnya terhadap kenyamanan termal kawasan untuk mengetahui tingkat kenyamanan pada saat area didatangi oleh masyarakat pada pagi, siang dan sore hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) jenis vegetasi, 2) fungsi vegetasi dan 3) pengaruh vegetasi terhadap kenyamanan termal kawasan. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Metode yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan THI, indeks keanekaragaman shannon-wiener dan analisis skala likert. Hasil inventaris jenis vegetasi terdapat 9 jenis tanaman dengan fungsi vegetasi sebagai tanaman peneduh, pemecah angin, estetika, petunjuk arah dan penyerap polutan. Hasil penelitian nilai indeks keanekaragaman (H´) memiliki nilai rata-rata H’ 1,5 dan indeks kenyamanan (THI) memiliki nilai rata-rata 25-27 sedangkan hasil dari persepsi mayoritas responden tidak nyaman pada aspek suhu udara sebanyak 60 responden (57,1%) dan vegetasi sebanyak 58 responden (55,2%).
Perancangan Pusat Pengolahan Songket Aceh dengan Pendekatan Analogi di Banda Aceh Saleh, Elvira Nadya; Rauzi, Era Nopera; Edytia, Muhammad Heru Arie
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 1 (2024): Volume 8, No.1, Februari 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i1.24877

Abstract

Pemerintah Aceh dan Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) terus berusaha untuk mempertahankan dan melestarikan tradisi kerajinan Songket Aceh melalui berbagai upaya dan program yang sedang dijalankan. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam upaya tersebut seperti pengenalan, peningkatan keterampilan pengrajin, kegiatan produksi serta kegiatan promosi dan pemasaran. Hal ini dilakukan untuk menanggapi keberadaan songket Aceh sudah mulai banyak dilupakan, khususnya oleh masyarakat Aceh. Oleh karena itu dihadirkanlah sebuah fasilitas yang dapat mewadahi segala aktifitas pelestarian dan pengenalan serta promosi songket Aceh. Penyediaan fasilitas ini berada pada lokasi pariwisata dan komersil sesuai dengan peraturan daerah Banda Aceh. Fasilitas akan dirancang berdasarkan tahap pembuatan songket serta karakteristik khusus dengan penerapan pendekatan arsitektur analogi. Tema yang diterapkan ialah Cultural Symbol yang menganalogikan dan mencerminkan simbol-simbol budaya pada proses pembuatan serta hasil akhir. Fasilitas ini akan dibagi menjadi 4 fungsi utama, yaitu fungsi produksi, fungsi promosi dan pemasaran, fungsi edukasi dan fungsi penunjang. Diharapkan fasilitas ini dapat membantu pemerintah Aceh dan Dekranasda dalam melestarikan kembali kerajinan songket Aceh.
Identifikasi Ornamen pada Masjid Teungku Di Pucok Krueng dengan Pendekatan Semiotika Amelia, Fitri; Wulandari, Elysa; Rauzi, Era Nopera
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 1 (2024): Volume 8, No.1, Februari 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i1.26629

Abstract

Ornamen merupakan suatu hiasan yang ditambahkan pada bangunan sebagai nilai estetika dan sebagai pengungkapan perasaan. Masjid Teungku Di Pucok Krueng merupakan masjid bersejarah yang dibangun pada tahun 1622 oleh saudagar bernama Syeikh Abdul Salim sebagai sarana perkembangan Islam di daerah Meureudu, Pidie Jaya. Masjid ini bergaya arsitektur tradisional yang dipengaruhi dengan kondisi geografi dan budaya sekitarnya yang diimplementasikan dalam bentuk bangunan maupun ornamen yang menghiasi masjid ini. Ornamen pada masjid menunjukkan identitas budaya masyarakatnya sehingga harus dilestarikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ornamen yang ada pada Masjid Teungku Di Pucok Krueng serta makna dari ornamen tersebut. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, pengambilan data dilakukan melalui observasi lapangan, dokumentasi dan studi literatur. Analisa semiotika Roland Barthes dengan cara denotatif dan konotatif digunakan sebagai alat untuk membaca makna yang ada pada ornamen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ornamen pada Masjid Teungku Di Pucok Krueng terdapat pada atap dan dinding. Ornamen tersebut merupakan ornamen khas Aceh yang terdiri dari buleun bintang, bungong, bungong awan-awan, awan meucanek, pucok reubong, awan si oen, bungong meulu, bungong sagoe, bungong geulima dan putik. Ornamen tersebut mengandung makna filosofis kepercayaan Islam dan nilai kehidupan masyarakat seperti hubungan manusia dengan Allah dan hubungan antar sesama manusia.
Pendekatan Ekspresif dan Dinamis sebagai Prinsip Arsitektur Kontemporer pada Perancangan Exhibition Center di Banda Aceh Lestari, Azelia Ayu; Munir, Abdul; Rauzi, Era Nopera
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 7, No 3 (2023): Volume 7, No.3, Agustus 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v7i3.26109

Abstract

Kota Banda Aceh memiliki kekayaan alam dan budaya yang menjadikan kota ini memiliki potensi dalam mengadakan acara yang berkaitan dengan industri pariwisata. MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibition) merupakan kegiatan industri pariwisata yang berhasil meningkatkan kunjungan wisatawan dan devisa negara. Penyelenggaraan kegiatan ini diperlukan tempat yang mampu mengakomodasi terselenggaranya acara tersebut. Maka dari itu, penting untuk membangun gedung exhibition center di kota-kota yang berkembang di bidang pariwisata, termasuk Kota Banda Aceh. Tujuan perancangan ini adalah untuk merancang bangunan exhibition center sebagai tempat mewadahi kegiatan terkait indutri pariwisata dimana para pengusaha dan profesional berkumpul dalam suatu tempat berikaitan dengan acara dan pertemuan bisnis. Bangunan ini dirancang dengan pendekatan ekspresif dan dinamis sebagai prinsip arsitektur kontemporer, pendekatan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara inovasi dan fungsionalitas ruang yang optimal sehingga bangunan ini dapat menarik perhatian serta memberikan pengalaman dramatis dan memukau kepada pengunjung. Pendekatan ekspresif dan dinamis dalam arsitektur kontemporer pada perancangan menciptakan gubahan massa dengan bentuk organik serta geometris yang kompleks, pengaplikasian struktur yang ditonjolkan, pemilihan material yang terkini, dan penggunaan cahaya sebagai permainan bayangan dalam bangunan. Pendekatan ini diterapkan untuk menciptakan bangunan exhibition center di Kota Banda Aceh memiliki karakter yang kuat dan tampilan visual yang baik dari eksterior bangunan maupin interior bangunan.
Perancangan Museum Kebudayaan Gayo dengan Tema Historicism di Kota Takengon Sarita, Rahma; Rauzi, Era Nopera; Taqiuddin, Zulfikar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 2 (2024): Volume 8, No.2, Mei 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i2.26355

Abstract

Kota Takengon merupakan kota dengan dataran tinggi yang terletak di tengah Provinsi Aceh yang didiami oleh Suku Gayo, ialah daerah yang kaya dengan sumber daya alam beserta sejarah dan adat istiadat kebudayaannya. Namun seiring dengan perkembangan zaman yang disertai pertumbuhan penduduk yang tidak terlalu peduli dan memperhatikan budaya, menyebabkan kekayaan budaya dan adat semakin pudar sehingga nyaris menghilang. Maka dibutuhkan sebuah wadah atau instansi yang dapat menarik perhatian masyarakat untuk lebih peduli lagi terhadap budaya yang dimiliki, dengan menghadirkan sebuah museum yang dapat menjadi sarana yang bersifat edukatif, konservatif, rekreatif, dan pemberdayaan budaya untuk seluruh elemen masyarakat agar mengenal kebudayaan Suku Gayo melalui rancangan yang dapat menarik perhatian serta upaya meningkatkan nilai ekonomi, pariwisata dan pendidikan, sekaligus sarana pusat pengenalan kekayaan budaya bagi masyarakat lokal dan wisatawan luar. Metode perancangan yang digunakan adalah analisis makro dan mikro seperti analisis tapak, analisis kondisi lingkungan sekitar, analisis pengguna dan kebutuhan ruang, organisasi dan program ruang, analisis sistem struktur dan konstruksi bangunan, analisis sistem utilitas dan konsep perancangan. Dalam perancangan museum kebudayaan Gayo menggunakan tema historicism yang pengacu pada budaya dan juga dipengaruhi oleh sejarah atau memunculkan kembali nilai-nilai ketradisionalan.
Green Maintenance pada Bangunan Bersejarah (Studi Kasus Bangunan Kandang di Banda Aceh) Havilia, Raihan Cantika; Sari, Laina Hilma; Rauzi, Era Nopera
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 7, No 3 (2023): Volume 7, No.3, Agustus 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v7i3.24830

Abstract

Peninggalan kuno dan situs sejarah di provinsi Aceh sebagian besar berasal dari peradaban Islam, upaya sedang dilakukan untuk mengembalikannya. Banda Aceh merupakan salah satu titik persebaran bangunan bersejarah dari peradaban islam yang berasal dari masa Kesultanan Aceh. Bangunan bersejarah ini umumnya di temukan pada wilayah strategis Kesultanan Aceh, Salah satunya ialah Kandang tempat pemakaman raja yang menyimpan nilai sejarah tinggi dalam menyampaikan pesan sejarah kesultanan. Keutamaan nilai sejarah ini menjadikan Kandang sebagai salah satu bangunan yang terdaftar sebagai bangunan cagar budaya. Adapun upaya konservasi untuk melestarikan nilai sejarahnya dilakukan. Saat ini pemeliharaan pada Kandang telah dilakukan secara periodik. Namun teknik pemeliharaan yang digunakan pada Kandang apakah telah sesuai dengan prinsip keberlanjutan, hal inilah akan dikaji pada penelitian ini. Prinsip keberlanjutan ini merupakan landasan pemilihan teknik pemeliharaan dalam meminimalkan dampak lingkungan dari upaya konservasi. Dampak lingkungan yang dihasilkan, dihitung melalui metode Green Maintenance dimana jejak emisi karbon menjadi tolak ukurnyanya. Untuk menentukan teknik perawatan yang tepat, diperlukan studi kerusakan pada bangunan. Studi mengenai perawatan pada Kandang belum pernah dipelajari sebelumnya, menyebabkan intervensi pemeliharaan yang tidak efektif dan peningkatan biaya. Dari penelitian ini didapatkan bahwa teknik yang digunakan dalam merawat bangunan bersejarah sudah sesuai dengan konsep Green Maintenance. Tetapi hasil dapat dimaksimalkan dengan pengurangan intervensi melalui penebalan lapisan cat yang digunakan sebagai konservasi.
Perancangan Pusat Rekreasi Danau Lut Tawar di Takengon (Tema : Neo-Vernakular) Mahlian, Nur Afra; Rauzi, Era Nopera; Dewi, Cut
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 3 (2024): Volume 8, No. 3, Agustus 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i3.26540

Abstract

Takengon merupakan destinasi wisata yang sering dikunjungi oleh penduduk lokal maupun wisatawan, terutama karena daya tarik Danau Lut Tawar yang menjadi objek utama di wilayah Gayo. Selain itu, gaya arsitektur tradisional Gayo yang terus dilestarikan juga menjadi daya tarik bagi penggemar seni. Perancangan Pusat Rekreasi Danau Lut Tawar adalah salah satu upaya bagi komunitas lokal dan wisatawan untuk menikmati keindahan Danau Lut Tawar sambil menjaga budaya dan seni Gayo dalam kerangka arsitektur Neo-Vernakular, yang menggabungkan unsur-unsur arsitektur tradisional dengan konsep desain kontemporer. Metodologi perancangan melibatkan tinjauan literatur, observasi lapangan, dan analisis perbandingan. Desain Pusat Rekreasi Danau Lut Tawar melambangkan arsitektur Neo-Vernakular dan diwujudkan melalui struktur arsitektur dan instalasi rekreasi simbolis. Upaya perancangan ini didorong oleh kekayaan budaya Gayo yang berada di dataran tinggi Gayo, Takengon, yang berperan sebagai alat untuk melestarikan warisan Gayo bagi generasi mendatang. Ini berbentuk area rekreasi yang juga berfungsi sebagai indikator komunikasi seni dan hiburan kepada masyarakat, sambil memfasilitasi inisiatif pendidikan dan penelitian.
Analisis Fenomena Kenyamanan Termal Dan Kepuasan Pengunjung Pada Area Gunongan Dan Kandang Sebagai Bangunan Bersejarah Salsabila, Salwa; Rauzi, Era Nopera; Taqiuddin, Zulfikar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 7, No 3 (2023): Volume 7, No.3, Agustus 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v7i3.25132

Abstract

Kandang merupakan bangunan bersejarah tertua di Kota Banda Aceh yang menarik perhatian pengunjung dan wisatawan asing. Namun, disayangkan bahwa kondisi area sekitarnya seringkali terasa panas dan kurang nyaman pada waktu dan lokasi tertentu Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kenyamanan berdasarkan persepsi pengunjung dan menganalisis kenyamanan termal menggunakan indeks PET (Physiologically Equivalent), SET (Standard Effective Temperature), and PMV (Predicted Mean Vote). Metode yang digunakan adalah metode campuran mixed method dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dilakukan pada Juni 2022-Mei 2023, mempertimbangkan pengunjung terbanyak. Hasil kuesioner menunjukkan hanya 2 dari 6 titik lokasi yang nyaman di pagi dan sore hari. Indeks termal (PET, PMV, SET) menunjukkan kondisi termal Kandang tidak memenuhi standar kenyamanan ASHRAE-55. Optimalisasi kenyamanan termal dapat dilakukan di 2 lokasi dengan peneduh seperti kanopi agar pengunjung bisa tinggal lebih lama di sana.