Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Innovative: Journal Of Social Science Research

Sejarah Dan Perkembangan Gereja HKBP Simanullang Matiti Tahun 1904-1945 Ezra Tamar Kristalia Simanullang; Rapmaita Lamaida Simamora; Yogi Kurniawan; Destry Stepani Purba; Rosmaida Sinaga; Arfan Diansyah
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 2 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i2.9995

Abstract

Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedatangan misionaris ke daerah Doloksanggul, selain itu mengetahui Sejarah berdirinya dan perkembangan Gereja HKBP Simanullang di tahun 1904-1945. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan menggunakan metode historis yang melibatkan analisis kritis terhadap sumber-sumber sejarah. Proses ini meliputi empat langkah penting, yaitu Heuristik, Verifikasi, Interpretasi, dan Historiografi. Berdirinya Gereja HKBP Simanullang di Matiti, tidak lepas dari peran penting salah satu tokoh penting dan seorang misionaris dari Jerman yaitu, I.L Nomensen yang diberi gelar “Sang Apostel Batak” yang mengupayakan  penyebaran agama Kristen Protestan bagi tanah batak salah satunya ialah daerah Humbang Hasundutan. Dimana Nomensen mengirim sesama misionaris bernama Pendeta Herling ke daerah Doloksanggul sekitar 1904. Kehidupan masyarakat matiti sebelum masuknya pengkabaran injil kental dengan penyembahan roh. Meskipun awalnya mendapat penolakan dari masyarakat, namun seiring berjalanya waktu ke kritenan pun diterima. Dan Seiring berjalanya waktu, dari tahun 1907 penduduk Matiti mau dibabtis, dan Perkembangan Jemaat HKBP Matiti semakin banyak.
Peran Pers Dalam Penyebaran Gagasan Dan Pemikiran Intelektual Masa Pergerakan Nasional Indonesia Di Sumatera Utara Halimah Tusaddiah; Lilis Putri Simamora; Aggy Adinda Ginting; Rosmaida Sinaga
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.10122

Abstract

Pers sebagai salah satu alat utama untuk mengumpulkan, mengetahui, dan menyebarkan informasi mengenai keadaan dan kondisi di wilayah Sumatera Utara pada saat itu. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran Pers pada masa pergerakan nasional di Sumatera Utara pada abad ke-20. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi kepustakaan. Dalam metode studi kepustakaan menggunakan bahan atau data yang berasal dari perpustakaan, baik berupa buku, ensiklopedi, kamus, jurnal, dokumen, majalah dan lain sebagainya yang diperlukan dalam penulisan artikel ini. Hasil dan pembahasan dalam penulisan ini meliputi : peran Pers pada masa pergerakan nasional di Sumatera Utara. Sejak masa pergerakan nasional pertama pada tahun 1908, pers telah menjadi alat perjuangan utama bagi bangsa Indonesia dalam menyemai cita-cita kemerdekaan dan melawan penjajahan Hindia-Belanda. Medan, Sumatera Utara, merupakan pelopor pers di Indonesia, dengan penerbitan surat kabar terbanyak di Indonesia selama periode tahun 1880 hingga 1942. Selain itu, pers juga telah menjadi wadah di mana ide-ide dan aspirasi organisasi disuarakan, serta berperan dalam menyadarkan dan membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan yang kemudian menjadi senjata ampuh melawan politik devide et impera Belanda. Kesimpulannya adalah, pers di Sumatera Utara telah memiliki peran penting dalam pergerakan nasional Indonesia, sebagai alat perjuangan yang mendukung perjuangan pergerakan nasional.
Perbandingan Kebijakan Pendidikan di Era Kolonialisme Belanda dan Jepang di Indonesia Syarifah Syarifah; Rosmaida Sinaga; Ida Maria Sidauruk; Rayhan Harahap; Marhenta Nababan; Halimatu Syadiah Siregar
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.11443

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kebijakan pendidikan pada era kolonialisme Belanda dan Jepang di Indonesia. Jurnal ilmiah ini ditulis dengan menggunakan pendekatan penelitian sejarah. Metode sejarah merupakan suatu pendekatan sistematis yang digunakan untuk menganalisis dan menafsirkan informasi faktual guna memperoleh kesimpulan yang bermakna tentang peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di masa lalu. Tujuan dari pendekatan penelitian sejarah adalah untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan tidak memihak. Menurut perkembangan sejarahnya sebelum Indonesia merdeka, pendidikan di Indonesia mengalami dua masa dalam penyelenggaraannya, yaitu pendidikan pada masa penjajahan Belanda dan masa pendudukan Jepang. Dari dua periode perjalanan pendidikan Indonesia, masing-masing mempunyai gaya pelaksanaan tersendiri. Pada masa penjajahan Belanda, ciri-ciri yang terbentuk dalam penyelenggaraan pendidikan adalah bertahap, dualisme, pengawasan terpusat yang kuat, asas konkordansi dan pendidikan pribumi yang tidak sistematis. Penyelenggaraan pendidikan tersebut mendapat tentangan dari para tokoh pendidikan Indonesia yang kemudian menyelenggarakan pendidikan bagi penduduk asli sesuai dengan kebutuhan dan kepribadian penduduk asli. Pada masa pendudukan Jepang, pendidikan dilaksanakan dengan disiplin militer karena pemerintahan pada masa pendudukan Jepang adalah pemerintahan militer. Kedatangan Jepang ke Indonesia dalam rangka memenangkan Perang Asia Timur Raya sehingga Jepang membentuk anak-anak Indonesia agar siap terlibat dalam perang tersebut. Cara yang digunakan Jepang adalah dengan memasukkan doktrin militer dalam setiap pelaksanaan pendidikannya. Selain itu, Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda sehingga Jepang mengambil kebijakan untuk menyempurnakan bahasa Indonesia. Sejarah, geografi, dan budaya Jepang perlahan-lahan dimasukkan ke dalam kurikulum pembelajaran bagi penduduk asli.
Co-Authors Abd Haris Nasution Afifah Najdatul Muna Aggy Adinda Ginting Ajeng Priska Sari Alya Nataly Alya Putri Dania Andrian Maulana arfan diansyah Arisya Rajagukguk Cynthia C.A Sitorus* Daniel Anugrah Marbun Destry Stepani Purba Dewy Maulidya Ningrum Dian Pratama Edo Immanuel Sinaga Egia Adelia Gurusinga Eka Salva Rila Esa Indriani Br Bangun Ezra Tamar Kristalia Simanullang Fauzan Azmy Flores Tanjung Friska Fransiska Aruan Gabriel Joey Febriand Sinurat Gabriel Pakpahan Galih Raka Siwi Gema Persada Tarigan Halimah Tusaddiah Halimatu Syadiah Siregar Harry Kriston Situmeang Hertati Sitanggang Hery Junianto S Marbun Hiu Yuri Manik Hotmaida Berutu Ida Maria Sidauruk Ilmiyatul Fitri Charisma Iren Sintiya Pelawi Jan Devit Dohardo Saragih Javanya Sinaga Jeremia Nababan Josua Simanjuntak Juan Vito Simanjuntak Karina Karina Kiki Andiani Silaban Kinanti Naya Natasha Lilis Putri Simamora Lister Eva Simangunsong Lister Eva Simangunsong Lois Zibya Priscilla Batubara Lubis, Hafnita Sari Dewi Lundu Wijaya Simbolon Marhenta Nababan Maria Irma Situmorang Maria Maharani Sitepu Marliana Sianipar Marsella Br Sembiring Marshal Gilbert Sinambela Mawaddah Mawaddah Mesya Angelina Alo Kusa Nabila Mufti Lestari Nadia Sarita Nadiyah Nadiyah Nadya Khaterina Manurung Najuah, Najuah Nanda Aulia Sahada Natalia Fronika Sianturi Nazwa Khalizah Nelman Wisabla Nirwana Dewantari Yani Putri Nita Pardede Novia Mutiara Ocha Primalia Tondang Oktavia Sitorus Pretty Pakpahan Putri Aulia Purba Putri Hasanah Piliang Rahel Arthaida Hutajulu Rapmaita Lamaida Simamora Rayhan Harahap Rifka Ariani Lubis Risky Manullang Rizki Fadilla Sambas Rizki Hazira Ruth Debora Rumahorbo Ruth Grace Lumbantoruan Salsabila Lubis Salsalina Gurusinga Sen Aron Satahi Simanjuntak Sitevis Ndruru Siti Julaiha Sonia R. Matanari Suci Larasati Supriadi Hartawan Hutabarat Syarifah Syarifah Tappil Rambe Tatiah Anisah Lumban Gaol Tengku Riza Fahlevi Tesa Romanti Sibarani Thoriq Aulia Ulya Salisa Raunaq Winda Helena Simangunsong Yeni Utami Hutasoit Yesi Rotuanta Simbolon Yogi Kurniawan Yosafat Lesmana Tampubolon Yosua Solafide Sinaga Yuri Nasution Yushar Tanjung