Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Efektifitas Konsumsi Jus Nanas terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri pada Ibu Nifas di Kota Pekalongan Ida Baroroh; Hilda Prajayanti
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan Vol 4 (2018): Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
Publisher : LPPM Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.438 KB) | DOI: 10.37402/jurbidhip.vol4.iss0.8

Abstract

ABSTRAK Masa nifas merupakan masa yang diawali sejak beberapa jam setelah plasenta lahir dan berakhir setelah 6 minggu setelah melahirkan. Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas yaitu pengerutan pada uterus yaitu suatu proses kemabalinya uterus ke kondisi semula atau sebelum hamil dengan cara uterus berkontraksi. Proses penurunan tinggi fundus uteri ini dimulai sejak plasenta lahir, apabila proses ini gagal maka disebut sub involusio, sehingga akan memicu terjadi perdarahan pada masa nifas tersebut. Selain pengobatan secara medis, saat ini telah berkembang teknik pengobatan dengan menggunakan tanaman obat. Salah satu tanaman herbal yang dipercaya untuk memperlancar proses penyembuhan atau pemulihan adalah buah nanas. Upaya nonfarmakalogis untuk meningkatkan kontraksi uterus pada ibu post partum adalah dengan mengkonsumsi buah nanas karena kandungan enzim bromelinnya. Bromelin adalah salah satu enzim proteolitik atau protease yang ditemukan pada btanaman nanas (Ananas Comosus (L.Merr)comosus) dan tidak dimiliki oleh buah lainnya. Kandungan bromelin dalam buah nanas paling banyak terdapat di batang dan buah, sedangkan di bagian lain hanya mengandung bromelin dalam jumlah sedikit. Tujuan Penelitian yaitu Mengetahui efektifitas konsumsi jus nanas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum primipara di Kota Pekalongan.Desain Penelian yang digunakan desain penelitian quasi experimental dengan rancangan yang digunakan adalah nonequivalent control group design. Pada penelitian ini menggunakan dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok perlakuan diberikan intervensi berupa pemberian jus nanas selama 7 hari yang dicatat pada lembar observasi pemberian jus nanas dan kelompok kontrol diberikan pendidikan kesehatan kebutuhan nutrisis ibu post partum.Hail penelitian diperoleh bahwa Nilai rata-rata penurunan TFU kelompok perlakuan pada kondisi awal mencapai 11,9 cm kemudian mengalami penurunan menjadi 2,5 cm pada hari ketujuh. Rata-rata penurunan TFU kelompok kontrol pada kondisi awal mencapai 14,4 cm kemudian mengalami penurunan menjadi 7,4 cm pada hari ketujuh. Grafik menunjukkan adanya efek dari perlakuan yaitu pemberian jus nanas terhadap penurunan tinggi fundus uteri.
Strategi Model Interprofessional Education (IPE) terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap tentang Kesehatan Reproduksi Remaja untuk Mencegah KTD di SMA N Kota Pekalongan Maslikhah Maslikhah; Hilda Prajayanti; Ida Baroroh
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan Vol 6 (2019): Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
Publisher : LPPM Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.152 KB) | DOI: 10.37402/jurbidhip.vol6.iss2.60

Abstract

Kehamilan tidak diinginkan (KTD) pada remaja merupakan “fenomena gunung es” karena untuk menggali informasi dan data tersebut cukup sulit karena bersifat rahasia dan tertutup serta menganggap hal tersebut merupakan aib bagi keluarga. Permasalahan Kehamilan Tidak diinginkan (KTD) masa remaja dapat terjadi karena remaja yang sudah memiliki pacar. Masa remaja merupakan masa dimana seseorang ingin mengetahui tentang segala hal baru terutama dengan kesehatan reproduksi dan seksualitas. Biasanya remaja melakukan hubungan seksual dengan satu pasangan. Remaja yang melakukan hubungan seksual sangat berisiko untuk terjadi kehamilan tidak diinginkan (KTD) pada saat remaja dan dapat berlanjut pada putus sekolah. IPE (Interprofesional Education) merupakan metode diskusi kasus yang melibatkan petugas kesehatan baik perawat maupun bidan untuk memberdayakan kader teman sejawat di tatanan sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model interprofesional education (IPE) terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi dalam pencegahan kehamilan tidak diinginkan (KTD) di Sekolah Menegah Atas Negeri (SMA N) Kota Pekalongan Metode penelitian ini adalah pre eksperimental dengan rancangan One Group Pretest Posttest. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 siswa/siswi. Tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner, modul Pencegahan Kehamilan Tidak Diinginkn (KTD), Alat peraga organ reproduksi manusia. Analisis data univariate dengan prosentase, analisis bivariate dengan menggunakan non parametrik wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan pengetahuan sebelum dan setelah pemberian IPE dengan nilai p value =0,000 dengan hubungan sedang (nilai korelasi 0,556), rata-rata kenaikan pengetahuan 5,25, ada perbedaan sikap sebelum dan setelah pemberian IPE dengan nilai p value=0,000 dengan memiliki hubungan sedang (korelasi 0,549), dan rata-rata kenaikan sikap 4,717. Disarankan untuk menerapkan model Interprofesional Education (IPE) pada kegiatan PMR dan UKS di SMA untuk menguatkan program promosi kesehatan reproduksi remaja.
Implementasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di Puskesmas Poned Kabupaten Pekalongan Hilda Prajayanti; Maslikhah Maslikhah; Ida Baroroh
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan Vol 6 (2019): Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
Publisher : LPPM Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.58 KB) | DOI: 10.37402/jurbidhip.vol6.iss2.62

Abstract

Keberhasilan Pembangunan Kesehatan dapat dilihat dari berbagai indikator yang digunakan untuk memantau derajat kesehatan sekaligus sebagai evaluasi keberhasilan pelaksanaan program. Untuk mengidentifikasi masalah dan hambatan tersebut perlu dilakukan analisis situasi dan kecenderungan di masa mendatang. P4K adalah program yang dicanangkan dalam upaya mempercepat penurunan angka kematian ibu dengan cara memantau, mencatat serta menandai setiap ibu hamil. Dengan begitu diharapkan setiap ibu hamil sampai dengan bersalin dan nifas dapat dipantau oleh masyarakat dan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai standar sehingga proses kehamilan dan persalinan sampai dengan nifas termasuk rujukannya dapat berjalan dengan aman dan selamat, tidak terjadi kesakitan dan kematian ibu serta bayi yang dilahirkan selamat dan sehat. Tujuan Penelitian yaitu Menjelaskan Implementasi P4K di Puskesmas PONED Kabupaten Pekalongan. Desain Penelitian yang digunakan yakni desain penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif. Subjek Penelitian meliputi informan utama yaitu 9 bidan pelaksana di Puskesmas PONED Wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan dan informan triangulasi yang terdiri dari Kasie Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Kepala Puskesmas, serta kader kesehatan pelaksana P4K. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan analisis dengan analisis isi.Hasil Penelitian menunjukkan Kegiatan implementasi P4K yang belum berjalan adalah donor darah dan tabulin, penyebabnya adalah karena banyak ibu hamil belum mengetahui golongan darah anggota keluarganya dan masih mengandalkan Jaminan Kesehatan dari pemerintah. Tidak ada aturan yang jelas dalam menggalang tabulin. Bidan sudah aktif melibatkan kader dalam menjalankan P4K, namun tidak semua mendapatkan pelatihan dan informasi dari Dinas Kesehatan. Sosialisasi yang dilaksanakan oleh DKK kepada bidan wilayah dan kader hanya dilaksanakan setiap 1 tahun sekali dalam bentuk penyegaran dan hanya diwakili beberapa orang. Kondisi masyarakat dengan tingkat ekonomi masyarakat dalam strata menengah dan menengah kebawah yaitu buruh dan dagang tidak mempengaruhi kegiatan P4K karena banyaknya jaminan kesehatan yang diandalkan oleh masyarakat
Hubungan antara Frekuensi Baby Spa dengan Pola Tidur pada Bayi Usia 6-12 bulan di Klinik Almawadah 2 Day Care Kabupaten Batang Hilda Prajayanti; Ida Baroroh; Swasti Artanti
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan Vol 2 (2017): Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
Publisher : LPPM Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.986 KB) | DOI: 10.37402/jurbidhip.vol2.iss2.65

Abstract

Istirahat dan tidur yang tepat sama pentingnya dengan nutrisi yang baik dan latihan yang adekuat. Aktivitas tidur merupakan salah satu stimulasi bagi tumbuh dan kembang bayi (Perry et al, 2006). Indonesia cukup banyak bayi yang mengalami masalah tidur, yaitu sekitar 44,2% bayi mengalami gangguan tidur seperti sering terbangun di malam hari. Namun hampir atau bahkan lebih dari 72% orang tua tidak menganggap gangguan tidur pada bayi sebagai suatu masalah.Meskipun dianggap masalah mereka hanya menganggapnya sebagai masalah kecil. Padahal, masalah tidur dapat menganggu pertumbuhan bayi, menyebabkan fungsi imun rentan, dan mengganggu regulasi system endokrin. Baby spa merupakan perawatan spa tubuh pada bayi yang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mandi berendam atau berenang dan pijat. Manfaat baby spa ini dapat memberikan rasa tenang, nyaman, dan segar. Hantaman air yang ditimbulkan dari air yang bergolak dapat memberi sensasi dan pijatan yang menghilangkan lelah, melancarkan peredaran darah dan menciptakan relaksasi.Klinik Almawadah 2 Day Care Batang merupakan salah satu klinik yang memberikan pelayanan pijat bayi maupun baby spa. Penelitian ini menggunkan jenis penelitian analitik adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan terjadi. Kemudian melakukan dinamika korelasi antara fenomena atau antara faktor resiko dengan efek. Yang dimaksud efek adalah suatu akibat dari adanya faktor resiko, sedangkan faktor resiko adalah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek (pengaruh) (Notoatmodjo, 2012). Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variable independen dan dependen hanya satu kali pada satu itu. Dari hasil penelitian mengenai hubungan antara baby spa dengan kualitas tidur bayi usia 6-12 bulan di Almawadah 2 DayCare Denasri Kulon Kabupaten Batang sebagai berikut: Sebagian besar Pendidikan Ibu SMA yang melakukan baby spa bayinya secara rutin, Sebagian besar bayi tidur nyenyak setelah dilakukan baby spa dan Ada hubungan antara baby spa dengan kualitas tidur.
Persepsi Kesiapan Remaja Putri dalam Menghadapi Menarche di Sekolah Dasar Ida Baroroh; Swasti Artanti
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan Vol 9 No 2 (2022): Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
Publisher : LPPM Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.144 KB) | DOI: 10.37402/jurbidhip.vol9.iss2.197

Abstract

Menarche is the first menstruation that usually occurs in early adolescence in the middle of puberty before entering the reproductive period. Along with menstruation, there will be many accompanying events, including: hormonal reactions, biological reactions and psychological reactions, where there will be a rejection reaction in his soul to what happens to his physical condition. All of these events can be faced normally in young women, but sometimes it can also run smoothly or abnormally. The purpose of this study is to determine the description of the readiness of young women in facing menarche at the Kuripan Lor 2 State Elementary School, Pekalongan Selatan District, Pekalongan City. This research uses descriptive exploratory method, with a cross sectional design. The sampling technique used total sampling with a total sample of 34 people. The results of the Perception of Young Women's Readiness in Facing Menarche showed that more than half of the respondents were not ready to face menarche. The perception of young women's readiness to face menarche depends on the readiness of young women physically and psychologically in facing menarche.
Persepsi Body Image, Pengetahuan dan Pola Makan terhadap Status Gizi Remaja Putri di Kota Pekalongan Ida Baroroh; Ana Setyowati
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan Vol 11 No 1 (2024): Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
Publisher : LPPM Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37402/jurbidhip.vol11.iss1.304

Abstract

The development of adolescents aged 11-20 years is characterized by the emergence of hormonal influences which result in physical changes and growth, which is the basis for paying more attention to their body shape. Various methods will be used to get a body shape so that it looks attractive. The effort taken is to limit food intake. Excessive restrictions will affect nutritional status, especially if they are not based on good knowledge. The aim of the research was to determine the perception of body image, knowledge and eating patterns on the nutritional status of young women in Pekalongan City. The research used an analytical observational study with a cross sectional research design. The research population is young women in Pekalongan City. The sampling technique was purposive sampling with a sample size of 50 respondents. The results of the study showed no relationship between body image and nutritional status, there was a significant relationship between knowledge and eating patterns of adolescent girls and the nutritional status of adolescent girls. It is hoped that young women will increase their knowledge and good eating patterns so as to increase the perception of a healthy body image.